Tiga tahun telah berlalu semenjak kejadian itu, mereka kembali pada kesibukan masing-masing, kehidupan mereka yang dulu. Hanya yang sedikit berbeda adalah keluarga mereka kini hidup bersama. Setelah sang adik dinyatakan sembuh, Calvin langsung memboyong Kira ke Inggris agar dapat dengan leluasa menjaga adiknya karena ia tidak akan tenang jika meninggalkannya di Indonesia sendirian.
Seiring berjalannya waktu Calvin seakan lupa atas dendamnya, bukan lupa akan perbuatan wanita itu pada Kira, karena sampai kapanpun kejadian itu akan selalu tersimpan dalam ingatannya. Ia hanya sedikit melupakan niatnya untuk membalas dendam atas kesakitan yang telah dia torehkan pada Kira.
Kesibukan yang terus menderanya serta pekerjaan yang selalu menyita hampir semua isi kepalanya membuat rasa dendam itu tersingkir secara perlahan. Terlebih selama tiga tahun ini tak ada tanda-tanda bahwa wanita itu akan 'kembali' pada kehidupan sang adik. Toh, saat ini sang adik pun sudah baik-baik saja, dia tersenyum dan pastinya bahagia. Jadi, menurut Calvin tak ada alasan lagi baginya untuk memendam dendam. Jika dia tetap memendam dendam, apa bedanya dia dengan wanita itu, ia juga tak ingin mengotori harga dirinya dengan bersentuhan langsung dengan wanita bernama Rebecca itu. Jika Tuhan memang ada, mungkin Dia yang akan menggantikan membalas perbuatan jahat wanita itu.
Tapi sepertinya Tuhan memang tak ingin melakukan apapun untuk Calvin dan Kira, itu yang pertama muncul dikepalanya saat wanita itu kembali setelah tiga tahun berselang, dengan tujuan yang sama yaitu menghancurkan kehidupan Kira. Bedanya saat ini jalur yang wanita itu ambil sangat amat beresiko, karena wanita itu memilih menghancurkan Kira lewat Calvin, kakak yang sangat menyayangi adiknya.
Mau tak mau, Calvin mengikuti alur yang dibuat wanita itu. Ia berpura-pura menjadi pria bodoh yang tak mengetahui apapun, tujuannya hanya satu yaitu mencari tahu lebih dalam mengapa wanita itu sangat membenci Kira. Tiga bulan sudah Calvin berpura-pura menjadi pria bodoh, apa yang dia dapatkan? tidak ada. Malah yang ia rasakan, ia mulai jatuh ke dalam perangkap wanita itu.
Kebersamaan dan kedekatan yang awalnya hanya sandiwara dari keduanya ternyata membuat mereka lambat laun mengenal karakter asli masing-masing. Calvin akhirnya menyadari bahwa wanita itu sebenarnya tak jahat, dia hanya sedang tersesat saja, dia hanya butuh seseorang untuk meluruskannya. Awalnya Calvin mengira jika perasaannya ini hanya selingan semata, karena dia yang baru dicampakkan oleh Dalila. Karakter Dalila dan Rebecca yang berbeda 180 derajat membuat rasa penasarannya semakin tergugah. Rebecca adalah tipe wanita yang tak akan goyah atas pendiriannya sekalipun tak ada yang berpihak padanya dan dia juga berpikiran terbuka membuat Calvin nyaman berbicara dengannya. Calvin pikir sikap baiknya hanya karena berempati pada wanita itu. Tapi ternyata perasaannya tak sesederhana itu untuk Rebecca, perasaan ingin melindungi, ingin membuatnya tertawa, tak rela saat Rebecca dekat dengan pria lain, dan juga hatinya terluka saat melihatnya menangis. Membuat Calvin sadar bahwa ia mencintai Rebecca dengan segala kekurangan dan kelebihannya.
Calvin akhirnya yakin atas perasaannya pada Rebecca, ia memutuskan untuk menjalani hubungan yang lebih serius dengan wanita itu. Yup. Calvin melamarnya. Mungkin kalian berpikir jika Calvin adalah pria bodoh yang masuk perangkapnya sendiri, memang, ia mengakuinya. Tapi ia juga tidak sebodoh itu, hanya karena mencintainya ia jadi buta akan yang benar dan yang salah. Menurut Calvin, Rebecca sudah benar-benar berubah, walaupun sifat keras kepala dan meledak-ledaknya sulit dihilangkan tapi tak ada lagi sorot mata penuh dendam dan luka saat wanita itu melihat Kira. Mulanya Calvin masih ragu atas praduganya, tapi keyakinannya semakin dalam bahwa Rebecca telah berubah saat sedikit demi sedikit dia mulai mau ikut dalam obrolan jika calvin sedang membicarakan Kira.
Hal sepele tapi entah mengapa membuat Calvin sangat yakin.
Rencana hanya tinggal rencana, planning yang sudah Calvin dan Rebecca buat untuk masa depan mereka hanya tinngal kenangan. Calvin meninggalkan Rebecca karena Dalila, perempuan yang telah mengkhianati hubungan mereka dulu. Apakah itu yang sebenarnya Calvin rencanakan? Untuk membalaskan dendam?? NO! Tak ada sedikitpun pikiran seperti itu dikepalanya. Itu di luar rencana, Dalila datang dengan tiba-tiba, memporak-porandakan hubungan Calvin dengan Rebecca yang baru seumur jagung. Yang membuat Calvin merelakan Rebecca pergi walau berat dan kembali ke Dalila adalah karena anak yang Dalila kandung. Awalnya Calvin ragu jika itu anaknya karena fakta bahwa Dalila dulu mengkhianatinya, besar kemungkinan bahwa dia juga tidur dengan pria lain. Calvin dengan title nya sebagai dokter spesialis kandungan tau betul dengan segala resiko yang akan di dapat jika ia melakukan tes DNA pada janin yang masih dalam kandungan dan juga umur kandungan Dalila baru empat bulan, sangat riskan jika melakukan test DNA. Tapi Calvin juga manusia biasa yang bisa bersikap egois hanya untuk kepentingan pribadinya, ia juga ingin mempertahankan hubungannya dengan Rebecca yang baru dimulai itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast
RomanceItu sebutanku untuk diriku sendiri "eccedentesiast" dimana seseorang menyembunyikan kesakitannya dibalik senyuman. -Rebecca Tanur Deacon- Dulu ia adalah orang yang jahat, hatinya dipenuhi dendam yang tak berkesudahan. Tapi seiring berjalannya waktu...