Seperti biasa, sudah seminggu ini, sehabis Eunha pulang sekolah, Dia datang kerumah Umji untuk mengurus nya tentu saja.
Sekarang sudah Satu jam sejak Eunha sedang bersama Umji. Disitu, Diruang tengah.
Mereka sedang duduk bersama sambil menonton televisi.
Kalian tahu? Eunha lah yang mengangkat tubuh Umji sampai kekursi Roda nya. Benar-benar tenaga kuli bangunan.
Yoongi sudah berangkat sedari tadi, belakangan ini Yoongi jarang ngobrol lama dengan Umji, dikarenakan tugas nya di universitas sangatlah banyak.
"Apa Yoongi sangat sibuk, Eun-ah?"
Eunha menoleh kearah Umji yang berada disamping kanan nya.
"Aku perlihatkan, seperti nya iya. Setiap habis dari rumahmu, dia selalu berkutat dengan tugas-tugas dan semacam nya." Jawab Eunha sambil memakan roti yang sedari tadi ia pegang.
"Pantas saja." Gumam Umji. "Ah, Eun-ah."
"Ada apa?"
"Beberapa hari lagi aku akan terapi untuk kakiku ini," Ujar Umji dengan Excited.
"Benarkah? Tenang saja, aku akan membantu mu nanti sampai sembuh."
Kemudian, Umji menghela nafas nya. Ia sedang berpikir tentang Yoongi sedari tadi. Walaupun dia sudah menanyakan pada Eunha, bahwa Yoongi memang sibuk atau tidak, tetap saja dia ingin selalu Yoongi ada disamping nya.
Dia ingin saat terapi nya tiba, Yoongi menemani nya lagi.
"... Ya! Umji, ada apa? Mengapa kau malah melamun? Aku sedang berbicara tadi." Eunha terus memetikan jari nya kepada Umji sampai Umji terkejut karna petikan Jari Eunha.
"Ah, ada apa? Tidak, aku tidak melamun. Aku hanya memik---"
"Memikirkan Yoongi Oppa?" Sela Eunha seolah dia memang tahu isi dari pikiran Umji.
Umji mengangguk dengan lemas.
"Memang nya ada apa dengan nya? Dia berbuat macam-macam padamu?"
"Aniya, hanya saja aku merindukan mengobrol lama dengan nya." Umji memajukan bibir nya kedepan seperti angsa, ah tidak, seperti bebek.
"Bagaimana, ya. Belakangan ini dia memang sedang sibuk dengan tugas nya. Aku juga tidak tahu nanti dia akan menemanimu atau tidak."
"Tidak perlu dipikirkan, ditemani dirimu saja sudah cukup." Umji tersenyum dengan tulus kearah Eunha.
***
"Aku merindukan nya," Yoongi menatap Ramyeon nya dimeja dengan tidak nafsu untuk melahap nya.
"Merindukan siapa? Umji?"
"Ya, tentu saja."
Mereka sedang ada di Cafe, didekat kampus. Mereka sedang istirahat. Hoseok lah yang mengajak karna kata nya dia bosan dengan makanan yang dikantin, padahal itu sama saja.
"Apa kalian tidak bertemu lagi?" Hoseok meminum minuman bersoda nya yang berwarna hitam.
"Bertemu, tapi hanya sebatas menanya kabar nya saja. Tidak pernah berbicara lama lagi."
Hoseok menyodorkan Ramyeon milik Yoongi, menyuruh nya untuk makan, tapi Yoongi masih melihat nya saja.
"Ya! Makanlah dulu, dari pagi kau belum makan! Kasihlah perutmu itu asupan sedikit saja, nanti kau malah sakit." Omel Hoseok yang kesal dengan penolakan tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love
FanfictionFirst Love, menurut kebanyakan orang. First Love atau yang diartikan sebagai cinta pertama, itu sama saja dengan cinta sejati. Karna cinta pertamalah yang membuat kita bisa merasakan kehangatan yang nyata dalam sebuah cinta sejati. Jika kalian bisa...