"Kau belum makan, bukan?"
Umji mengangguk dengan lemas. Dia memang belum makan sehabis pulang dari terapi nya.
"Aku akan mengambil makanan untukmu, tunggulah sebentar." Umji mengangguk lagi.
Yoongi langsung berlari kearah dapur untuk memasak dan kebetulan didapur, Eunha sedang berkutat dengan segala alat masak.
"Kau mau masak apa?" Tanya Yoongi yang sudah berdiri disamping nya.
"Aku mau masak Ramyeon saja."
"Biar aku bantu." Eunha mengangguk. "Kau memasak untuk Umji juga 'kan?"
"Aku memang memasak untuk Umji."
"Ishh, jangan seperti itu. Kita masak yang banyak, kita akan makan malam bersama dengan Jihyo." Kata Yoongi sambil memasak dan tanpa menoleh ke Eunha.
"Baiklah, aku nurut saja dengan perintahmu."
Eunha hanya duduk diruang makan yang ada didapur Juga. Ia melihat gerak-gerik Yoongi yang memasak dengan lihai dan santai. Seperti sudah masak berkali-kali.
"Wow! Kau masak apa Yoongi-Ssi?" Tanya Jihyo yang baru masuk kedalam dapur.
Yoongi yang mendengar nama nya dipanggil pun menoleh kebelakang, Ia melihat Jihyo yang sudah duduk bersama Eunha.
"Kita akan makan yang banyak malam ini." Kata Yoongi. "Sebab itu aku memasak banyak."
"Sudah tampan, romantis, pengertian, perhatian, lalu sekarang jadi pintar masak, kau idaman sekali, Yoongi-Ssi."
"Hahaha, Aniya. Sekalipun aku Idaman, aku akan tetap memilih Umji." Balas nya sambil memasak kembali.
"Eunha-Ssi, Tolong bawa Umji kemari."
"Iya, Eonnie." Eunha langsung berlari ke Umji yang terduduk dikursi roda sambil menonton televisi.
"Kajja, kita kedapur." Ajak Eunha yang langsung mendorong kursi roda Umji kedapur.
"Kita makan malam bersama?" Tanya Umji.
"Keroum. Ini adalah ide dari Namjachingu mu." Umji terkekeh mendengar penuturan Eunha.
"Eh, sudah jadi?" Tanya Eunha setelah sampai dapur bersama Umji.
Yoongi mengangguk dengan senang. "Ui meoggo kajja."
Eunha mendorong kursi roda Umji sampai kesamping Yoongi dan berada diantara Jihyo dan Yoongi.
"Kau mau apa, Hmm?" Tanya Yoongi lembut.
"Aku mau Bibimbap saja."
Yoongi mengambil makanan untuk Umji lalu meletakkan mangkuk yang sudah berisi makanan kedepan Umji.
"Terima kasih." Yoongi mengangguk dan mengelus surai tebal Umji.
Umji mulai mengaduk dan memakan makanan nya dengan tenang. Berbeda dengan Eunha yang ramai sendiri.
"Aku mau tambah."
"Makanan ini enak sekali, Oppa."
"Rupanya kau pandai memasak ya."
"Kau harus terus memasak seperti ini sampai Umji sembuh, kalau perlu sampai seterusnyalah."
"Bisakah kau diam saja jika sedang makan? Kau berisik sekali, Tahu." Ucap Yoongi akhir nya.
Eunha hanya menyengir dan cengengesan tidak jelas. Dia tahu persis bagaimana Yoongi jika mendengar suara tanpa henti seperti yang dilakukan Eunha tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love
FanficFirst Love, menurut kebanyakan orang. First Love atau yang diartikan sebagai cinta pertama, itu sama saja dengan cinta sejati. Karna cinta pertamalah yang membuat kita bisa merasakan kehangatan yang nyata dalam sebuah cinta sejati. Jika kalian bisa...