dua puluh

1.6K 177 55
                                    

Yebin dan Dongho saling berpandangan, menatap Sinb dan Daniel yang terlihat canggung.
Bisa diperhatikan sejak tadi Daniel beberapa kali menjatuhkan sendoknya, semakin membuat Yebin dan Dongho terheran-heran.
Suasana sarapan pagi yang terasa mencekam.
Merasa terlalu hening Dongho membuka percakapan dengan menanyakan kabar Sinb.
Tapi Sinb hanya mendongakkan kepalanya dengan senyum canggung dan juga balasan 'baik'.
Hanya itu, setelahnya Sinb kembali berkutat dengan makanannya.

Daniel menghembuskan nafasnya, melirik sebentar Sinb yang sejak tadi menundukkan kepalanya.
Ia memberi kode pada Dongho dan Yebin untuk meninggalkan meja makan.
Yebin mau protes saja, pasalnya ia baru beberapa sendok menyuap makanannya.
Tapi ketika melihat delikan tajam Dongho, mau tak mau ia menyudahi acara makannya.
Tidak tau saja dalam hati, Yebin menyumpah serapahi kedua lelaki bermarga 'Kang' itu.

"loh kalian mau kemana?" tanya Sinb bingung.

"disur... "

Dengan segera Dongho membekap mulut Yebin, merangkul bahunya, lantas melayangkan delikan tajam kearahnya.

"gue sama Yebin buru-buru mau pergi, ada urusan.
Lo ditinggal berdua ngga apa-apa kan."

Setelahnya Dongho menggiring tubuh Yebin keluar dari ruang makan.
Meninggalkan Sinb dan Daniel dalam kecanggungan.

Sinb menenggak habis minumannya,meletakkan sendok dan garpunya, lantas beranjak dari duduknya.
Mengangkat piring bekas makannya kedalam bak cuci piring.

"mau kemana?" tanya Daniel yang sudah berada dihadapan Sinb.

"ka-kamar... Mungkin." balas Sinb dengan kepala tertunduk.

Daniel menghembuskan nafas panjang, memegang kedua sisi bahu Sinb, lalu menundukkan kepalanya hingga saling bersitatap.

"kalo ngomong tuh diliat orangnya."

Sinb meneguk salivanya susah payah, lantas mengalihkan pandangannya kearah lain, asal tidak menatap mata Daniel.
Dengan perlahan Sinb menyingkirkan kedua tangan Daniel dibahunya.

"gu-gue ke kamar ya."

Daniel menarik lengan Sinb, lantas menggenggamnya erat, membawanya menaiki tangga menuju kamar Yebin.

"ambil jaket sama handphone lo sana." suruh Daniel sambil mendorong pelan punggung Sinb.

"buat apaan?"

"buat gue bakar!"

Sinb melebarkan matanya, lantas menatap horror Daniel.

"jahat lo!"

"ya bercanda kali, udah buruan sono! Nurut apa kalo gue suruh."

Setelahnya Daniel berlalu menuju kamarnya, meninggalkan Sinb dengan raut kebingungan yang sangat kentara diwajahnya.

"dihh kenapa sih tuh orang! mau ngapain coba? Udah tau gue masih malu sama kelakuan gue yang kayak cabe semalem."

❤❤❤

"woahhh." pekik Sinb takjub begitu melihat keramaian disepanjang jalan.
Ya mereka tengah berada dipasar festival yang letaknya tak jauh dari mansion keluarga 'Kang'.

Sinb mengedarkan pandangannya kesekitar, menarik lengan Daniel menuju salah satu stand yang menjajakkan makanan utama Tteokbboki dan eomuk/odeng guk (korean fish cake soup).
Merasa lupa dengan perasaan malunya beberapa saat yang lalu, ketika dihadapkan dengan keadaan sekitar.

-Tau kan? Itu loh yang fish cake nya yang ditusuk modelan kayak sate.-

"suka pedes ngga?" tanya Sinb tanpa mengalihkan perhatiannya pada satu wadah besar berisi kue beras, odeng, bawang bombai, daun bawang dan juga wortel yang dimasak bersama saos gochujang (pasta cabai).

Playboy Sejagat [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang