sebelas

1.6K 221 37
                                    

Daniel mengerjap-ngerjapkan matanya, ia tersenyum begitu membuka mata Sinb lah yang pertama kali ia lihat.

"coba aja lo kayak gini tiap hari." gumam Daniel dengan tangan mengusap lembut pipi Sinb.

Daniel bangkit perlahan, tak ingin membangunkan Sinb yang tidur dalam posisi duduk dan kepala tertunduk.
Kemudian ia berjongkok dengan berpangku tangan memandangi wajah Sinb yang tengah tertidur pulas.

"lo cantik tapi galak."

Setelah puas memandangi wajah Sinb, Daniel mengangkat tubuh Sinb perlahan kemudian menaruhnya dengan hati-hati keatas kasur.

Daniel mengambil selimut yang terlipat rapih dibawah kaki Sinb, kemudian memakaikan selimut ketubuh Sinb sampai batas dada.
Ia duduk perlahan ditepi ranjang dengan mata tak berhenti memandangi wajah Sinb.

"kenapa harus lo sih."

Sebelah tangan Daniel tergerak untuk mengusap lembut surai coklat milik Sinb. Senyum lembut terpatri diwajahnya, membuat Umji yang memerhatikan dari balik pintu terpaku takjub.

"Seorang Daniel bisa senyum tulus? Astaga moment langka." batin Umji.

Setelah puas memandangi wajah Sinb, Daniel menundukkan wajahnya mengecup lama kening Sinb.

"sweet dream." bisiknya.

Umji kembali melebarkan matanya, ia menutup mulutnya agar tidak menimbulkan suara pekikkan.

"demi apa? Daniel nyium kening Sinb? Apa mungkin Daniel ada rasa sama Sinb? Tapi kenapa selalu berantem setiap kali ketemu?" batin Umji bertanya-tanya.

Setelahnya ia mengingat cerita Sinb siang tadi, kalau Daniel sering kali menciumnya paksa.
Umji menggeleng cepat kemudian ia memekik begitu Daniel sudah berada didepannya dengan tangan menyilang dan tatapan sinis.

"ngapain lo?"

"yeu.. Selow donk Pak."

"lagian lo ngapain disini."

"lah Villa gue, ya suka-suka gue lah. Sinb mana?" tanya Umji berpura-pura tidak tau.
"ngga usah sok bego!! Emangnya gue ngga tau, kalau lo dari tadi ngintipin disini." cibir Daniel.

Umji meringis kemudian menggaruk belakang lehernya yang tak gatal.
Sedetik kemudian raut wajah Umji menjadi serius, dan tangan bersidekap.

"lo suka sama Sinb?" tanya Umji.

"ngga." sahut Daniel cepat.

"tujuan lo apa sih? Jangan coba-coba mainin perasaan sahabat gue ya!!"

"kalau gue kasih tau tujuan gue ke lo, lo pasti langsung bilang ke dia."

"sumpah brengsek banget sih lo." kesal Umji.

"lagi juga bukan urusan lo kan."

"Sinb sahabat gue, dan jadi urusan gue kalau tujuan lo cuma buat nyakitin dia. gue ngga akan ngebiarin lo, kalau sampai terjadi sesuatu sama Sinb." tekan Umji.

Daniel tertawa mengejek, kemudian ia mendorong Umji kesamping karna telah menghalanginya.

"teguhin hati lo buat cowo brengsek macem Daniel, Mbih."

❤❤❤

Sinb melangkah cepat menghampiri Umji yang tengah membuat sarapan.

"Morning, Ji." sapa Sinb.

"yeu.. Kebo dasar!! Jam segini baru bangun."

Sinb meringis kemudian duduk di salah satu kursi pantry yang menghadap Umji.

Playboy Sejagat [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang