... sebelumnya ...
"Oh ... oke. Ngomong-ngomong, apa menu makan malam kita hari ini?" tanya Ferdy geli.
"Mie goreng instan porsi jumbo lengkap dengan telur mata sapi!" jawab Aloysius sambil menyeringai yang langsung disambut ledakan tawa dari Ferdy dan Lluvia.FERDY berjalan dengan wajah bingung ke arah Aloysius yang sedang merokok sambil menonton berita di ruang tamu setelah mereka berdua selesai mandi dan juga makan malam.
"Kenapa, Fer? Kok lo kayak yang bingung gitu?" tanya Aloysius. Ferdy mengernyitkan dahinya.
"Loy, lo pernah masuk ke kamar gue nggak?" tanyanya pelan dengan nada tidak enak hati.
Aloysius mengernyitkan dahinya dengan bingung. Ia memang pernah beberapa kali masuk ke kamar Ferdy, itu pun kalau si empunya kamar ada di dalamnya. Lagipula, Ferdy tidak pernah keberatan kalau Aloysius masuk ke kamarnya, jadi kenapa ia harus bertanya dengan nada tidak enak hati begitu kepada Aloysius?
"Maksud lo ... masuk ke kamar lo disaat lo nggak ada di kamar itu?" tanya Aloysius memastikan. Ferdy mengangguk. "Nggak pernah. Kenapa emangnya? Ada yang hilang?" tanya Aloysius curiga.
"Gue nggak bermaksud nuduh lo, Loy ...," ucap Ferdy masih dengan nada tidak enak hati.
"Jadi bener ada yang hilang?" tanya Aloysius sambil mematikan rokoknya di asbak. Saat melihat Ferdy menggeleng pelan, ia melanjutkan, "Jadi ada apa, dong? Kok kayaknya lo serius banget?"
"Ada barang di kamar gue yang letaknya berubah ...," jawab Ferdy pelan.
"Hah? Cuma itu?" tanya Aloysius tidak mengerti. Mimik Ferdy berubah serius.
"Bukan 'cuma itu', Aloysius! Barang itu memang sengaja gue letakkan seperti itu karena gue lagi nggak mau ngeliat barang itu, tapi sekarang letak barang itu kembali seperti semula!" kata Ferdy tidak sabar.
"Gue nggak gitu ngerti, Fer ...," aku Aloysius.
"Gue lagi nggak mau ngeliat foto cewek gue, jadi fotonya gue letakkan terbalik biar gue nggak harus selalu ngeliat muka tuh cewek, tapi sekarang foto itu kembali ke posisi awalnya!" kata Ferdy masih dengan tidak sabar.
"Ups ...," celetuk Lluvia pelan saat mendengar penjelasan Ferdy itu.
Hmmh ... jadi lo ya biang keroknya? Aloysius bertanya sambil melirik sekilas ke arah Lluvia.
"Hehehe ... maaf ...," komentar Lluvia tanpa menunjukkan rasa bersalah sedikit pun.
"Mungkin secara nggak sadar lo ngembaliin foto itu ke posisi semula," usul Aloysius saat ia kembali mengalihkan perhatiannya kepada Ferdy yang masih menatapnya dengan tidak sabar.
"Nggak mungkin, Loy! Gue lagi males banget ngeliat muka cewek gue itu, jadi nggak mungkin lah gue ngembaliin foto itu ke posisi awal!" sewot Ferdy keras kepala. Aloysius menaikkan kedua bahunya sambil menggeleng kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Lluvia [✓]
Ficción GeneralSemua orang pasti pernah merasakan kelelahan dalam hidupnya. Pernah merasa ingin melarikan diri dari semuanya. Bagaimana kalau hal itu didengar dan dikabulkan oleh Tuhan? IA membawamu keluar dari kelelahanmu, membuatmu melupakan semuanya. Itulah yan...