"Maafkan aku, ya."
Itu permintaan maaf Yoongi kepada Umji yang sudah dua puluh kali. Dan Umji hanya membalas nya dengan diam.
Berbeda dengan Yoongi yang terus minta maaf, Jimin justru menundukkan kepalanya merasa menyesal.
Karna perasaan nya, dia membuat orang yang dia sayang kecewa.
Karna perasaannya, dia membuat hubungan orang yang dia sayang meretak.
Karna perasaannya, dia merasa tersiksa.
Intinya, semua penyesalannya bermula perasaannya sendiri.
"Noona, maafkan saja Hyung." Ujar Jungkook yang duduk dibrangkar nya bersama Eunha yang duduk berhadapan dengannya.
Yerin dan Taehyung sudah pulang terlebih dahulu, karna Taehyung ada pekerjaan mendadak.
Umji mendongak menatap Jungkook dengan menyipit. Tentu saja memaafkan tidak semudah membuang sebiji jagung.
"Chagiya, Jeongmal mianhe." Ini sudah ke dua puluh satu nya Yoongi mengucapkan itu.
"Tidak harusnya kau yang meminta maaf, Hyung." Sela Jimin yang setelah memikir panjang tentang ini.
"Diam kau!"
"Semuanya berawal dariku, hubungan kalian seperti ini karna aku, kau terbawa emosi karna aku, Umji menangis karna aku, kau merasa bersalah karna aku.
"Merasa kah kau jika permasalahan nya seperti ini?"
Yoongi yang duduk dilantai dekat sofa yang Umji duduki, otomastis menoleh ke Jimin yang notabene nya ada disampingnya.
"Seharusnya aku yang meminta maaf. Bukan hanya diam karna sebuah penyesalan.Porsi perasaan ini tidak ada apa-apanya dibanding perasaanmu."
"Kau tahu, lalu kenapa kau masih menyimpan rasa itu."
"Bedakan menyimpan dan memendam rasa. Karna dasarnya, aku hanya memendam rasa saja."
"Hey, bukankah itu sama. Kau memendam rasa itu karna kau awalnya menyimpan perasaan itu juga."
Jimin terdiam kembali. Percuma dia memikir panjang-panjang setelah tahu Respon Yoongi.
Kamus Yoongi benar-benar luas. Selalu saja kalah jika ia beradu argumen dengan Yoongi. Apalagi Jika harus beradu karna Umji.
Tidak akan ada harapan.
"Umji, bisakah kau bicara sedikit saja, bantu mereka berdua." Yuju menghampiri Umji kembali yang sedang duduk disofa.
Seperti tuan putri saja Umji ini.
"Apa yang harus aku bantu? Membagi perasaan ini kepada keduanya?"
"YA!" Ucap mereka yang ada diruangan Jungkook serempak.
Umji menghapus air matanya. Lalu menatap Yoongi dan Jimin bergantian.
"Aku memaafkan kalian, puas?"
Jimin dan Yoongi mengangguk cepat.
"Kalian sudah dewasa, untuk apa kalian beradu mulut karna masalah ini?"
Jimin dan Yoongi menunduk dalam-dalam. Umji yang ini akan menyeramkan.
"Kalian berdua salah. Jimin-ah, apa kau tidak merasa puas dengan status kita yang bersahabat sejak kecil. Seharusnya kalau kau mencintaiku, kau merasa bersyukur karna aku mengenalmu lebih dahulu dibanding kekasihku ini.
"Yoongi-ya. Sejak kapan kau suka bermain hakim sendiri? Kau tidak bisa mengendalikannya, eoh?
"Yoongi, Jangan lupakan Jimin adalah sahabatku. dan Jimin, jangan lupakan bahwa Yoongi kekasihku."
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love
FanfictionFirst Love, menurut kebanyakan orang. First Love atau yang diartikan sebagai cinta pertama, itu sama saja dengan cinta sejati. Karna cinta pertamalah yang membuat kita bisa merasakan kehangatan yang nyata dalam sebuah cinta sejati. Jika kalian bisa...