sepuluh

1.6K 227 31
                                    

Umji menatap Daniel penuh Selidik, ia merentangkan tangannya lebar-lebar tak memberi akses Daniel untuk masuk kedalam Villanya.

"tau dari mana kalau gue sama Sinb mau liburan kesini?"

"pas gue mau kerumah Sinb lo sama dia lagi masukin koper kebagasi, gue tanya Mbok Nah jawabannya cuma liburan. Akhirnya gue lacak no. Telp nya Sinb, dan taraaa gue disini." jelasnya.

Umji menatap tidak percaya Daniel, ia menyilangkan tangannya didada dengan mata menatap Daniel sinis.

"lo stalker-in kita!!" pekik Umji.

"Sinb bukan lo!! Pede amat lo ndut!"

Langsung saja Umji melotot kesal, ia menyerang Daniel dengan pukulan dikepala.

"gue ngga gendut yah!!" ketus Umji.

Daniel menggedikkan bahunya tak peduli, kemudian ia mendorong Umji kesamping.
Ia setengah berlari menaiki tangga, kemudian ia mengambil ancang-ancang untuk mendobrak kencang pintu bercat putih yang ia yakini ada Sinb didalamnya.

"DANIEL!!" teriak Umji.

Ia berlari mengejar Daniel yang sudah mendobrak paksa kamar yang ditujukan untuk Sinb.
Umji menarik kasar kaos belakang yang dipakai Daniel, kemudian ia memposisikan dirinya dihadapan Daniel dengan tangan merentang lebar.

"Minggir ngga!!" ucap Daniel tegas, membuat Umji menciut seketika.

Sinb yang sudah melihat keberadaan Daniel langsung berlari kearah kamar mandi, kemudian mengunci pintunya dengan tubuh bersandar dibelakang pintu.
"HWANG SINB!!" teriak Daniel.

"minggir ngga lo! Gue ngga ada urusan sama lo!"

Umji meringis takut, ia menggeser tubuhnya membiarkan Daniel masuk.

"aduhh.. Sorry ya Mbih.." gumam Umji khawatir.

"sumpah, nyeremin amat kalau lagi marah. Ngga lagi-lagi dah gue bikin dia marah kayak gitu."

Umji bergidik ngeri, ia berbalik pergi meninggalkan Sinb dan Daniel untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.

"maaf-maaf deh gue tinggal, tapi awas aja gue balik kesini. Ini Villa udah ngga berbentuk lagi, bakalan gue kejar itu bocah berdua." tukas Umji.

"HWANG SINB!! BUKA PINTUNYA, ATAU GUE DOBRAK SEKARANG JUGA!!"

dibalik pintu Sinb menggigiti kukunya, ia merasa takut untuk bertemu dengan Daniel sekarang.

"NGGA AKAN PERNAH!!" teriak Sinb dibalik pintu kamar mandi.

"GUE UDAH BILANG KAN!! JANGAN PERNAH MUNCUL DIHADAPAN GUE LAGI!" tambahnya lagi.

"KELUAR ATAU GUE DOBRAK!!" teriak Daniel emosi, ia menggebrak pintu kamar mandi yang membuat Sinb berjengit takut.
Dengan tangan bergetar Sinb membuka pintu kamar mandi, ia berdiri didepan Daniel yang menggeram marah dengan tangan terkepal.

Daniel berbalik kemudian meninju kaca rias, menyalurkan emosi yang ia tahan sedari tadi.
Sinb meringis begitu melihat darah segar yang keluar dari punggung tangan Daniel.

"Niel.. Tangan lo!"

Seakan tak perduli dengan tangannya, Daniel berjalan menghampiri Sinb.

"jangan pernah ngehindarin gue lagi!!" desis Daniel

❤❤❤

Dengan telaten Sinb membersihkan luka Daniel, ia meringis ngilu begitu melihat keadaan tangan Daniel.
Sedangkan Daniel terus mengamati Sinb yang tengah melilitkan perban putih ditangannya.

Playboy Sejagat [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang