Warning :: typo bertebaran
Happy reading
--o0o--
Alisnya masih berkerut kesal. Eunha belum sepenuhnya meredakan emosi yang sudah dipuncak. Jika Yuna tidak memohon agar Eunha lebih tenang, mungkin gadis Lee itu sudah berlari ke arah Stevi untuk memberi peringatan agar tidak menggoda Jungkook lagi.BRUGHHHH
Suara bola bowling terjatuh dengan keras. Bukan hanya Eunha yang terkejut karena tidak sengaja menjatuhkannya. Tapi juga membuat semua orang terlebih Jungkook langsung mengedarkan pandangan hingga tertuju ke arah istrinya. "Sayang? Kenapa?" Laki-laki itu bertanya setelah berhasil menghampiri Eunha dan meninggalkan Anthon sebentar untuk memeriksa Sang Istri.
Eunha tahu bahwa bola bowling memang berat. Tapi ia tidak menduga akan sangat berat ketika berusaha diangkat. Beruntung tidak mengenai jari kaki ketika satu bola terjatuh. Jika sampai bola itu menginjak jari-jari kakinya, Eunha bersumpah akan berteriak sekuat yang ia bisa lalu menangis tak henti sampai bola bowling itu meminta maaf padanya.
"Aku hanya menjatuhkan salah satunya karena terlalu berat." Jawab Eunha lega.
"Tidak mengenai kakimu, kan?" Jungkook terlihat cemas. Ia melupakan keberadaan istrinya di tempat ini karena terlalu fokus pada meeting yang tengah ia garap bersama Anthon.
Eunha menggeleng sambil memegang lengan kanan Jungkook. Meyakinkan bahwa dirinya baik-baik saja.
Senang melihat kekhawatiran Jungkook. Eunha merasa diistimewakan. Dan benar sekali. Eunha sangat istimewa untuk Jeon Jungkook. Itu mutlak. Fakta untuk saat ini, nanti hingga selamanya.
"Aku payah bermain bowling." Seru Eunha lagi. Ia tidak berminat untuk mencoba melempar bola kembali.
Jungkook tersenyum lalu meraih pergelangan tangan Eunha, membawa gadis itu bersamanya ke arah di mana Anthon masih setia berdiri menunggu kejelasan dari kerjasama yang akan dilakukan mulai bulan depan.
Tidak ada keraguan. Jungkook merangkum pinggang ramping milik Eunha menggunakan satu lengannya setelah tiba di hadapan Anthon dan Stevi. "My wife, Lee Eunha." Jungkook memperkenalkan istrinya dengan sopan kepada rekan kerja dari Spanyol itu. Sangat singkat namun bermakna.
"Oh? Kau sudah menikah, Jungkookie?" Stevi bisa menggunakan hangul. Sebuah kejutan bagi Eunha karena gadis yang tidak ia sukai benar-benar terlihat sangat tertarik kepada Jungkook. Dan apa yang baru saja dirinya dengar? Stevi memanggil Jungkook dengan panggilan yang lebih akrab? Eunha memincingkan mata tidak bersahabat ke arah Stevi.
"Pernikahanku memang tertutup. Hanya sedikit orang yang baru tahu. Juga karena kesibukkanku yang menyebalkan, aku belum sempat membuat pesta pernikahan yang mewah untuk istriku ini."
Stevi terlihat tidak menyukai keberadaan Eunha karena sudah merebut laki-laki yang begitu disukainya sejak awal bertemu dengan Jungkook. Stevi berpikir Jungkook masih sendiri dan belum menikah. Kenyataan yang ia dapat hari ini tentu melukai hatinya. Terlebih, melihat sosok perempuan yang menjadi istri Jungkook benar-benar tampak biasa dibanding dengan dirinya yang memiliki tubuh lebih menggoda dan wajah yang cantik berkelas.
Lee Eunha dimata Stevi tampak seperti bocah manja dan tidak berguna sebagai seorang istri.
"Selamat untuk pernikahanmu, Jungkookie." Mau tidak mau, Stevi harus memberikan ucapan ini sebagai bentuk bahwa ia turut senang dengan pernikahan CEO tampan itu.
"Mr. Jeon. Congratulations." Dan ini ucapan selamat dari Anthon.
Eunha bersorak dalam hati sambil mengibarkan bendera kemerdekaan. Puas rasanya melihat ekspresi wajah Stevi yang berubah masam ketika tahu bahwa dirinya adalah istri Jeon Jungkook yang luar biasa hebat. Siapa yang tidak menyukai CEO tampan masih muda dan sangat mempesona? Sekarang Eunha cukup menikmati statusnya menjadi istri dari Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shades Of Grey
FanfictionLee Eunha adalah putri cantik dari presiden Korea Selatan yang unik dan menggemaskan. Saat liburannya ke Roma, dalam perjalanan kapal pesiar sebuah bahaya datang membuatnya bertemu Jeon Jungkook, pria dingin yang memiliki kecerdasan luar biasa. Suat...