"Kau beruntung karena tembakan itu terjadi pada bahu kirinya. Jika tepat di jantung, istrimu benar-benar akan mati di tanganmu sendiri."Jungkook diam seperti patung. Masih merasa tidak percaya dengan apa yang sudah dia lakukan sendiri hari ini. Pada kenyataannya, kabar pahit harus ia dapati. Janin yang sebelumnya bahkan tidak diketahui kehadirannya, kini telah hilang.
Fakta baru bahwa Eunha sedang hamil. Lee Eunha ternyata hamil. Ini semakin menyakitkan bagi Jungkook karena bertingkah tidak waras hingga wanita yang sangat ia cintai harus mengalami rasa sakit karena dirinya. Tembakan yang kuat mengakibatkan kehamilan Sang Istri harus gugur karena shock. Dokter memberitahu bahwa janin itu berusia empat minggu. Dan Jungkook tidak bisa menahan tangis. Penyesalannya tiba. Datang menghampirinya dengan bilah tajam mengiris hatinya berantakkan.
Jungkook bersalah. Sungguh perasaan menyesal yang tidak bisa dijabarkan lewat apapun. Akan tetapi reaksinya tetap diam. Dingin seperti patung es yang beku. Walau tetes air matanya mengalir, tapi Jungkook tidak bersuara. Diam tenang. Seolah sama sekali sedang tidak memikirkan dosa-dosanya yang menumpuk akibat kebencian terlalu mendalam dari masa lalu.
Sekarang Seokjin berperan sebagai sosok yang akan mengakhiri semuanya. Seokjin yang sebelumnya banyak merasa takut, sudah tidak memikirkan hal apapun. Ia menyerahkan diri pada Jungkook yang sampai sekarang masih betah diam di depan ruang inap tempat Eunha sedang dirawat.
"Tuan Lee Hongjae, sama sekali tidak bersalah atas kasus tabrak lari itu. Aku pikir kau juga tahu akar dari Jeon Junghyun bisa tertabrak hingga tewas. Ya. Ayahku adalah orang yang hari itu menabraknya. Dia supir dari Tuan Lee Hongjae, pelaku sesungguhnya yang kau cari selama ini."
Jungkook belum memperlihatkan reaksi yang berlebihan. Masih tetap diam namun telinganya mendengar semua yang Seokjin katakan.
"Aku tahu semua ini termasuk salahku juga karena menyembunyikannya. Tapi aku melakukan itu untuk melindungi ayahku sendiri. Kau pasti akan langsung membunuhnya jika tahu sejak awal. Dan aku tidak bisa melihat hidup ayahku berakhir tragis di tanganmu. Maaf atas sikap pengecutku. Eunha dan ayahnya tidak bersalah. Mereka berdua orang-orang baik. Sebaliknya, kau bisa membunuhku sebagai penggantinya. Asal ayahku tetap bisa hidup lebih lama."
"Setelah semua ini, kau baru bisa mengakuinya? Apa harus istriku yang mengorbankan dirinya lebih dulu agar membuatmu mau bicara padaku tentang ini? Jin! Aku menganggapmu sudah seperti kakak sendiri. Kau juga tahu kebencianku hanya akan hilang jika menemukan pelakunya. Dan kau merahasiakannya selama ini dariku? Apa kau orang yang lebih baik dariku?" Ekspresi Jungkook mengeras. Ia tidak mengira akan mendapati kenyataan yang terlalu menyakitkan. Ia tahu kematian Junghyun disebabkan oleh Sang Kakak yang hendak menyelamatkan rubik kesayangannya. Tapi Jungkook tidak berhenti berusaha mencari pelaku tabrak lari itu untuk melihat dan mendengar sendiri pengakuan sejujurnya. Terlalu lama mencari hingga akhirnya kebencian itu berubah menjadi dendam membunuh. Mengubahnya menjadi laki-laki iblis yang bengis dan gila. Terlebih, kedua orang tuanya mengalami gangguan kejiwaan karena peristiwa itu juga.
Seokjin ikut menyesali perbuatannya. Selama ini ia terlalu takut dan sungguh pengecut. Kesalahannya yang memang patut dipertanggung jawabkan. Ia hanya menjadi beban karena terlalu peduli dengan ayahnya. Tidak berpikiran ada orang lain terdekatnya yang lebih-lebih menderita karena peristiwa enam belas tahun lalu.
"Aku siap kau hancurkan sesuka hatimu. Semua berawal dariku. Harus berakhir dariku juga."
"Tidak perlu kau teruskan." Potong Jungkook. "Aku tahu kau melakukan itu karena ada alasannya. Aku juga tidak pernah lupa tentang saat ketika kau menyelamatkanku waktu itu. Ku anggap masalah ini berakhir di sini."
Seokjin terdiam. Seketika keduanya menjadi canggung. Tidak ada yang membuka obrolan kembali. Hingga kemudian Seokjin bersujud di hadapan Jungkook mengakui segala kebodohannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shades Of Grey
FanfictionLee Eunha adalah putri cantik dari presiden Korea Selatan yang unik dan menggemaskan. Saat liburannya ke Roma, dalam perjalanan kapal pesiar sebuah bahaya datang membuatnya bertemu Jeon Jungkook, pria dingin yang memiliki kecerdasan luar biasa. Suat...