"Apa aku salah?"
Jungkook sedari tadi mendengar curhatan Jimin didalam ruangan rawatnya.
Mereka berdua sedang menunggu yang lain, khususnya Umji, untuk menjenguk Jungkook.
"Hyung, kau jelas-jelas salah." Balas Jungkook. "Kau menyukai seseorang yang sudah punya kekasih."
Ya, Jimin mencurahkan seluruh perasaannya tentang Umji kepada anak satu ini.
"Tapi aku bersumpah, Aku tidak akan merebut Umji dari Yoongi." Kata Jimin. "Aku hanya menyukainya, apa tidak boleh?"
"Kau bukan hanya menyukainya, Hyung, Tapi kau sudah menyayanginya."
Jimin terdiam. Penuturan Jungkook memang Jimin akui benar adanya. Dia terlalu pintar mendeskripsikan perasaan Jimin ketimbang perasaannya sendiri.
"Lalu, aku harus apa?" Jimin menunduk. Rasanya menahan semuanya sangat menyakitkan.
"Kau harus berhenti." Bukan Jungkook yang menjawab, melainkan seorang wanita yang baru datang bersama wanita lainnya.
"Eunha, Yuju." Gumam Jimin terkejut.
Yuju berjalan dibelakang Eunha dengan merunduk tidak ingin menatap wajah Jimin.
"Beruntunglah aku yang mendengar percakapan kalian, bukan Yoongi Oppa atau Umji nya sendiri."
Eunha berjalan kebrangkar milik Jungkook lalu tersenyum dan mengelus rambutnya.
Yuju memilih duduk disofa didalam ruangan sendirian dan memutar lagunya menggunakan Earphone, dibanding mendengar percakapan yang membuat dia sakit hati.
"Aku pernah merasakan disisimu. Dan aku juga lebih parah, menyukai Kakak aku sendiri. Hina sekali diri ini.
"Semakin lama, semakin aku sadar bahwa aku tidak waras. Dan Yoongi Oppa terus berusaha mengentikan perasaan itu. Dengan cara... Oppa membuat aku dan Jungkook bertemu."
Secara tidak langsung, Eunha juga menyuarakan isi hatinya kepada Jungkook. Makna yang didalam katanya sangat Jungkook mengerti.
Beda dengan Jungkook yang terus tersenyum, Jimin malah terdiam dirundingi perasaan bersalah.
"Tidak bisakah kau membalas ucapan aku ini?" Tanya Eunha kemudian yang masih melihat Jimin terdiam.
Jimin kembali mendongak menatap Eunha. "Aku hanya bingung mau balas seperti apa ucapanmu. Karna yang sebenernya terjadi kemauan hati ini."
Bukannya membalas ucapan Jimin, Eunha malah tertawa sambil bertepuk tangan. "Wah! Alasanku dulu, sama dengan alasanmu yang sekarang.
"Kehendak hati? Benarkah? Lalu dimana kehendak pikiranmu?"
Ia menjiplak kata-kata Yoongi saat memarahi nya. Dan tentu saja, Jimin sama seperti Eunha waktu itu, hanya bisa diam mendengarkan semua kritik yang tajam.
"Jimin Oppa, aku tahu kau lebih dewasa dan besar dariku, lalu apa karena masalah ini kau menghilangkan jalan pikir yang dewasamu?"
"Bukannya aku menghilangkan pikiranku yang dewasa, hanya saja..."
"Hanya saja?" Tanya Eunha cepat menaikkan satu alisnya.
"Hanya saja kau tidak bisa berhenti mencintai Umji, benar begitu, Jimin-Ssi?"
Heh, mereka yang ada didalam ruangan kecuali Yuju, menoleh kearah pintu yang baru dimasuki langsung oleh empat orang.
Dan yang bicara itu, "Yoongi Hyung?" Kaget Jimin tahu siapa yang bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love
FanfictionFirst Love, menurut kebanyakan orang. First Love atau yang diartikan sebagai cinta pertama, itu sama saja dengan cinta sejati. Karna cinta pertamalah yang membuat kita bisa merasakan kehangatan yang nyata dalam sebuah cinta sejati. Jika kalian bisa...