"VIN TOLONG AKU!! AKU NGGAK MAU DISINI!! VIN! CALVIN!! KELUARKAN AKU!!!"
Calvin bersandar pada sisi tembok yang memisahkan antara dirinya dengan wanita yang sangat disayanginya itu, ia memejamkan mata tak kuasa melihatnya harus diberi suntikan penenang setiap kali mencoba diajak bicara. Ia bergegas pergi karena hatinya semakin tak kuat saat hanya tangisan dan teriakan yang terus tertangkap oleh indera pendengarnya. Ia mengusap sudut matanya yang basah saat telinganya masih bisa menanggkap raungan memilukan adiknya walaupun jaraknya dengan kamar perawatan sudah cukup jauh.
Yakira Adamina adalah nama adiknya yang hanya berselisih umur sepuluh menit dengan dirinya. Ya mereka kembar, walaupun bukan kembar identik yang membuat kebanyakan orang tak percaya jika mereka adalah saudara kembar. Mereka adalah saudara kembar tapi tak banyak waktu yang mereka habiskan bersama, bahkan mereka harus kehilangan satu sama lain akibat dari perceraian orang tua mereka. Mereka dipaksa berpisah saat umur mereka masih delapan tahun, Kira menetap bersama ibunya di Indonesia sementara Calvin harus mengikuti ayahnya kembali ke Inggris. Enam belas tahun waktu yang mereka lewati tanpa sekalipun bertukar kabar membuat satu sama lain tak tahu keberadaan masing-masing.
Setelah dewasa, Calvin sadar jika kerinduannya akan adik dan ibunya tak terbendung lagi, ia telah membuang waktunya sia-sia dengan hanya berdiam diri tak melakukan apapun. Selama enam belas tahun belakangan, ia selalu mengurungkan niatnya saat akan mencoba mencari keberadaan adik dan ibunya dikarenakan dugaan-dugaan yang tak mendasar. Rasa takut akan kenyataan bahwa adik dan ibunya sudah hidup bahagia dengan keluarga baru mereka dan tak menginginkannya lagi membuat Calvin selalu mengurungkan niatnya tersebut. Tapi, praduga itu dipangkasnya habis saat melihat kehidupan dirinya begitupun ayahnya tak bahagia sama sekali karena ia tahu betul jika ayahnya masih sangat mencintai ibunya. Niat itu terlaksana dengan mulus, setelah beberapa bulan ia menyewa seseorang untuk mencari keberadaan adik dan ibunya, mereka ditemukan. Walau hanya bisa melepas rindu dengan adiknya karena sang ibu telah menghadap Sang pencipta beberapa tahun yang lalu, Calvin tetap bahagia. Karena sekarang ia tahu dimana dan kemana ia harus melihat adik dan ibunya. Setiap libur panjang dan hari raya Calvin akan terbang ke Indonesia untuk menemui dan melihat keadaan Kira, karena adiknya bersikeras tetap tinggal di Indonesia, tak ingin tinggal bersama Calvin dan ayahnya di inggris. Hubungan persaudaraan mereka semakin erat terjalin walau jarak memisahkan, tak ada canggung dikeduanya karena pernah berpisah lama, hubungan mereka bahkan lebih erat dari persaudaraan pada umumnya.
Daaan BOMMMM.
Kebahagiaan itu hancur luluh lantah berawal saat Calvin menemukan Kira tergeletak di lantai kamar hotel tanpa sehelai pakaian pun, tubuhnya hanya dililit oleh selimut. Niat awal untuk menghabiskan liburan terlupakan sudah saat melihat keadaan Kira yang setelah kejadian di kamar hotel saat itu semakin hari, semakin buruk. Calvin langsung membawa Kira ke rumah sakit pada saat itu juga karena takut jika adiknya menjadi korban pelecehan seksual dan yang lebih parah lagi menjadi korban pemerkosaan. Setelah berbagai tes dilakukan tak ada tanda-tanda bahwa adiknya telah mengalami pelecehan seksual atau semacamnya dan saat di perjalanan menuju rumah sakit pun Calvin yang juga seorang dokter menyadari tak ada tanda-tanda mencurigakan pada tubuh adiknya. Ternyata masalah tak hanya sampai disitu, setelah sadar yang Kira lakukan hanya menangis meraung-raung, Calvin bingung sekaligus panik karena ia tak tahu penyebabnya apa dan saat ditanya mengenai kejadian apa yang adiknya alami di hotel, Kira akan mengamuk dan melempar barang-barang yang ada disekitarnya. Keadaan itu telah berlangsung satu bulan lamanya, bahkan psikolog yang ia datangkan tak membantu sama sekali. Sedari awal, dokter di tempat Kira di rawat dan juga teman-teman dokternya di Inggris sudah menyarankan jika Kira harus dirawat di rumah sakit jiwa karena jika tidak depresinya akan semakin parah. Yup, adiknya terkena depresi, dan sebagai kakak ia tidak tahu apa penyebabnya. Sungguh otaknya buntu jika harus menyimpulkan tentang penyebab adiknya bisa sampai depresi, karena selama ini Kira tak pernah menceritakan sesuatu yang mencurigakan, dan juga Kira tak pernah curhat tentang seorang pria jadi tak mungkin depresi adiknya itu disebabkan oleh seorang pria.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast
RomanceItu sebutanku untuk diriku sendiri "eccedentesiast" dimana seseorang menyembunyikan kesakitannya dibalik senyuman. -Rebecca Tanur Deacon- Dulu ia adalah orang yang jahat, hatinya dipenuhi dendam yang tak berkesudahan. Tapi seiring berjalannya waktu...