Pt. 13

13.1K 1.4K 273
                                    

Warning :: typo bertebaran

Happy reading

--o0o--

"Sialan!" Jungkook memaki sambil terus mencoba menghubungi nomor ponsel milik Yuna lagi. Persetan dengan kalimat tanya yang baru saja Stevi lontarkan. Ini benar-benar salah paham.

"Jungkook? Kenapa?" Tanya Namjoon heran saat melihat kemurkaaan terbit di wajah Jungkook. Jelas terlihat aneh karena Jungkook benar-benar tampak marah.

Saat ini mereka sedang menikmati waktu bersantai di salah satu bar ternama di Spanyol. Tentu saja ada banyak orang. Ini tempat umum yang siapapun bisa datang berkunjung termasuk Stevi. Menyebalkannya, karena terikat kontrak kerja dengan Anthon, maka Jungkook harus bersikap lebih menghargai Stevi yang jelas terang-terangan selalu mencoba menggodanya.

Pakaian minim, lekuk tubuh yang terekspos, juga keagresifan Stevi sudah memperlihatkan bahwa gadis itu tertarik kepada Jungkook. Meskipun Jungkook tidak pernah sekalipun merasa tertarik, namun Stevi selalu gencar melakukan banyak cara agar bisa dekat dengan Jungkook.

"Jika kau masih punya harga diri, tolong menjauh dariku dan jangan bermimpi seolah aku akan tertarik padamu. Aku baik karena kau adalah adik dari rekan kerjaku. Dan yang paling penting, aku hanya mencintai istriku. Sekalipun kau telanjang di hadapanku, kau tidak akan pernah bisa seksi seperti istriku. Buang mimpimu jauh-jauh!" Jungkook mempertegas lagi. Kali ini ia tidak peduli Stevi akan tersinggung atau kerja samanya dengan Anthon dibatalkan. Jungkook hanya ingin memberi pelajaran kepada Stevi untuk tidak merusak kebahagiaan rumah tangga orang lain.

"Aku tidak melakukan apapun yang berlebihan. Kenapa kau jadi memarahiku?" Stevi adalah gadis paling kolot dan tidak punya rasa malu. Ini semakin membuat Jungkook murka dan lantas mengeluarkan bentakan karena emosinya.

"Kalau kau tidak bisa diam, aku siap menembak kepalamu sampai mati!" Ancaman itu berhasil membungkam Stevi dengan ketakutan. Ini jelas bukan hal yang bisa dikategorikan bercanda. Karena Jungkook memang terlihat bersungguh-sungguh.

Namjoon dan yang lain tadinya sedang asik menikmati minuman memabukkan lantas menjadi tidak berselera lagi untuk melanjutkan. Catat! Hanya Jungkook yang tidak minum alkohol karena ia tidak suka mabuk-mabukkan.

"Jungkook, jangan dilanjutkan. Bagaimanapun Stevi adalah adik dari Anthon." Ucap Hoseok membantu untuk menengahi. Walau sudah sedikit kehilangan kesadaran, tetapi Hoseok masih bisa menyadari apa yang terjadi saat ini. Ia tahu Jungkook benar-benar akan menembak Stevi jika tidak segera dihentikan.

"Pulang! Sekarang juga! Ke Aveiro!" Nada perintah itu tegas dan terlewat murka. Jungkook tidak lagi mempedulikan ekspresi takut-takut dari Stevi. Serta pergi lebih dulu dari bar itu menuju mobil yang akan langsung membawanya kepada jet pribadi. Pulang ke Aveiro seperti yang ia perintahkan.

Setelah kepergian Jungkook dan yang lainnya. Stevi baru bisa bernapas lega. Hatinya tetap dongkol. Sangat tidak menyukai sosok Lee Eunha yang benar-benar bisa membuatnya kalah di hadapan Jungkook. Stevi mengembuskan napasnya. Matanya melirik tajam pintu keluar yang sudah ditinggalkan oleh Jungkook beberapa menit lalu. "Bullshit! Lee Eunha fuck!" Stevi membanting salah satu botol berisi minuman. Membuat bunyi mengejutkan dari pecahan kaca itu sampai orang lain ikut terkejut. "Di mana lagi aku harus mencari lelaki yang sempurna seperti Jungkook!" Stevi menjerit frustasi karena keinginannya untuk mendapatkan apa yang ia mau harus hancur berantakan.

Shades Of GreyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang