Warning :: typo bertebaran
Happy reading
--o0o--
Hari terus berganti. Sudah lebih dari seminggu sejak berita kematian Sera dan Maya. Selama itu juga Jungkook mulai sibuk di perusahaan sendiri, perusahaan yang terletak di ibu kota Seoul, JK Company. Pergi setelah jam sarapan pagi dan pulang ketika hendak jam makan malam. Sudah waktu normal bagi direktur perusahaan yang fokus pada suatu pekerjaan.Eunha juga mulai aktif kembali dengan kuliahnya. Menyelesaikan apa yang harus ia segerakan. Di dalam otaknya sudah banyak rencana ingin bagaimana setelah lulus nanti. Eunha yang memiliki modalnya sendiri juga mulai perlahan-lahan menciptakan impiannya.
Menjadi wanita karir tentu saja hal yang Eunha inginkan. Namun Eunha juga tidak akan terlalu fokus pada hal tersebut. Ia harus mengimbangi statusnya sebagai seorang istri di usia dua puluh tiga tahun ini. Toh, membuka butik dan merancang desain pakaian sendiri sangat mudah. Ia bisa mengandalkan karyawan untuk meneruskan produk garapannya di tangan orang banyak. Memang seperti itulah sistem kerja sebagai pemimpinnya.
Eunha tidak berniat masuk ke perusahaan fashion ternama atau menjadi desainer yang diandalkan banyak pembisnis. Eunha hanya ingin menciptakan mereknya sendiri dan menjalani kehidupan kerja sesuai dengan kemauannya juga.
Ajaibnya, sejak menikah dengan Jungkook dan kembali ke Korea bersama laki-laki itu. Kini kehidupan Eunha jauh lebih menyenangkan. Perlahan-lahan sudah tidak ada gelar ia seorang putri presiden yang harus selalu disegani atau di istimewakan. Eunha benci hal itu. Yang presiden hanya ayahnya. Ia tetap orang biasa yang ingin kehidupan normal seperti pada umumnya.
Sudah tidak menetap di rumah Sang Ayah. Kini Eunha hidup bersama Jungkook dalam sebuah penthouse. Unit mewah itu berada di lantai teratas bangunan apartemen. Memiliki keindahan pemandangan dari atas gedung, memiliki atap yang tinggi, ruang terbuka, ruangan yang luas dan pemandangan pribadi luar yang hanya bisa dirasakan oleh penghuninya.
Walau selalu ditinggal sendirian karena Jungkook harus bekerja, tapi Eunha tidak kesepian karena selalu dalam pengawasan suaminya. Jungkook melakukan penjagaan ketat kepada istrinya sekalipun ia tidak bisa dua puluh empat jam menemani Eunha. Dan juga, masih ada Seokjin atau lima anggota Bangtan lain yang akan dengan senang hati menemani Eunha untuk beraktivitas di luar ruangan. Sayangnya, dari enam anggota, Eunha lebih nyaman hanya dengan ditemani Seokjin. Entahlah, ia dan Seokjin seperti memiliki ikatan yang dekat sejak lama.
Ingin bisa berkunjung ke rumah ayah dan ibu mertuanya lagi. Eunha benar-benar berharap mendapatkan petunjuk tentang kematian Junghyun. Eunha juga dibuat berpikir bagaimana bisa selama belasan tahun kasus tabrak lari itu tidak ditemukan pelakunya? Jika terus seperti ini, Eunha tidak akan bisa menyembuhkan suaminya dari trauma masa lalu.
"Ini kopimu." Eunha baru menyadari keberadaannya sendiri setelah cup minuman itu ia terima. Hari ini Eunha memang sengaja mengunjungi Eunwoo di rumah sakit laki-laki itu bekerja. Eunha sebelumnya sudah meminta izin dengan Jungkook agar memperbolehkannya bertemu Eunwoo. Awalnya sulit sekali membuat Jungkook mengizinkan. Tapi dengan banyak cara yang Eunha lakukan, suaminya itu tidak bisa melarang lagi dan menugaskan Seokjin untuk terus mengawasi.
Eunha tersenyum mendapat minuman itu. Duduk dalam ruang kerja milik Eunwoo. Mereka adalah pasangan yang sempat ingin bersatu karena perjodohan. Sayang sekali, takdir harus memisahkan benang jodoh di antara mereka.
"Bagaimana kabar Paman?" Eunwoo sudah tidak memiliki penyesalan karena harus membatalkan perjodohan dengan Eunha. Justru melihat wanita cantik itu sekarang tampak bahagia, Eunwoo ikut senang atas hal tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shades Of Grey
FanfictionLee Eunha adalah putri cantik dari presiden Korea Selatan yang unik dan menggemaskan. Saat liburannya ke Roma, dalam perjalanan kapal pesiar sebuah bahaya datang membuatnya bertemu Jeon Jungkook, pria dingin yang memiliki kecerdasan luar biasa. Suat...