⚠️Tanpa revisi dan bahasa yang tidak jelas⚠️
Hana terus berjalan menuju perpustakaan di temani Kuroko dan Kise yang benar benar merajuk karena Kuroko tidak mengizinkannya untuk dekat dekat dengan Hana.
"Ayolah Kuroko-chii aku hanya ingin menemani Hana di perpustakaan." Ucap Kise yang menangis bobay saat tau usahanya mendekati Hana selalu gagal hingga ia hanya melihatnya dari jendela perpustakaan.
"Ano... Kuroko-kun kenapa tidak mengizinkan Kise-kun saja? Lagi pula aku tidak keberatan dengan kehadiran Kise-kun." Ucap Hana yang membuat Kise menangis terharu dengan sosok gadis di depan jendelanya ini.
Sedangkan Kuroko dengan wajah datar hanya bisa membuang nafas kasar lalu memberi kode pada Kise untuk masuk kedalam perpustakaan yang lagi lagi membuat heboh perpustakaan karena sosok nya.
"Ini kenapa aku tidak suka Kise-kun ikut karena dia terlalu menarik perhatian orang orang terutama wanita." Ucap Kuroko dengan wajah tabahnya yang membuat Hana tertawa pelan.
Setelah menghindari kerumunan Kise duduk dengan nyaman di depan Hana dan di samping Kuroko. Ia melihat hana yang saat ini membaca buku cukup tebal yang Kise yakin itu buku sejarah atau apa lah itu.
"Ano.. aku ingin bertanya sesuatu pada kalian berdua." Ucap Hana yang menutup bukunya lalu memandang Kuroko dan Kise.
"Apa itu?" Tanya Kise menopang kepalanya dengan tangan.
"Akhir akhir ini beberapa murid menghilang di sekolah dan tak ada kabar kemana mereka berada." Ucap Hana yang mengambil jeda lalu meletakan tangan kanan pada dagu dan bibirnya seolah sedang berpikir keras.
"Yang aku tau jumlah murid yang hilang saat ini ada 6 kan? Dan itu membuatku takut dan khawatir." Ucap Hana yang murung menatap buku di meja dengan tatapan sendu.
Ia tak tau kenapa selalu ada masalah terjadi di depannya. Hana tau dia memang sosok yang di cari beberapa orang tapi dia mengaku sudah menyesal dan memilih mengubur sisi gelapnya di kehidupan SMA nya menjadi sosok Park Hana yang baru.
Kise dan Kuroko yang melihat raut wajah Hana pun menatap sedih apa lagi mereka tau kalau sosok di depannya ini tidak ingin terjadi sesuatu yang lebih buruk apa lagi dengan sosok Hana yang di incar semua orang baik Yakuza maupun Mafia.
"Kurasa jalan satu satunya yang harus kita lakukan mengatasi masalah ini dengan serius. Kami juga tidak menyalahkan kehadiran mu atas peristiwa peristiwa sebelumnya." Ucap Kuroko dengan wajah seriusnya.
"Kurasa karena kami terkenal jadi kami mendapat musuh. Ini bukan salah Hana-chii. Sekali ada kasus kita semua berkerja sama mengatasinya, benarkan Kuroko-chii?!" Ucap Kise yang tersenyum.
Mendengar mereka semangat Hana langsung bangkit. Ia memandang mereka berdua dengan senyum tipis yang manis.
"Walau begitu a-aku masih binggung dengan sikap Akashi-kun dan midorima-kun yang seolah tau sesuatu tapi tak ingin membagikan dengan ku." Ucap Hana yang membuat Kise berkeringat dingin dan Kuroko menatapnya datar. Suasana di sana pun jadi hening dengan pertanyaan Hana yang tergantung pada mereka.
"Mungkin ada beberapa hal yang tak bisa Akashi-kun beritahu karena sulit." Ucap Kuroko yang mencairkan suasana. Kise yang mengetahui maksud Kuroko pun mengangguk angguk.
"Benar benar! Biasanya Akashi-chii sering seperti itu tapi tenang saja dia pasti bisa menyelesaikannya." Ucap Kise membuat Hana bernafas lega dan mempercayai perkataan mereka.
Walaupun di sudut hati Kuroko dan Kise meminta maaf atas apa yang ia katakan pada Hana. Tapi Hana tak semudah itu percaya. Ia memiliki tekad untuk mencari tau apa yang terjadi walau harus beradu tembakan.
POV Hana
Esok harinya aku berangkat sendiri dengan HP yang ku pegang menunjukan beberapa lokasi yang ia yakin dalang dari masalah ini.
' Di pikir pikir kalau aku menarik garis di setiap titik, garis garis itu akan menyatu menjadi lingkaran dengan lokasi distrik 4 sebagai penengah yang tak memiliki titik. ' pikir ku berada di lokasi distrik 4 yang lumayan sepi.
Tas pink ku eratkan di kedua pundak walaupun besar dan berat tapi aku tak merasakan beban di kedua pundak. Mungkin sudah terbiasa lagi pula isinya hanya beberapa alat alat yang berguna di saat mendesak.
Setelah melihat lihat daerah sekitar perhatianku tertuju pada taman yang cukup sepi. Saat aku ingin duduk di bangku taman, aku melihat bercak darah dan beberapa goresan benda tajam di pohon.
"Ya ampun ada seorang gadis cantik!" Ucap seorang lelaki berbadan besar mendekati ku yang tentu saja membuatku mundur perlahan.
'Dari baju yang di pakai hingga wajahnya aku kenal sosok ini dari poster majalah tapi kenapa dia ada di sini!' pikir ku melihat gelagat aneh yang perlahan membuatku menepis tangan kanannya dengan kuat.
"Apa yang kau lakukan Nandu-san" ucap ku menekan nama lelaki tersebut dengan kesal.
"Hohoho.... Jadi kau sudah mengenaliku ya? Aku sangat tersanjung Kitsune-sama. Mari kita bersenang senang sebelum acara utamanya di mulai." Ucap Nandu Yang membuatku memasang kuda kuda bertarung.
'Jadi dia perantara dari Sang Raksasa untuk menangkap ku yah' pikir ku yang saat ini yakin dengan apa yang ku simpulkan.
Lagi pula orang yang tau keberadaan ku hanya Oka-sama dan Otou-sama kecuali dia mendapat informasi secara online dengan membajak jaringan sekolah.
Benar benar licik dan aku tak bisa memaafkan mereka setelah apa yang mereka lakukan pada teman teman ku.
POV end Hana
Tak jauh dari tempat Murasakibara dan Kagami menuju lokasi yang di kirim Midorima. Akashi saat ini benar benar harus bersabar dengan sikap Hana yang terus saja membahayakan dirinya sendiri.
"Akashi-kun ayo kita mulai!" Ucap Kuroko menarik pelatuk pistol bersiap-siap menyerang di depan.
"The battle begin"ucap Akashi dengan mata dwi warna berbeda yang menyala penuh haus darah.
Sosok Kuroko juga tak kalah menyeramkan dengan tatapan marah yang membara. Mereka berdua tak main main dengan apa yang mereka tuju.
Di sisi lain tempat seorang sedang memutilasi lelaki berseragam sekolah. Bercak darah di tangan dan wajahnya dengan senyum dan tawa seramnya yang menggelegar di ruangan tersebut.
"Apa kau yakin rencana ini akan berhasil?" Seorang wanita dengan cat kuku berwarna merah membahana
"Tentu saja buktinya si bos menikmati sosok lemah itu." Seorang lelaki berbadan kekar dengan tato di kepalanya.
"Ya ampun aku tidak habis pikir kesana. Biasanya dia juga lebih menggila dari pada ini." Ucap sang gadis yang menatap ketua Yakuza di depannya dengan senyum lebar.
"Tentu saja. Aku menantikan sosoknya di genggaman ku seperti cawan emas. Dia mau tak mau harus berlutut di hadapanku dan bergabung di kelompok kita."
"Dasar psikopat angkut!" Ucap lelaki bertato sambil menggeleng kepala seakan melihat ketuanya itu sangat ke kanak-kanakan.
Sang pemimpin terus melakukan aktifitasnya dan sesekali menyebut Hana dengan tawa menyeramkan.
"HAHAHAHA"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Kitsune Girls GoM
Fanfictionbagaimana jika seorang gadis yang culun dan pemalu di sekolahkan di tempat para kriminal dan suka berkelahi.di lain sisi gadis itu juga memiliki sebuah rahasia yang besar tentang jati dirinya.gadis yang perlahan mulai terbuka dan berubah karena keha...