Pt. 2

17.1K 1.8K 257
                                    


Happy reading

~~o0o~~

Aroma yang merebak tidak diragukan lagi adalah aroma kematian. Eunha menahan napasnya saat terbangun dari tidur dan melihat sudah di dalam ruang kamar terakhir dia tiduri bersama Yuna. Mengerjapkan matanya berkali-kali, Eunha mencoba mengingat potongan kejadian saat terakhir dia alami. Tidak lama dirinya terjaga, pintu ruangan terbuka dan menampilkan sosok laki-laki yang kini langsung memberi tatapan tajam serta gadis Shin yang dipanggil akrab sebagai Yuna.

Sekarang Eunha sedikit kebingungan dengan apa yang terjadi.

"Akhirnya kau bangun, sykurlah." Yuna lalu menatap ke arah Jungkook yang masih diam tidak bereaksi apa-apa. Layaknya patung diberi nyawa, Jungkook terus menatap tajam ke arah Eunha sebelum dirinya mencoba mencari tahu sesuatu. Menginginkan sebuah kalimat yang harus sekali Eunha katakan.

Mata bulat Eunha nampak gelisah. Eunha bernapas sepelan mungkin, berusaha menenangkan diri sendiri yang mulai kalut. Dia teringat satu hal yang ingin langsung diutarakan pada dua orang di depannya itu. "Kalian harus percaya padaku. Ada hantu di villa ini!" Penuh keyakinan saat mengatakannya. Tidak peduli bagaimana dia bisa selamat dari sosok menyeramkan tadi. Sekarang Eunha sangat yakin bahwa dirinya berhasil ditolong. Entah ditolong oleh Jimin yang sebelumnya bertugas menjaga villa ketika yang lain pergi, atau mungkin sosok misterius tadi tiba-tiba menghilang karena Eunha membaca mantra-mantra karangan. Ia tidak terlalu hapal, tapi Eunha masih dapat mengingat bagaimana cara tokoh protagonis di dalam film Disney jika bertemu siluman jahat atau penyihir kejam. Mereka akan membaca mantra untuk mengusir sosok yang jahat itu.

Eunha memang di luar dugaan. Putri Presiden Lee Hongjae yang terlalu rumit untuk dihadapi.

Hanya bocah kecil yang akan merespon kalimat seperti itu dengan antusias. Lalu menganggap dunia yang sedang ditinggali adalah cerita dalam komik anak-anak.

"Aku tadi melihat hantu. Aku bertemu hantu." Kata Eunha lagi.

"Hantu?" Jungkook akhirnya bersuara. Jelas saja merasa konyol. Perkataan Eunha sungguh tak masuk akal. Jikalau memang ada hantu sungguhan, sudah pasti tidak akan sanggup menampakkan diri di depan seorang gadis aneh seperti Eunha.

Dari posisinya berdiri, Yuna merasa ada yang berubah dalam diri Jungkook. Walau terkesan masih sangat dingin, namun Jungkook tampaknya bisa banyak bertingkah atau bicara jika ada Eunha di dekatnya. Ini hal baru yang seolah menandakan, sedingin apapun lelaki Jeon itu, tetap saja punya sisi yang bisa dikendalikan oleh sesuatu. Dan Yuna menganggap Eunhalah yang bisa melakukannya.

"Aku tidak bohong. Aku melihat hantu. Hantu sangat jelek." Eunha mencoba untuk mengingat kembali bagaimana rupa sosok yang dia temui. Yang Eunha saksikan adalah wajah jelek karena tidak terlihat baik untuk dikategorikan kulit terawat. Bahkan suara dari sosok tersebut sangat mengerikan sampai membuat merinding. Apalagi kalau bukan hantu? batin Eunha meyakinkan.

"Kau pernah bertemu hantu sebelumnya?" Tanya Jungkook.

"Tidak pernah." Jawab Eunha masih menatap Jungkook yang tetap berdiri di posisi awal pertama masuk.

"Lalu bagaimana kau tahu kalau hantu jelek?" Tak henti bertanya. Jungkook tidak akan percaya dengan hal itu, karena ia sendiri yang menangkap hantu itu tadi.

"Kau bodoh?" Omel Eunha tiba-tiba. "Tentu saja hantu punya wajah jelek. Aku sering melihatnya di film horor. Yang tadi ku lihat, dia sama jeleknya seperti hantu di film horor."

Yuna mengatupkan bibir dan tidak bisa merespon kalimat yang baru saja terucap dari mulut Eunha. Begitu juga dengan Jungkook yang menyesal karena sudah bertanya.

Shades Of GreyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang