dua puluh sembilan

1K 136 28
                                    

"ciyee yang abis honeymoon, bentar lagi kita punya ponakan dong nih."

Mendengar ucapan penuh cibiran milik Eunseo, langsung saja Sinb melayangkan tabokan kesal dipaha Eunseo, membuat si empunya memekik kesakitan.

"GILA YA LO!"

"mampusin tidak?" celetuk Umji dengan wajah dibuat sepolos mungkin.

"kok lo rese sih? Dicekokin apa lo sama biang gula?"

"yeuu ngga usah ngegas kali Seo!" balas Umji dengan tatapan mata malas.

"eh tolong yah cerita kenapa lo bisa jadian sama KuDaniel?" todong Eunseo penasaran.

Sinb menggedikkan bahunya, lantas kembali mengaduk minumannya.

"dia nembak gue maksa, padahal gue belom iyain ehh dia udah langsung motong omongan gue kalo dia ngga suka ditolak, jadi gue harus nerima dia jadi pacarnya." jelas Sinb.

"ya lagian emang lo bisa nolak dia, secara hati udah kecantol sama si babang Daniel."

Umji dan mulut pedasnya, rasanya Sinb ingin melakban mulutnya rapat-rapat.

"kesel kan lo." timpal Eunseo yang di angguki setuju oleh Sinb.

"tapi yah semenjak pacaran, itu orang jadi super manis banget.
Kadang kaki gue suka kayak jelly kalo dia udah mulai bertingkah manis.
Mana kuat dede tuh." curhat Sinb membuat Eunseo dan Umji mencibirnya.

"dikecapin dong lo ya." celetuk Umji yang langsung membuat Eunseo dan Sinb terbahak.

"najis dah bahasa lo, ji. Dapet dari mana tuh?" tanya Eunseo.

"tuhh si Daehwi kalo ketemu distudio selalu ngeledekin gue, katanya gue ngecapin Kak Suga mulu.
Gue sempet bingung tuh maksud istilah dikecapin itu apa?
Ehh pas tau kesel sendiri."

"emang apaan maksudnya?" tanya Sinb sambil menahan kekehannya.

"ngecapin sama aja kayak gue manis-manisin Kak Suga alias menelin Kak Suga gitu, padahal mahh yang nyuruh gue dateng ke studio terus Kak Suganya, tapi pada ngga percaya, parah kan."

"mamposs lo dikata cewe gatel." ledek Eunseo.

"eeq kamu ya, Seo."

❤❤❤

Bunuh orang dosa ngga sih? Begitu benak Sinb setelah mendengar ucapan penuh cibiran dari para wanita-wanita ular korban alusan Daniel.
Ia jadi kesal sendiri begitu mengingat betapa brengseknya Daniel dulu.
Bukankah ia pernah bilang kalau ia begitu membenci cowo playboy yang cuma modal tampang sama alusan janji manis?
Tapi kenapa ia malah berakhir menjalin hubungan dengan orang yang dibencinya dulu.

"ngga usah didengerin, belom aja itu mulut di laknat sama Allah." ujar Eunseo dengan tatapan sengit kearah wanita-wanita ular tersebut.

"besok kalo lo mau ngampus jangan lupa bawa headphone ya, soalnya kabar lo pacaran sama Daniel bakalan jadi trending topic berminggu-minggu." timpal Umji.

"tau ah, gue balik aja deh! Mood gue udah berantakan kalo dilanjut jalan, yang ada sepanjang jalan gue uring-uringan ngga jelas.
Ntar lo berdua yang bakalan kena imbasnya juga."

"iya tau kok kita." balas Umji yang diangguki Eunseo.

"ademin tuh hati, eh tapi ngomong-ngomong lo balik sama siapa?" tanya Eunseo.

"naek Ojol kayaknya."

"ngga minta anter pacal nih?" goda Umji yang membuat Eunseo terbahak.

"belom aja itu mulut gue lakban beneran, dari tadi tangan gue udah gatel mau ngelakban itu mulut."

Playboy Sejagat [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang