Part 40

86 7 2
                                    

⚠️⚠️⚠️kata kata kasar, adegan kekerasan dan dewasa dengan banyak kata yang typo dan beberapa kesalahan lainnya⚠️⚠️⚠️

Langkah kaki mungil itu terus berlari menelusuri ruangan yang ada. Rambut pirang panjang di kuncir kuda yang sedikit berhias darah terus berayun menikmati hempasan angin.

Sosoknya terus berlari dan sesekali melihat jendela terdekat. Mata biru safirnya berbinar senang kala melihat teman temannya datang membantunya.

Tangan kanannya memegang senapan  Mitliur yang terus menjadi senjata untuk melumpuhkan lawan.

'Kalau pun senjata ini pelurunya habis, aku masih punya pisau dan beberapa alat berguna lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Kalau pun senjata ini pelurunya habis, aku masih punya pisau dan beberapa alat berguna lainnya.' pikir Hana saat ini melawan musuh tanpa pandang bulu.

Sesekali ia akan mengancam dan melihat wajah musuh musuhnya. Mencari tau apa motif mereka membawanya.

POV Hana

'Walaupun mereka melakukan hal itu untuk balas dendam kurasa itu terlalu berlebihan hingga mengorbankan nyawa orang lain yang tak bersalah.' pikirku yang membuang senjata Mitliur yang kehabisan peluruh.

Aku terus berlari hingga berhenti di sebuah pintu berwarna coklat. Sekilas tidak ada yang salah dengan pintu itu tapi aku memiliki firasat yang buruk di baliknya.

Ku terus tatap pintu itu hingga di kejutkan dengan darah yang mengalir ke luar dari bawah lantai. Bau amis darahnya masih segar dan terus mengalir.

Itu berarti seseorang baru saja di bunuh dengan sadis. Tidak hanya darah aku juga mencium bau alkohol dan asap rokok.

'Ada seseorang yang menunggu di balik pintu ini. Aku tak harus masuk karena orang itu pasti tau aku sudah di sini.' batinku mulai emosi tapi masih bisa ku tahan.

"Apa kau mau masuk atau tidak?" Ucap Seseorang di balik pintu membuatku sedikit terkejut.

"Buat apa aku menuruti permintaanmu?" Tanyaku tak beranjak dari posisi. Siapa tau pas aku membuka pintu ada sebuah jebakan di dalam yang siap membunuhku.

"Aku sudah menunggu mu Kitsune-sama."

Pintu itu terbuka menampilkan seorang pria tampan dengan rambut pirang dengan mata hijau yang indah. Sosok yang ku benci selama ini selain penghianat dari anggota Nii-san.

Sosok di depannya adalah Yanji Ryutsu, teman masa kecil ku sekaligus teman berlatih. Sosok yang selalu membuatku mengingat masa lalu yang tak berujung dan berakhir dengan kematian kakak yang tak terduga.

Yanji Ryutsu sekarang ini adalah....

Seorang yang benar benar tak dapat di prediksi terutama kekuatan dalam mengendalikan mafia di Amerika. Ryutsu juga mampu membuat bom ilegal yang mampu membunuh kurang lebih 25 orang.

Benar benar begis dan kejam. Dulu Ryutsu adalah sosok yang ramah, imut dan penyayang. Dia suka hal hal yang menantang bahkan dia pernah berusaha membunuh anjing tetangga hanya karena anjing itu berusaha melukaiku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Kitsune Girls GoMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang