Pt. 14

10.9K 1.2K 287
                                    


---o0o---

Jadi seperti ini rasanya naik pesawat jet. Mungkin begitulah yang ada dalam kepala Eunha saat ini ketika dirinya sudah terduduk di salah satu kursi empuk. Tentu saja dengan Jungkook di sebelahnya. Mereka baru lepas landas tujuh menit lalu. Dan Eunha masih belum berhenti dibuat takjub. Walau ayahnya seorang presiden dan memiliki banyak harta. Namun satu kali saja Eunha tidak pernah menikmati bagaimana rasanya naik pesawat jet yang mewah seperti ini.

"Kau juga mau pesawat seperti ini, sayang?" Tanya Jungkook yang terus mengamati istrinya. Melihat jelas bahwa Eunha berminat dengan pesawat jet ini.

Eunha mengedikkan bahunya terlalu santai. "Bukankah ini adalah jet milikku? Semua milikmu, jadi milikku juga, kan?" Jungkook tertawa mendengar pernyataan ini. Lucu sekali saat Eunha menampilkan rasa percaya diri akan semua yang ia miliki. Dan Jungkook tidak bisa untuk tidak mencium wanita itu. Satu ciuman berhasil mendarat di bibir Eunha. Untuk catatan, tidak ada anggota lain di ruangan tempat mereka berdua duduk saat ini. Semua orang memiliki ruangannya sendiri di area belakang. Membuat Jungkook puas untuk bermesraan dengan Sang Tercinta.

"Kalau kau mau satu yang baru. Akan aku belikan."

"Aku ingin satu suami yang baru, apa boleh?"

"Lee Eunha!" Jungkook kembali dibuat murka. Istrinya benar-benar nakal dan tahu cara menjahilinya. Anehnya, Jungkook selalu berhasil marah walau sebenarnya Eunha hanya punya maksud bercanda. "Kau suka sekali menggodaku, eoh? Belum takut ku beri hukuman yang berat?"

"Hukuman berat? Pasti bercinta. Kalau begitu ayo hukum aku." Tantang Eunha berani. Tangannya semakin nakal mencoba membuka kancing baju yang dikenakan. Saat ini Eunha memakai kemeja hijau tosca dan dipadukan dengan rok payung panjang warna putih beras sampai mata kaki.

"Sayang, aku tidak akan berhenti walau kau mengatakan stop." Jungkook memperingati. Sesak di pangkal pahanya tiba-tiba mendominasi. Ya, puncak gairah Jungkook hadir saat sudah bisa melihat dada putih istrinya dibalik kemeja yang dua kancing teratas berhasil terbuka.

"Baiklah, aku akan tidur sekarang." Eunha memperbaiki kancing kemejanya yang tadi terbuka. Mengancingkannya kembali dan menarik selimut yang disediakan lalu mencoba tertidur.

Tarikan napas kasar dari Jungkook berhembus. Sangat sialan menyadari bahwa ia sudah tersiksa sendirian lalu dengan polosnya Eunha langsung bersiap tidur. Seolah wanita cantik itu tidak melakukan apapun yang berhasil membuat bukti gairah Jungkook beraksi.

"Sayang."

"Aku tidak dengar. Aku sedang tidur." Jawab Eunha lirih. Matanya memejam rapat. Tidak akan bisa dibangunkan walau Jungkook merayu dan mengajaknya berhubungan intim di dalam pesawat ini.

• • •

[Sepuluh jam kemudian.]

Sudah pukul delapan pagi. Sambil menikmati sarapan. Jungkook tengah bersiap untuk mengobrol lebih serius dengan Eunha. Ada satu hal yang harus Jungkook tanyakan. Pesawat masih bergerak menempuh perjalanan udara. Sebelum benar-benar tiba di Seoul, Jungkook ingin tahu apakah semua jawaban dari misi yang ia lakukan selama ini mendapat titik terang.

"Kau tidak suka wortel?" Tanya Jungkook yang melihat istrinya memisahkan wortel dari kumpulan bahan salad.

Eunha mengangguk. "Aku sejak kecil alergi wortel."

Dan Jungkook terkejut mendapati fakta ini. Ia baru mengetahui bahwa istrinya alergi wortel. "Jangan dimakan lagi. Berikan salad itu padaku. Kau makan punyaku saja." Jungkook memberikan makanan miliknya yang beda menu.

Eunha menurut. Tadinya ia ingin makan salad. Namun saat mengetahui ada wortel sebagai bahan campurannya. Eunha benar-benar harus merelakan menu itu. Toh, ia suka makanan apapun asal enak dan mengenyangkan.

Shades Of GreyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang