part 12

493 33 0
                                    

"HA-CHAN!!" teriak Momoi saat Hana di tembak oleh yakuza berandalan itu. Hana yang di tembakpun terjatuh membuat ke panikan pada seluruh anggota Kiseki.

~flasback~

"Apa yang akan kita lakukan setelah ini semua" ucap Hana saat di perjalanan menuju SMA Seirin.

"Aku kurang tau, tapi kelihatannya kita akan membuat sekolah tersebut berkerja sama dengan kita." ucap Kise sambil memasang wajah berpikirnya. Hana pun mengangguk mengerti lalu kembali ke posisinya. Saat ini mereka sedang mengendarai sebuah mobil yang cukup mahal dan sangat mewah milik Akashi untuk menuju SMA Seirin.

"Apabila keadaannya baik, kita akan dengan mudah menjalankan tugas ini tapi bila keadaannya memburuk maka terpaksa seluruh Kiseki akan melawannya tanpa ampun." ucap Kuroko dengan wajah datarnya yang membuat Hana menelan ludah gugub. Bagaimana tidak, meraka semua akan melawan para penjahat tanpa ampun. Setelah lama berpikir betapa mengerikannya Kiseki, Hanapun menghelang nafas pelan lalu menggelengkan kepala.

'Mereka semua pasti punya maksud dan tujuan tertentu untuk melakukan itu. Aku harus berpikir positif tentang mereka.' batin Hana saat mereka semua sudah mencapai tujuan mereka.

"Be.. Besar sekali sekolah mereka." ucap Hana melihat SMA Seirin.

"Jadi kalian dari sekolah SMA Teiko!!" ucap seorang gadis yang tingginya hampir sama dengan Hana. Kurokopun menjawab pertanyaan tersebut yang membuat ia mengerti.

"Perkenalkan namaku Riko Aida. Bisa di bilang posisiku ada di ketua dan manejer yakuza ini. Ayo ikut aku, kita bicarakan perjanjian kita di tempat yang aman." ucapnya sambil berjalan duluan yang disusul oleh mereka. Sambil melihat lihat sekeliling sekolah, mereka terkadang bertanya pada Riko tentang seisi sekolah di dalamnya.

"Suki-chan firasatku tidak enak." ucap Hana saat mereka berada di koridor sekolah. Momoi yang mendengar Hana pun menghentikan langkahnya lalu memandang Hana.

"Memang kenapa?" tanyanya yang membuat Hana menggeleng tak jelas.

"Tidak tau, Tapi rasanya akan terjadi sesuatu yang besar." ucap Hana sambil memegang tangannya yang gemeteran.

12 menit kemudian merekapun sampai di markas SMA Seirin. Disana meraka dapat melihat sekumpulan anggota dengan berbagai macam ukuran tubuh dan karakter sifatnya. Setelah selesai berdiskusi tiba tiba segerumbulan yakuza mengerumbuni sekolah SMA Seirin. Ketua yakuza SMA Seirin yang bernama Hyuga Juupei pun bertindak bersama anak buahnya. Akashi yang ada di sana pun segera membantunya, begitu pun yang lainnya hingga tanpa di sadari mereka, Hana tertembak di dadanya dengan cepat. Momoi yang berada di samping Hanapun menatap sang pelaku lalu mengeluarkan pistol dan menembak di bagian kaki yakuza tersebut.

~ flasback end~

"Tidakkkk!!!, bertahanlah Ha-chan." ucap Momoi sambil memengang tangan Hana yang lemas akibat di tembak tadi setelah ia jatuh berbaring.

"Da...daijoubu Suki-chan. A..aku masih bisa be..bertahan sampai akhir, jadi ce..cepatlah selesaikan pertarungan ini!!" ucap Hana sambil menbalas genggaman Momoi lalu meyakinkan para Kiseki untuk melanjutkan lagi pertarungan yang sempat tertunda. Mereka yang menatap Hana pun menggangguk yakin lalu memandang segerumbulan yakuza dengan tatapan tajam dan mengimitasi.

"Kalian semua bersiap siaplah untuk menyerang." ucap Akashi dengan wajah seramnya sambil menggeluarkan pistol dari saku bajunya. Mereka berenam pun langsung bersiap siap dan kemudian menyerang segerumbulan yakuza tersebut dengan sadis, sedangkan Momoi menjaga Hana dari jarak yang cukup aman.

"Kita tidak boleh kalah. Bunuh mereka!!" ucap Akashi dengan aura hitamnya lalu menatap lawannya dengan sadis. Mereka berenam pun menggangguk tak dapat membantah perintah yang ia berikan karena dalam mode absolut. Kiseki pun menyerang yakuza tersebut tanpa belas kasihan dengan menembak dan memukul lawannya hingga terluka parah.

"Su..suki-chan, tolong angkat aku untuk berdiri." ucap Hana sambil mengangkat tangannya ke udara. Momoi yang melihat itupun segera membantu Hana berdiri dengan wajah yang masih kawatir dengan sahabatnya ini.

"Aku...aku sebenarnya memakai baju anti peluru, ta..tapi rasanya masih berasa di tembak." ucap Hana dengan polosnya lalu memeriksa seluruh badanya, tanpa memikirkan perasaan yang mengunjang dari Momoi.

"Ja...jadi selama ini Ha-chan memakai baju anti peruru?!" tanya Momoi menahan amarahnya yang dengan mudahnya di jawab oleh Hana berupa anggukan singkat. Momoi yang sudah tidak tahan dengan amarahnya pun segera menyentil jidat Hana dengan kencang lalu mengomelinya.

"Kau tau, betapa kawatirnya aku saat kau terkena tembakan tadi. Tapi tau-taunya kau memakai baju anti peluru. Kenapa kau tidak bilang dari tadi!!" kesal Momoi yang membuat Hana membungkuk padanya untuk meminta maaf.

"Ma..maafkan aku Suki-chan!!" ucap Hana yang membuat Momoi menghelang nafas lalu memegang bahu Hana.

"Kau harus bertanggung jawab karena telah membangunkan sifat ganas Akashi-kun. Lihat dia!!" ucap Momoi sambil menunjuk ke arah Akashi. Hana pun di buat kaget dengan aura mencengkam dari arahnya. Iapun menelan ludah lalu menaikan kacamatanya yang sempat menurun tadi.

"Ba...baiklah, aku akan bertanggung jawab." ucap Hana lalu menuju arah Akashi berada. Momoi yang mendengar hal itupun mengangguk-angguk dan memeratikan Hana dari jauh.

"A..ano, Akashi-san..bi-

"Apa yang kau lakukan di sini, Prak-san!!" ucap Akashi dengan wajah datarnya yang menyadari keberadaan Hana. Hana pun di buat kaget, lalu memberanikan diri untuk menatap Akashi.

"A...aku baik-baik saja Akashi. A..aku-

"Memakai baju anti peluru kan?! Tenang saja, aku sudah tau hal itu tapi aku tetap saja akan menghukum mereka yang berani-beraninya melawan anggota kami." ucapnya dengan nada mutlak. Suara tembak menembak masih terdengar bahkan terdapat beberapa suara jeritan kesakitan akibat pertarungan. Di tim lawan, mereka sangat terpojok. Seluruh anggota yang mereka punya hanya tersisah sedikit. Meraka juga telah kehabisan peluru dan tenaga di saat pertengahan pertarungan. Sedangkan tim Kiseki dan SMA Seirin masih dalam keadaan yang setabil dan dapat di katakan mereka yang memimpin pertarungan ini. Saat semua orang berfokus hanya dalam pertarungan, ada seorang wanita memperhatikan itu semua dari kejauhan. Dia menatap sebal kearah seorang Hana lalu mendecik, karena sasarannya masih selamat.

The Kitsune Girls GoMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang