Warning : Typo bertebaranHappy reading
---o0o---
"Honey..." Panggilan Eunha menggema di ruang baca yang sangat luas. Rumah utama yang sudah bisa ditempati. Sekitar tiga bulan lalu, mereka memutuskan pindah ke rumah baru, meninggalkan penthouse yang sebelumnya ditempati ketika berada di Korea.
Eunha menatap ke arah sofa single yang menjadi tempat duduk suaminya. Terlihat Jungkook sedang membaca buku sambil sesekali memperbaiki kacamata yang melorot dari hidung mancung pria itu.
"Hm!" Sekali lagi Eunha mencoba berdehem, berusaha membuat Jungkook melihatnya.
Jungkook menoleh sekilas. Tersenyum dan tidak mengatakan apa-apa.
Eunha sedikit kecewa karena respon tersebut. Setelah menutup pintu ruang baca dengan bunyi BLAM yang tidak biasa, ia melangkah secara tenang menghampiri Jungkook, mulai duduk di atas pangkuan Jungkook. Lengan Eunha merangkul leher Jungkook tanpa takut suaminya merasa terganggu dengan tindakan berani itu.
"Coba tebak, apa yang berbeda dari aku hari ini, honey?" Tanya Eunha. Matanya sedikit melirik buku bacaan Jungkook. Sebuah catatan tentang dunia bisnis yang tidak Eunha mengerti.
"Kau memotong rambutmu menjadi sangat-sangat pendek." Jawaban yang benar.
"Honey, kau suka?" Suara Eunha terdengar manja.
"Aku selalu menyukai semuanya tentangmu." Jungkook mengambil kesempatan dengan mengecup bibir ranum milik Eunha. Buku bacaan yang tadi ia baca ditutup dan diletakkan di atas meja.
Eunha mengangguk. "Lalu kenapa responmu tadi sangat menyebalkan?" Ujarnya mengadu dengan tingkah menggemaskan. Ujung jari telunjuk Eunha memainkan kancing kemeja Jungkook yang dua diantaranya terbuka.
"Menyebalkan bagaimana?" Belum sempat Eunha kembali bersuara. Bunyi sirine mobil ambulans dan mobil polisi mengejutkan keduanya yang sedang menikmati waktu bersantai.
Eunha menatap Jungkook sedikit heran. Sedang Jungkook mencoba menebak apa yang kira-kira terjadi di luar sana. Pria itu menurunkan tubuh Eunha dari pangkuannya guna berdiri mencoba mengintip dari balik tirai jendela.
"Aku mendengar dari Bibi Hong, semalam terjadi perampokan, ternyata di rumah depan. Kepala keluarga ditusuk sampai tewas, sedang dua anak mereka dilarikan ke rumah sakit karena luka-luka. Untung saja istrinya selamat." Sekarang Eunha mulai mengerti mengapa ada suara sirine. Ingatannya tidak terlalu buruk tentang infromasi yang sempat Bibi Hong---pekerja bersih-bersih di rumah ini---katakan tentang aksi kejahatan yang terjadi di kompleks perumahan elit tersebut.
"Perampokkan? Kenapa aku baru tahu?" Tanya Jungkook keheranan.
"Karena aku juga baru memberi tahu sekarang." Jawaban polos Eunha membuat Jungkook gemas sampai harus tertawa.
"Tidak, sayang. Maksudku, kenapa pengawal yang berjaga di gerbang depan tidak memberi tahu kabar ini padaku. Aksi kejahatan apapun, penting untuk aku ketahui."
"Kau bukan polisi. Kau seorang pembisnis. Jadi tidak ada kaitannya denganmu." Kata Eunha jujur.
"Jika perampokkan seperti itu terjadi di rumah kita juga, bagaimana?"
Eunha menggeleng-geleng kebingungan. "Kau akan maju paling depan untuk melindungiku, bukan?"
"Itu sudah pasti." Jawab Jungkook tegas. Perhatiannya mulai fokus ke arah Eunha yang berdiri tak jauh darinya. Memperhatikan istrinya yang semakin terlihat menggoda dengan potongan rambut pendek di atas pundak dan, pakaian sedikit terbuka memperlihatkan bahu indahnya. "Hanya saja, jika situasi terdesak dan aku sedang tidak bersamamu. Kau perlu memiliki teknik bela diri untuk berjaga-jaga. Kita tidak pernah tahu, kejahatan bisa datang kapan saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Shades Of Grey
FanfictionLee Eunha adalah putri cantik dari presiden Korea Selatan yang unik dan menggemaskan. Saat liburannya ke Roma, dalam perjalanan kapal pesiar sebuah bahaya datang membuatnya bertemu Jeon Jungkook, pria dingin yang memiliki kecerdasan luar biasa. Suat...