Part 30

255 18 4
                                    

⚠⚠⚠   PERINGATAN CERITA INI MENGANDUNG UNSUR KEKERASAN, BAHASA KASAR, PEMBUNUHAN DAN BEBERAPA YANG TIDAK PANTAS DI CONTOH!!!  ⚠⚠⚠

Saat ini Hana berada di bangunan kosong dengan luka lembab di sekujur tubuhnya. Wajahnya saat ini sangat mengerikan.

"Bagaimana? Apa kau masih mau melanjutkan perkelahian ini Park-san, dengan apa yang dulu Tsukishimamu lakukan." ucap Kirito dengan wajah meremehkan dan merendahkan Hana. Ia yang mendengarkannya hanya maju perlahan lahan dan menjadi cepat lalu memukul telak rahang Kaito dengan keras.

"Jangan berani beraninya kau menyebut nama kakak ku setelah apa yang KAU LAKUKAN PADANYA!!" ucap Hana marah lalu menyerangnya tanpa henti dan menendangnya. Kirito dapat dengan mudah menghindari semua serangan Hana tapi saat pukulan ke bawah menuju rahangnya mengenai dia dan tanpa menunda pertarungan Hanapun terus membabi buta serangannya.

"KAU TELAH MEMBUNUH KAKAK KU DAN SEKARANG KAU MERASA TIDAK BERSALAH SAMA SEKALI, HAHAHA!!" ucap Hana di sela sela tawa lalu berhenti di saat tangannya menggenggam tangan Kirito dengan kuat kemudian ia di banting dengan keras tanpa berhenti tertawa dan menangis di saat bersamaan.

"HAHAHA!! padahal kakak ku menganggapmu rival tapi kenapa kau menghianatinya." batin Hana saat memukul wajah kirito dan tanpa sadar sebuah air mata jatuh dari kelopak matanya.

"Kenapa kau tega melakukan itu padanya. Kalau saja kakak ku tau dan sadar dirinya di manfaatkan, dia pasti telah mengelurkan isi perutmu." Ucap Hana dengan tatapan sadisnya lalu mengeluarkan pisau lipat di saku bajunya. Kirito yang merasa terancam langsung menyikut perut Hana dan mencoba melepaskan diri. Ia yang mendapat sikutan pun meringis dan memegang perutnya lalu menjauh dari badan Kirito. Saat merasa dirinya mendapat peluang, Kiritopun menjambak rambut Hana lalu menghadapkannya ke arah jendela yang tak jauh dari hadapan Hana, sedangkan Hana meringis menahan perih kepada kepalanya. Pandangan Hanapun saat ini memandang jendela dan menangkap serungai jingga yang begitu indah di langit. Tiba tiba sekelebat ingatan masa lalunya mendatanginya.

"Langitnya indah ya kak?" ucap Hana saat ia masih berusia 5 tahun.

"Iya, kau mau dengar kisah si peri jingga Hana?" tanya sang kakak pada Hana kecil yang di hadiai anggukan antusias dan penasaran darinya. Kakak nya yang melihat itupun hanya terkekeh kecil lalu mengelus lembut kepala Hana.

"Dulu hiduplah kerajaan di atas awan yang makmur. Kehidupan disana sangatlah menyenangkan. Terdapat peri peri dan makhluk makhluk yang cantik lainya. Mereka memiliki kekuatan yang beraneka ragam."

"Ehhh, sihir!! Aku suka sihir!!" semangat Hana saat mendengarkan Kakaknya bercerita.

"Iya, mereka memiliki kekuatan yang sangat unik, tapi suatu hari ada seorang peri kecil berwarna jingga yang selalu di jauhi oleh banyak makhluk di sana."

"Ahhh, memang kenapa dengan peri jingga itu Kakak?" tanya Hana terlihat cemberut dengan apa yang kakaknya ceritakan.

"Karena ia tidak memiliki kekuatan seperti peri peri lainya. Dia hanya dapat mewarnai sesuatu yang seharusnya berwarna jingga. Dan peri peri lain mengganggapnya hanya peri yang lemah dan tidak bisa berbuat apa apa." ucap sang kakak sambil mendudukkan Adiknya di pangkuannya. Tak lupa menyisirkan rambut staylnya dengan tangan.

"Karena merasa sedih sang peripun menjahui tempat yang ia tinggal, dan menetap di sebuah awan ——

Belum sempat mengingat masa lalunya, Hana pun mendapat tamparan yang cukup keras dari Kaito. Penyiksaan itu terus berlanjut hingga seseorang yang entah dari mana Menembak pergelangan kiri Kirito dan membuat ia menjerit sakit lalu melepaskan cengkramannya dari Hana.

"Berengsek kau!! " ucap seseorang dari belakang lalu memukul wajah Kirito dengan keras hingga dia terpental cukup jauh.

"Hana-san." ucap Seorang lagi sambil memengang bahunya yang membuat Hana menoleh padanya.

"Ku..ku..roko.." ucap Hana saat mengetahui siapa orang yang membantunya. Sedangkan Kuroko yang mendengar itupun mengangguk dan memberikannya senyum tipis.

"Daijoubu, kau aman sekarang." ucap Kuroko mencoba menenangkan hati dan pikiran Hana. Ia yang mendengar suara Kurokopun tersenyum getir lalu menangis.

"A...arigatou, arigatou." ucap Hana berulang kali sambil menangis yang membuat dua orang tersebut merasa iba lalu memandang Kirito tajam.

"Wah wah wah, sepertinya ada tamu yang tidak di undang di sini.
Apa kalian mau berpesta juga." ucap Kirito dengan tampang meremehkan sambil menunjukan senyum iblisnya.

"Dasar biadap!!" ucap lelaki yang tadi menyerang Kirito bernama Kagami Taiga yang sedang mendekati Hana.

"Kau sungguh keterlaluan
Kirito-san. Bahkan kau seperti binatang bagiku." ucap Kuroko dengan wajah kesalnya lalu menatapnya dingin. Hana yang mendengar itupun mencoba bangkit dan menenangkan dirinya.

"Kau benar Kuroko. Dia adalah hewan, dan tak pantas di biarkan hidup dengan tenang. Aku yang akan melawanya. Kagami, kuroko menjauhlah." ucap Hana pada akhirnya dengan wajah tenangnya yang membuat Kuroko dan Kagami menggangguk lalu menjauh.

"Kami akan menjaga mu bila kau kesusahan." ucap Kagami saat menjauh dan sempat melihat Hana memberikan senyum lebarnya tanda setuju.

"Bagus sekali, bagus." ucap Kaito sambil menepuk tangannya heboh.

"Sekarang kau mulai berbeda. Ayo serang aku." ucap Kirito menantang Hana sambil membuka tangannya lebar lebar.

"Kali ini kau tidak akan menahan diri kan?!" ucap Kirito sambil menyeringai keji. Tanpa di sadari, tiba tiba Hana sudah berada di depannya dan menendang perutnya dengan keras yang membuat Kirito terjungkal dan menjauh dari Hana.

"Ya aku tidak akan menahan diri lagi." ucap Hana dengan Aura dan matanya yang berbeda dari sebelumnya yang memancarkan keseriusan pada dirinya. Setelah selesai mengucapkan itu Hana pun mendekat lalu memasang kuda kuda bertinju, sedangkan Kirito yang terkapar berusaha bangkit. Mereka dapat mendengar tawa menggila dari Kirito yang entah kenapa membuat aura di sekitar sana menjadi menyengkam.

"Hebat, hebat. Ternyata anak dari
Prak Willyim sangat mengesankan aku bahkan di buat terjatuh karenanya." ucap Kirito dengan wajah puas. Dengan sekali hentakan Hanapun memukul ulu hati Kirito lalu memukul wajahnya dengan kasar. Sedangkan Kirito hanya dapat meringis dengan apa yang ia dapat tadi.

"Berhenti menyebut nama keluargaku dengan mulutmu yang kotor itu." ucap Hana penuh dengan aura mengimitasi. Kagami dan Kuroko yang melihat Hana bertarung pun hanya diam dan menunggu aba aba dari pihak lain untuk menjalankan tugasnya dengan baik.

"Kuroko, Midorima sudah berganti tempat dan siap menjalankan tugasnya. Apa yang harus kita lakukan?" tanya Kagami pada Kuroko.

"Berikan Mereka waktu 10 menit Kagami-kun. Aku ingin Hana-san melepaskan bebannya dulu." ucap Kuroko dengan wajah datarnya namun matanya tersirat  kebaik yang membuat Kagami mendecik lalu menghelang nafas.

"Baiklah, tapi kau yang nanti akan menjelaskannya pada Akashi ya?!" ucap Kagami yang di hadiai anggukan darinya. Merekapun kembali menyaksikan pertempuran Hana yang telah mencapai puncak dengan keadaan Kirito yang memburuk dan Hana yang menatapnya dengan tatapan membenci.

"Akan ku buktikan semangat kakakku padamu yang sebenarnya!!" ucap Hana memasang kuda kuda yang membuat Kirito kaget.

'Kuda-kuda itu bukannya tidak bisa ia kuasai'. Batin Kirito namun terkejutannya baru saja terjadi setelah melihat Hana mencoba menendang Kirito namun dapat ia hindar. Belum beberapa sesaat ia menghelang nafas, tiba tiba ia sudah mendapat pukulan telak di perut. Membuatnya ke hilangan keseimbangan dan jatuh dengan keras di lantai yang dingin.

"Ucap kan selamat tinggal pada kehidupanmu!!" ucap Hana dengan menyeramkan lalu berputar dan menendang kepala Kirito dengan tendangan yang menyerupai cabuk.

Kirito yang belum sempat mengelakpun kembali berteriak hingga tak sadarkan diri.
Kagami yang melihat hal itupun mendekat lalu mengecek keadaan Kaito sedangkan Hana yang telah selesai memberi seranganpun jatuh duduk dengan seluruh tubuh penuh luka dan lembab.

Kurokopun menggendong Hana menjauh dari lokasi bersama Kagami yang menyusulnya dari belakang. Meninggalkan Kirito yang sekarat di gedung tua tak terpakai itu.

The Kitsune Girls GoMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang