Warning :: typo bertebaran
Happy reading
--o0o--
Yuna baru selesai dari toilet dan kembali menghampiri meja dimana Eunha masih setia dengan es krimnya. "Tadi aku melihat kau bicara akrab dengan seorang laki-laki sangat tampan. Apa terjadi sesuatu?" Tanya gadis Shin itu ingin tahu. Selama mengenal Eunha, untuk pertama kalinya melihat Eunha bicara santai dengan orang lain di Aveiro ini.
Eunha menggelengkan kepalanya. Tidak terjadi sesuatu yang serius. Kemudian Eunha mengembuskan napasnya sambil menatap ke arah depan. Melihat Yuna yang juga sedang menatapnya.
"Kau benar. Laki-laki yang tadi bicara denganku memang sangat tampan. Akan menyesal jika menyia-nyiakan kesempatan dijodohkan olehnya." Tapi, sayangnya Eunha tidak merasa dirinya menyesal. Hatinya memang tidak merasa cocok dengan Eunwoo. Sejak awal Sang Ayah mengatakan bahwa ia dan Eunwoo resmi bertunangan. Eunha benar-benar tidak memiliki perasaan lebih selain menjadi teman yang dekat.
"Kau mengenalnya?"
"Bagaimana aku tidak mengenalnya? Dia adalah tunanganku." Jawab Eunha.
"Astaga." Yuna menutup mulutnya sendiri karena terkejut. Matanya menatap tidak percaya ke arah Eunha. Kemarin mereka sudah saling bercerita dan Eunha mengatakan tidak memiliki kekasih selain hubungan dekat dengan laki-laki yang dijodohkan oleh ayahnya sendiri. Tapi Yuna tidak berpikir bahwa Eunha sudah ke tahap yang disebut bertunangan.
"Namanya Cha Eunwoo. Dia seorang dokter. Dia datang ke Aveiro karena teman dekatnya akan menikah." Eunha kembali mengingat bagaimana dirinya menolak niat baik Eunwoo yang hendak membantunya pulang ke Seoul.
Eunha sudah bukan lagi seseorang yang bisa mengambil tindakan secara sepihak. Ia sekarang adalah seorang istri dari laki-laki super sibuk. Walau sesibuk apapun suaminya itu, Eunha tetap menghormati Jungkook dan percaya dengan Jungkook yang akan membawanya pulang ke Seoul. Terlebih, ia perlahan-lahan mulai mencintai suaminya itu. Pernikahan yang agak terpaksa di awal kemarin, sudah bisa Eunha terima dengan baik.
"Lalu, bagaimana kau menjelaskan keadaanmu padanya?" Yuna masih bisa mengingat wajah laki-laki yang Eunha sebut Eunwoo. Ketika dirinya keluar dari lorong toilet, Yuna melihat kepergian Eunwoo setelah berbincang dengan Eunha. Itu sebabnya Yuna mengetahui keberadaan laki-laki itu tadi.
"Aku benar-benar berkata bahwa aku sudah menikah dan suamiku masih memiliki pekerjaan di Eropa. Mungkin akan pulang ke Seoul setelah pekerjaan di Eropa selesai. Aku yakin sekali Eunwoo sangat terkejut dengan pengakuanku ini. Dan aku percaya Eunwoo akan mengerti. Dia laki-laki yang baik. Aku mengenalnya sejak lama."
"Dan nasib perjodohan kalian?"
"Eunwoo yang akan bicara langsung pada ayahku saat dia pulang ke Korea. Dan---aku menitip pesan padanya untuk menyampaikan langsung ke ayahku, bahwa aku baik-baik saja, hidup bahagia bersama suamiku, lalu akan kembali ke Seoul jika semua urusan di Eropa selesai."
"Kau yakin ayahmu tidak akan terkejut saat mendengar itu nanti?" Yuna menaikkan alisnya sambil keheranan. Ia hanya terlalu bingung karena merasa ayah dari Eunha kurang peduli terhadap putri sendiri.
Eunha tertawa lalu mengangguk paham. Mengerti apa yang sedang Yuna cemaskan saat ini. "Maksudmu, apa ayahku tidak akan marah dan khawatir padaku karena menikah dengan lelaki seperti Jungkook di negara lain?" Yuna mengangguk. Mengiyakan kalimat tersebut. "Kau mungkin baru ku beri tahu, yang jelas ayahku sangat mengerti diriku. Dia akan sangat cemas jika aku terus-menerus menempelinya sepanjang hari karena tidak punya banyak kegiatan yang bermanfaat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Shades Of Grey
FanfictionLee Eunha adalah putri cantik dari presiden Korea Selatan yang unik dan menggemaskan. Saat liburannya ke Roma, dalam perjalanan kapal pesiar sebuah bahaya datang membuatnya bertemu Jeon Jungkook, pria dingin yang memiliki kecerdasan luar biasa. Suat...