ekstra part

9.3K 1K 200
                                    


Waktu tiba di sebuah gedung yang besar terletak dalam pusat kota tempat biasanya para keluarga chaebol berpesta. Paginya, dua kalimat telah diucap secara sakral dan menjadikan janji suci yang wajib dihormati. Kim Taehyung bersedia menjadi suami untuk Shin Yuna dan Shin Yuna bersedia menjadi istri untuk Kim Taehyung. Lalu setelah itu tepat pukul tujuh malam hari ini, acara perayaan pernikahan antara putra keluarga Kim dengan putri keluarga Shin digelar begitu meriah walau hanya dihadiri beberapa tamu terdekat saja. Senyum mewarnai wajah siapa saja yang ada di sana. Termasuk pasangan pengantin yang sudah resmi menjadi suami istri sekalipun tidak memiliki perasaan cintanya masing-masing.

Tamu yang datang saling berbagi obrolan seputar dunia bisnis, atau setidaknya saling menyapa dan membungkuk diiringi senyum yang ramah. Mereka adalah para keluarga yang tidak pernah menginjakkan nasib di keadaan sulit ekonomi, benar-benar terlihat menikmati hidup yang mewah ini.

"Honey, resleting gaunku turun. Tolong bantu perbaiki." Eunha berbisik di telinga Jungkook saat masih setia duduk di salah satu barisan meja bundar tempat para tamu istirahat sambil menikmati berbagai macam hidangan yang disediakan.

Jungkook melirik istrinya dengan tatapan kebingungan. Satu alisnya terangkat. "Aku harus membantu apa?"

"Tarik kuat ke atas lagi. Jika resletingnya terbuka semakin turun, tubuh seksiku ini bisa terekspos jelas dihadapan semua orang yang datang ke sini."

Jungkook melakukan permintaan Eunha segera memperbaiki resleting gaun yang terbuka di balik punggung putih itu. Ditarik kembali ke atas dalam beberapa detik saja dengan mudahnya. Tenaga Jungkook yang sangat kuat berhasil membuat Eunha memekik pelan lantaran tubuhnya terasa sesak dalam beberapa saat. "Kau tidak bisa melakukannya pelan-pelan?"

"Maaf, sayang. Jawab, di mana yang membuatmu sakit?"

Eunha merengut sebal. Jari telunjuknya menyentuh bibirnya sendiri. Memberi sinyal pada Jungkook yang langsung dihadiahi sebuah kecupan ringan bentuk ciuman tipis-tipis dari lelaki Jeon itu.

"Aku sudah tahu, kau memberi mereka pesawat jet dan emas batangan diam-diam dibelakangku untuk hadiah pernikahan."

"Kau marah?" Tanya Jungkook tidak basa-basi. Kemudian Eunha menggelengkan kepala sebagai jawaban yang sederhana.

"Akan aneh jika hadiah pemberian seorang Jeon Jungkook hanya hal biasa. Maka dari itu, besok ketika di pernikahan Seokjin, Jimin, Namjoon, Yoongi dan Hoseok. Kau harus memberi hadiah yang sama juga. Tidak boleh pilih kasih."

Jungkook tidak menyalahkan kalimat yang baru saja istrinya ucapkan. Namun entah mengapa terdengar tidak baik-baik saja untuk dirinya. Sekarang Jungkook mulai menyadari bahwa ia terlalu berlebihan tentang hartanya sendiri. Mungkin memang tidak akan ada masa habisnya. Tetapi secara tidak langsung Eunha menyadarkan dirinya untuk melakukan segala sesuatu dengan lebih bijaksana.

"Tidak akan aku ulangi lagi." Jungkook mengusap wajah Eunha dengan telapak tangannya. Membelai lembut pipi bulat menggemaskan itu.

Eunha melepaskan tangan Jungkook dari wajahnya. "Aku tidak bermaksud jahat atau pelit tentang hal itu. Tapi coba pikirkan lagi, kekayaan Taehyung dan Yuna sudah lebih dari cukup. Kau memberi mereka emas batanganpun hanya akan tertimbun di ruangan harta mereka. Lebih baik digunakan untuk membantu rumah amal yang ada di Seoul atau memberi bantuan dana untuk orang yang lebih membutuhkan." Tidak heran jika Eunha bicara seperti ini. Sudah terbiasa hidup menjadi putri seorang politik yang bersih. Pemikiran Eunha cenderung mengutamakan orang yang lebih membutuhkan sesuatu. Karena pada faktanya, masih banyak orang-orang yang hidup sulit ekonomi di luaran sana. Jika bisa pun, Eunha ingin semua orang hidup dengan baik tanpa kekurangan makan atau kesulitan yang lain.

Shades Of GreyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang