-Prolog- {First Love}

5.9K 177 6
                                    

"Umji-ah! Awas! Belakang mu mobil." Aku berlari menyelamatkan Umji.

"Aaaaaa!"

Bruuk!

Terlambat! Min Yoongi bodoh, apa yang kau lakukan. Kenapa berlari kurang cepat.

Aku berlari kearah Umji yang sudah tergeletak diatas aspal dengan tidak sadarkan diri.

"Umji-ah, ireona! Jangan membuatku khawatir." Aku menggoyangkan tubuh Umji. Tapi tidak ada respon.

Kepalanya sudah berlumuran darah. Parahnya, ini tabrak lari. Dan beberapa orang sedang mengejar pelaku.

"Ya! Apa kau dokter?"

"Kau, kau dokter?"

"Apa ada dokter disini?"

"Kenapa kalian hanya melihat ku saja? Cepat telfon dokter, Ppali." Air mataku jatuh. Aku tidak peduli. Yang penting Umji selamat dahulu.

"Aku sudah menelpon dokter, mereka akan datang secepat nya, Ahjussi." Ucap seseorang yang tak ku tahu namanya.

Akhirnya, untuk pertama kali nya aku menyukai suara ambulance. Mereka sudah datang. Aku langsung mengangkat tubuh Umji keatas Ranjang beroda.

Aku naik ke ambulance, membiarkan mobil ku ditempat itu. Saat ini hanya Umji, keselamatan Umji yang sedang ku pikirkan.

Ambulance mulai berjalan dan membawa kami ke rumah sakit. Sepanjang jalan aku mengelus tangan Umji dan mencium nya berkali-kali. Aku mengkhawtirkannya, sangat!

Mobil bersuara ngiung ngiung ini sudah berhenti di depan rumah sakit. Para perawat mulai belarian mengurus Umji.

Aku mengikuti arah mereka hingga berhenti diruang rawat yang tak ingin ku baca namanya.

🍁🍁🍁

Ini sudah hari ketiga Umji dirumah sakit, dia koma, setelah kejadian itu.

Untuk informasi, Kami sudah berpacaran  baru enam bulan.

Kalian tahu? Dia adik kelasku. Aku menyukai nya, aku berjuang untuk gadis mungil ini. Banyak Rintangan yang membuat ku ingin menyerah untuk mendapatkan nya, tapi aku urungkan karna aku memang menyayangi nya.

Kalian tahu? Dia cinta pertama ku. Karna mulai dari aku satu sekolah  dengan nya, hingga aku lulus dan tinggallah dia yang masih sekolah, aku masih menyayangi nya.

Aku menyatakan perasaan ku saat aku sedang merayakan kelulusan ku. Dia terkejut, aku tidak menyangka dia mempunyai perasaan yang sama dengan ku.

Tidak, tidak hanya itu. Aku sungguh berterima kasih kepada pihak sekolah yang mengadakan EksKul basket dan Cheerleader. Karna kegiatan itu menemui ku pada Umji, satu-satu nya perempuan yang bisa merebut hatiku.

Kalau saja aku mengenalnya lebih lama, pasti kami berdua sudah menjalani hubungan yang lama juga.


"Aku menyayangi adik kelas ku sendiri, apa itu perasaan yang lucu?" Dia terdiam.

"Aku menyangimu Umji-ah. Kau ingin menjadi pacar ku? Ketua tim basket disekolahan ini." Ini bodoh, mengapa aku sekalian mempromosikan kegiatan ku?

"Sejak kapan kau mulai menyayangiku?" Dia nampak ragu.

"Sejak kau masuk tim Cheers dan mulai menyemangati tim ku dengan teriakan dan gerakan mu itu. Aku ingin selalu dekat denganmu, tapi keegoisan ku melarang ku.

"Dia bilang aku harus menjadikanmu pacar ku dulu baru aku akan selalu boleh didekat mu. Saat aku ingin menyatakan perasaan ku, aku selalu mengurungkan nya karna aku takut kau tidak punya perasaan yang sama dengan ku.

"Aku tidak tau jika nanti aku ditolak dengan mu apakah bisa kita sedekat dulu lagi." Ini sama saja dengan aku melantunkan Rap seperti Agust D.

"Yi paboya! Kenapa kau berfikir seperti itu? Aku juga menyayangimu."

"Jinjja? Tahu begini, aku menyatakan lebih awal saja." Aku tersenyum dan dia pun.

"Salah sendiri berburuk sangka."

aku mengingat kejadian saat aku menyatakan perasaanku pada nya. Manis sekali. Itu tidak akan kulupakan.

annyeong, ketemu lagi dibeda cerita. Ini masih prolog ya, jadi pendek😂

Habis ini masih ada dua cerita lagi. Tunggu cerita ini sama Save Me readers nya banyak baru aku up yang baru.😆

Tambahin perpus ya, Vote and Coment juga❤

First Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang