Playboy Sejagat [HIATUS]

dua puluh dua

"bin... Daniel ada?"

"ada tuh Anaknya, cuma ngga keluar-keluar kamar.
Sekalinya keluar cuma buat main basket ngga jelas sama buat ngasih makan kucing doank.
Kalian berantem kenapa lagi sih? Heran dah gue." ucap Yebin diseberang sana.

Sinb menghembuskan nafas panjang, lantas mengusap kasar wajahnya.

"gitu ya." tanya Sinb khawatir.

Kalau boleh jujur ia sangat khawatir dengan keadaan Daniel.
Semenjak pengakuan Daniel sore itu, Daniel lebih banyak diam dan pesannya tak pernah dibalas, bahkan panggilannya saja tak pernah diangkat sama sekali olehnya.
Padahal ia senang saja kalau ternyata Daniel benar-benar cemburu padanya, tapi karna terlalu shock dan kelewat bodoh ia malah pergi begitu saja setelah mendengar pengakuan Daniel sore itu.

"bi.. "

"eh iya bin kenapa?"

"orangnya keluar kamar tuhh, tapi rapih banget!"

"Rapih? Mau kemana?"

"ngga tau dah, bentar gue tanya.
HEH! BERUANG KUTUB!! MAU KEMANA LO?"

"bukan urusan lo!!"

"dihh!! Songong!! Denger sendiri kan jawabannya bi."

Sinb menghela nafas panjang. "denger bin, thanks ya."

"lo kesini aja sih."

"maunya sih gitu, tapi gue mesti jemput sepupu gue yang baru dateng dari China."

"lo punya sepupu dari China? Siapa? Kenalin dong kalo ganteng."

"ntar deh gue kenalin, cuma orangnya rada rese.
Ntar lo malah gondok duluan lagi."

"dia rese, gue resein balik. Pokoknya kenalin yahh."

"iya selow, oh iya sekali lagi thanks ya."

"iya sama-sama, gue tutup ya."

"iyaa."

Pip~~

"gimana?"

Sinb menolehkan kepalanya dengan raut wajah lesu.

"ngga tau lah Seo, pusing gue."

🌿🌿🌿

Sinb terdiam kaku ketika melihat Daniel memeluk seseorang ditengah keramaian bandara.
Wanita berperawakan lebih mungil darinya dengan sebagian wajahnya yang tertutupi topi, rambut sebatas dada uang bagian dalam rambutnya diombre berwarna pink ,blue dan purple.
Wajahnya tidak Sinb kenali karna tertutup Topi, tapi yang Sinb tau dengan pasti bahwa senyuman Daniel lebih cerah dafi biasanya bahkan saat bersamanya tidak pernah Daniel secerah itu.

"Mei* .." panggil Sepupu Sinb.

(Mei dalam artian itu Mei mei = adik perempuan, karna sepupu Sinb dari China jadi Sepupu Sinb manggilnya Mei)

"Eh iya Ge, kenapa?"

"liatin siapa sih?"

"ngga kok, ayo pulang Mei tau kalo Gege capek kan."

Sinb memeluk lengan sepupunya, lantas berjalan beriringan dengan kepala terus menoleh kearah Daniel yang tidak menyadari keberadaannya.

"bego banget sih gue, harusnya lo ngga terlena sama setiap perlakuannya.
Kalo udah kayak gini, sakit sendiri kan." batin Sinb dengan kepala tertunduk.