-Plan- {First Love}

360 40 5
                                    

Seperti yang sudah-sudah, Yoongi berusaha meminta maaf kepada Umji. Tetap Umji selalu mengatakan kalau Yoongi tidak salah apa-apa.

Yoongi kelimpungan sendiri. Antara harus lega atau khawatir.

Lega karna Umji tidak marah padanya.

Khawatir karna Umji berbohong padanya atau tidak(?)

"Kau betulan tidak marah padaku?" Tanya Yoongi yang entah untuk keberapa kalinya.

Umji menghela nafas. "Ini salah Eunha kan, yasudah, aku tidak marah padamu."

Jadi, Eunha lagi?

Astaga, bisa tidak sehari saja Eunha tidak dihubungannya dan menjadi omongan dihubungannya.

Jujur saja, Yoongi kewalahan menghadapi sikap Eunha yang seolah-olah menyalahkan hatinya yang selalu mengendalikannya.

Yoongi tahu, kenyataan memang seperti itu. Tapi, apakah Eunha tidak bisa mencegahnya dengan jalan pikirnya?

"Hyung, Eunha itu adikmu, ya?" Sahut Jungkook yang tiba-tiba sudah disampingnya.

Jimin yang seolah mengantar Jungkook untuk bermain, kini dia beralih diam dan berdiri menatap kepolosan Jungkook sambil terkekeh.

"Iya, ada apa?" Yoongi menoleh kearahnya.

"Dia menyukai Eunha." Ketus Jimin langsung mengalihkan pandangannya.

Yoongi dan Umji sontak menoleh ke Jungkook dengan pandangan tak percaya.

"Oho, benarkah?" Yoongi tertawa.

"Hyung! Mulutmu itu tidak bisa diam, ya!" Balas Jungkook geram dengan Jimin.

"Aku hanya menyampaikan kejujuran."

Jimin kembali terkekeh. "Ah, sudahlah, aku benci padamu, Hyung!" Jungkook berjalan menghentakkan kakinya kekamarnya untuk bersembunyi dari malunya.

Jimin menyusulnya dan menenangkannya dan meminta maaf kepada Jungkook walau berakhiran dengan terus tertawa.

"Aku tahu cara mengatasi kejiwaan Eunha." Ujar Yoongi serius.

Umji mengangguk. "Sepertinya jalan pikir kita sama."

"Park Jimin-ie." Teriak Umji memanggil Jimin dari luar.

Jimin langsung berlari keluar kamar begitu Umji memanggilnya.

"Ada apa?"

"Duduklah dulu." Titah Umji. Jimin mematuhi, dan duduk disamping Yoongi.

Yoongi mendegus jika harus duduk bersampingan dengan Jimin. Entahlah, kekesalan masih saja menyelimuti hatinya.

Kemudian, Umji dan Yoongi saling bertukar ide. Sementara, Jimin hanya menimpali saja rencana mereka yang merupakan upaya untuk membuat cerah kembali hubungan mereka.

"Baiklah, akan aku usahakan. Jungkook adalah urusan yang mudah." Kata Jimin setelah berdiskusi cukup lama dengan mereka.

"Aku kembali kekamar, ya. Untuk menyuruh Jungkook buat besok." Lanjutnya yang diangguki oleh hanya Umji.

Jimin dilema.

Jika dia membantu rencana itu, otomatis hubungan Umji dan Yoongi berjalan sempurna.

Tapi, jika tidak. Umji akan terus bersedih karna orang yang selalu membuat dia bahagia akan terus diganggu.

Tapi, Jimin tidak sejahat itu. Lebih baik dia mengutamakan sahabat kecilnya itu dibandingkan hatinya yang terluka.

Salahkan dirinya yang terlalu pengecut menyatakan perasaannya sebelum Umji dicap hak oleh Yoongi.

First Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang