Warning :: typo bertebaran
Happy reading
--o0o--
Konsentrasi Jungkook tetap buyar walau kini dirinya sedang dalam rapat bersama beberapa pegawai kantornya. Dae Hye sebagai sekretaris ikut merasa jika Sang Presdir sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja. Terbukti lewat beberapa respon Jungkook yang cenderung membentak serta mudah terpancing emosi.
Selain karena masalah yang baru diketahui faktanya, Jungkook juga rindu dengan istrinya. Biasanya mereka tidak absen untuk saling bermesraan. Sejak semalam, Jungkook memang sengaja menghindari Eunha agar tindakan kasarnya tidak menyakiti istrinya juga. Diam adalah cara terbaik untuk melindungi Eunha dari amarahnya.
Sebuah pilihan sulit masih belum Jungkook putuskan. Dirinya harus menemui Hongjae secepatnya dan memastikan tentang tabrak lari yang menimpa kakaknya.
"Kapan rapat pagi ini selesai!" Tanya Jungkook geram. Bukan seperti pertanyaan, melainkan bentakkan. Matanya melirik jarum jam di pergelangan tangan. Tampilan hari ini tidak serapi sebelumnya. Jungkook mengabaikan dasi dan memilih setelan yang cukup simpel. Kemeja putih, jas hitam dan celana kain hitam juga.
Dae Hye menyahut cepat dengan perasaan takut-takut. "Sekitar pukul sebelas nanti."
Jungkook mengangguk sudah mengerti sekarang. Akan ada waktu ketika memasuki jam makan siang. Jungkook melihat-lihat isi dalam ponselnya dan menemukan ada banyak notifikasi pesan. Melihat pesan-pesan kiriman dari seseorang yang dirindukan. Eunha juga berusaha menghubunginya berulang kali. Jungkook yakin istrinya pasti sangat marah atau bahkan kecewa padanya. Tetapi ini tidak akan terjadi jika pemilik mobil tabrak lari itu bukan Hongjae.
Sebenarnya, Jungkook mengetahui bahwa Eunha keluar menuju taman dan menghabiskan waktu bersama Seokjin. Jungkook bahkan melihat Eunha menikmati makanan yang Seokjin berikan. Mengetahui itu mulai timbul rasa bersalah. Jungkook mengingat bahwa ia mengabaikan Sang Istri hingga melewati waktu makan malamnya Eunha. Jungkook memang menyaksikan semuanya. Namun apa yang dibicarakan oleh Eunha dan Seokjin, jelas Jungkook tidak mengetahuinya. Jarak antara lantai paling atas gedung dengan taman di halaman bawah mustahil membuat semua yang dibicarakan Eunha dan Seokjin dapat terdengar oleh Jungkook.
Tidak terlalu memperhatikan rapat. Fokus Jungkook kini membaca kiriman pesan dari Eunha. Terhitung ada sepuluh pesan bahkan lebih yang istrinya kirimkan untuknya.
My wife : Kau suami yang jahat!
My wife : Kau mengabaikan istri secantik aku. Baiklah, dasar Tuan Jahat!
My wife : Kau menyebalkan. Memang si Tuan kejam!
My wife : Marah tiba-tiba tanpa ingin berbagi alasan denganku. Kau tidak mencintaiku lagi. Jahat sekali!
My wife : Jahat!!! Suamiku sangat jahat!!!!!
My wife : Aku akan cari suami baru!
My wife : Aku lapar. Semua karena dirimu!
My wife : Aku tidak bisa tidur. Biasanya selalu ada yang memelukku. Tapi sekarang aku kesepian. Aku ingin cari suami baru!
My wife : Jawab pesanku Tuan gila!
My wife : Baik. Tetaplah diam sampai kau bisu sungguhan!
My wife : Aku mencintaimu. Apa salahku? Kenapa aku yang harus tersiksa seperti ini!
KAMU SEDANG MEMBACA
Shades Of Grey
FanfictionLee Eunha adalah putri cantik dari presiden Korea Selatan yang unik dan menggemaskan. Saat liburannya ke Roma, dalam perjalanan kapal pesiar sebuah bahaya datang membuatnya bertemu Jeon Jungkook, pria dingin yang memiliki kecerdasan luar biasa. Suat...