Pt. 18

10.3K 1.1K 188
                                    

Warning :: typo bertebaran

Happy reading

--o0o--


Jungkook membuka kotak yang sudah usang dan selalu ia simpan rapi. Sebuah kotak baja berisi tentang bukti-bukti dari kejadian tabrak lari kakaknya. Foto-foto yang dilihat sekarang menjelaskan jika plat nomor mobil yang tertangkap cctv enam belas tahun lalu jelas sama dengan plat mobil yang ada di beranda rumah besar keluarga istrinya. Mobil milik Lee Hongjae hadiah pemberian mendiang Nyonya Lee yang sudah meninggal dua puluh tiga tahun lalu.

Jungkook yang kini terduduk lemas di sofa panjang ruang kerjanya lantas memijat pelipisnya sendiri. Pantas saja selama ini ia kesulitan menemukan mobil itu. Sekarang Jungkook tahu bahwa orang paling berpengaruh di dunia politik Korea Selatan adalah pemiliknya.

Bodoh sekali selama tinggal di rumah besar itu Jungkook tidak menyadari. Sekarang setelah tahu kebenarannya, Jungkook benar-benar hilang akal untuk mengatasi kasus ini. Seharusnya ia senang karena mendapatkan bukti pemilik mobil tabrak lari itu. Namun di sisi lain, Jungkook tidak tahu harus bagaimana karena Lee Hongjae pemilik mobil itu adalah ayah dari istrinya.

Istri. Mengingat ini membuat Jungkook tahu Eunha pasti sangat dongkol padanya. Mulai dari pembatalan kunjungan hingga kini dirinya memilih bermalam di ruang kerja.

Jungkook bukan orang yang suka melampiaskan kekesalan pada club malam, wanita malam atau minuman-minuman memabukkan. Sedari dulu jika sedang tidak baik-baik saja, Jungkook lebih memilih menyendiri agar pikirannya bisa kembali jernih. Dan kali ini Jungkook seolah menemukan jalan buntu. Membuatnya frustasi harus melanjutkan perjalanannya kembali mencari jalan yang benar.

"Aku mencarinya susah payah selama belasan tahun. Tapi ternyata Lee Eunha yang membawaku pada mobil itu. Kenapa harus dia!" Jungkook sudah bersumpah akan menghabisi seluruh anggota keluarga tersangka yang membunuh kakaknya. Tetapi anggota dari keluarga tersebut yakni istrinya sendiri. Orang yang paling berharga dan dicintainya saat ini. Jungkook hampir tidak waras jika harus memikirkan kasus ini lagi. Ia tidak akan bisa merelakan begitu saja kematian Junghyun, tapi juga tidak rela jika harus menyakiti istrinya sendiri.

Karena kesal, Jungkook melempar vas kecil yang ada di atas meja dan membanting vas itu hingga hancur berhamburan di lantai ruang kerjanya. Suara yang tidak akan bisa terdengar sampai luar itu jelas membuktikan bahwa seluruh ruangan di dalam penthouse nya dilindungi alat kedap suara. Sekalipun berteriak kuat-kuat, hanya Jungkook yang dapat mendengar suaranya sendiri

"Lee Hongjae! Jika kau benar-benar pelaku itu, aku sudah sepantasnya menghabisimu!"

• • •

Tengah malam tiba dan Eunha masih gusar di atas tempat tidurnya. Berusaha memejam namun tidak bisa untuk tidur dengan tenang. Biasanya ada Jungkook yang selalu memeluk sepanjang malam. Dan kali ini hal itu tidak terjadi entah karena apa. Sampai sekarang Eunha belum tahu penyebab suaminya tiba-tiba menjadi pendiam bahkan mengacuhkannya.

Sudah banyak pesan yang Eunha kirimkan pada suaminya itu. Namun satupun balasan tidak Jungkook berikan. Ini semakin membuat Eunha tidak merasa tenang. Jika memang ada sesuatu yang terjadi, Eunha berhak tahu karena mungkin saja dirinya bisa memberi bantuan atau masukan nasehat. Walau agak konyol tetapi Eunha masih bisa bijaksana dalam mengatasi masalah.

Membuka selimut yang menutupi tubuhnya. Helaan napas kasar Eunha keluarkan. Ini sudah tidak bisa untuk ditahan. Kenapa juga tiba-tiba sekali dia ingin memakan pizza di jam tengah malam seperti ini. Toko pizza mana yang membuka pesanan untuk pelanggannya?

Iya, Lee Eunha ini memang aneh. Jalan pikirnya tidak bisa ditebak. Bisa saja besok ia tiba-tiba ingin pergi ke Jepang untuk melihat bunga sakura mekar. Yang sesungguhnya terjadi bahwa saat ini sudah hampir memasuki musim gugur di Korea.

Shades Of GreyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang