dua puluh tujuh

1.2K 162 33
                                    

"sayang~~ bangun yukk." panggil Daniel sambil menepuk-nepuk pelan pipi Sinb.

Namun yang dibangunkan, malah kembali membenamkan wajahnya kedalam selimut, menggulung tubuhnya seperti kepompong.

"Sayang~~" panggil Daniel sekali lagi.

Namun Sinb tak kunjung membuka matanya, ia malah semakin menyamankan tubuhnya dalam gelungan selimut, yang mau tak mau membuat Daniel menggeleng melihat tingkah Sinb.
Sementara Daniel menghembuskan nafas lelah, merasa membangunkan Sinb secara lembut itu sia-sia.

"masih ngga mau bangun juga?"

Tak habis akal Daniel menarik selimut yang menggulung tubuh Sinb, lantas meletakkan kedua tangannya di punggung dan juga lututnya, menggendongnya sebisa mungkin tanpa membuat Sinb terbangun.
Ia membawa Sinb keluar kamar, menuruni tangga dengan perlahan dengan senyuman misterius.
Seorang pria dan wanita paruh baya yang memang menjaga villa menatap Daniel penuh tanya.
Daniel membuka pintu kaca yang memperlihatkan kolam renang panjang yang menyatu menjadi 3 pilihan.
Yang satu lumayan dalam, mungkin 1 dan 2 meter yang satunya sebatas dadanya dan satunya lagi hanya sebatas lutut.
Dengan hati-hati ia memasuki kolam renang yang hanya sebatas lutut, lantas berjalan kekolam yang tingginya sebatas dadanya.

Merasakan basah dibadannya, Sinb membuka matanya dan menatap keadaan sekitar dengan raut wajah bingung.
Ia mendongakkan kepalanya, menatap Daniel penuh pertanyaan.

"kok punggung gue basah? Sampe kecelana-celana pula?
Gue ngga ngompol kan?" ujar Sinb yang langsung mendapat kekehan ringan dari Daniel.

"ngga sayang."

"loh Daniel?!"

"hmm."

"kok lo.... DANIEL KOK LO GENDONG GUE KE KOLAM RENANG!!!" Teriak Sinb yang baru sadar dengan keadaannya.

"LEPASIN GUE!!"

Mendengar teriakan Sinb, Daniel langsung melepaskan tubuh Sinb dari gendongan bridal stylenya, yang lantas membuat posisi Sinb langsung terjatuh kedalam kolam.
Tapi sedetik kemudian Daniel menarik tangan Sinb dan melingkarkan lengannya dipinggang Sinb, khawatir ia malah tenggelam.
Walaupun rasanya tidak mungkin terjadi, mengingat seberapa jagonya Sinb dalam hal renang dan juga tidak terlalu tinggi air kolam yang ia berdua pijaki.

"TEGA BANGET SIH LO LANGSUNG JATOHIN GUE KAYAK GITU!!" Sewot Sinb yang langsung dibungkam oleh tangan besar Daniel.

"kan lo yang minta dilepas, salah lagi kan gue."

"tau ah!! Emang mesti yah bangunin gue kudu pake acara kayak gini?
Nyelakain gue namanya tau!"

Daniel menghembuskan nafas panjang.

"salah mulu gue."

"ya lagian."

"iya maaf, lain kali ngga gue ulangin lagi." sesal Daniel.

Melihat raut penyesalan dari Daniel, Sinb menghela nafas.

"iya gue maafin."

Sinb berjengit kala kedua tangan Daniel bertumpu dipinggangnya, bahkan menariknya mendekat, melingakarkan tangannya erat hingga badannya menempel dengan badan Daniel.
Sinb menumpukan tangannya didada Daniel, menjauhkan jarak dadanya dengan dada Daniel.

"ma-mau nga-ngapain lo?" gagap Sinb dengan sikap Daniel.

Namun Daniel seakan tuli, ia malah mengangkat tangan kanannya.
Menjatuhkan tangannya dikepala Sinb dengan senyuman lembut, ia membenarkan setiap helai rambut Sinb, menyampirkannya kebelakang telinga dengan gerakan lembut.
Entah mengapa hatinya menghangat dengan degupan yang cukup kencang, mendapat perlakuan Daniel yang terbilang romantis ini.

Playboy Sejagat [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang