Hal yang membuat Hana tenang saat ini adalah di samping Murasakibara, selain ia pendiam dan banyak makan tapi ia ramah dan baik padanya.
"Terima kasih Murasakibara-san." ucap Hana saat selesai membeli beberapa barang yang masih belum tahu apa yang KISEKI beli tadi. Mereka yang melihat keakraban Murasakibara dan Hana pun memasang aura hitam pekatnya tanda kesal mereka.
"Panggil saja nama kecilku." ucap Murasakibara sambil mengunyah makanannya. Hana yang tahu hal itupun memandangnya dengan wajah penasaran.
"Memang kenapa?" tanya Hana yang membuat Murasakibara menatapnya.
"Karna Hana-chin adalah seseorang yang berbeda." ucap Murasakibara padanya.
"Baiklah, boleh ku panggil Mura-san?" tanya Hana pada Murasakibara dengan antusias. Ia yang mendengar nama kecilnya pun mengangguk lalu memalingkan wajahnya untuk menyembuyikan rona merah di pipi.
"Sialan!! Kau mencuri start duluan." ucap Aomine kesal lalu menarik tangan Hana dan membawanya ke pelukannya.
"Aku yang berhak mencuri start itu duluan Murasakibara." ucap Aomine sambil memasang wajah meremehkan pada Murasakibara.
Sedangkan pelaku yang di perebutkan hanya memasang wajah takut lalu mencoba mencari bantuan pada sahabatnya."Hentikan kelakuan kalian Aomine-kun, Murasakibara-kun. Kalian bukanlah anak kecil lagi." ucap Kuroko tiba tiba yang membuat mereka berhenti berkelahi lalu menatap kesal Kuroko. Hana yang mendengar hal itupun hanya terdiam lalu menunduk takut dengan apa yang akan terjadi. bagaimanapun juga ini salah dia kan?
"Su...sudahlah ayo kita kembali pulang." ucap hana pada akhirnya yang membuat mereka semua menghelang nafas lalu menggangguk. Saat ini Hana ada di samping Akashi, sambil menatap jalan Hana sesekali melirik Akashi lalu bertanya tanya dalam pikirannya mengenai sosok tersebut.
"Kalau kau ingin bertanya, tanyakan saja." ucap Akashi sambil menatap kearah depan tanpa menghiraukan tatapan dari yang lain termaksud Hana.
"Eehh!! Ma...maafkan aku karena tidak sopan melirik mu tadi" ucap Hana yang membuat Akashi menoleh pada Hana.
"Tidak perlu minta maaf. Aku tau kau ingin menanyakan sesuatu padaku, maka tanyakan saja." ucap Akashi ramah yang membuat Hana menggangguk.
"Be...begini ada beberapa yang masih membuatku penasaran. A...apa kita akan berkelahi untuk mendapatkan kekuasaan yang tertinggi?" tanya Hana sambil memainkan ujung bajunya dengan gugub takut pertanyaannya menyinggung mereka semua.
"Kami tidak seperti kelompok kacangan yang hanya mengincar kekuasaan, kami juga bertugas melindungi dan menjaga seseorang yang lemah." ucap Akashi dengan tenangnya. Hanapun di buat kagum dengan apa yang ia ucapkan.
"Memang ada apa kau bertanya seperti itu?" tanya Akashi balik.
"Habis, aku selalu mendengar bahwa mafia lain atau yakuza selalu berkelahi untuk memperebutkan puncak utama menjadi penguasa dunia?!" terang Hana dengan polosnya yang membuat Akashi sedikit terkejut lalu tersenyum pada Hana tipis sambil mengelus pucuk kepala Hana.
"Jangan bandingkan kelompok kami dengan mereka. Lagi pula kau harus mengubah pola pikir polosmu itu agar nanti kau tidak di tipu oleh yakuza yang lain." ucap Akashi setelah selesai mengelus lembut kepala Hana yang membuat Hana cemberut lalu menunduk malu sambil membetulkan kacamatanya yang turun.
'Aku memang sepolos itu ya sampai sampai di manfaatkan sama preman yang lain?' batin Hana sambil berjalan pulang dengan berbagai pertanyaan di benaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Kitsune Girls GoM
Fanfictionbagaimana jika seorang gadis yang culun dan pemalu di sekolahkan di tempat para kriminal dan suka berkelahi.di lain sisi gadis itu juga memiliki sebuah rahasia yang besar tentang jati dirinya.gadis yang perlahan mulai terbuka dan berubah karena keha...