Part 21

365 27 0
                                    

Keringat dan darah terus memenuhi pertarungan di distrik 10 yang di pimpin oleh Midorima
Shintaro.

"Seperti dugaanku, musuh bertindak gegabah dan ini menguntungkan kita." ucap Midorima sambil mengisi ulang peluruhnya.

"Yayayaya, dan ini kurang menyenangkan." ucap Kise dengan wajah cemberutnya.

"Tenangkan diri mu Ki-chan. Kalau musuh sudah mendekat dan merasa dirinya akan mati, kau boleh menggunakan katanamu untuk menyerang." ucap Momoi yang fokus pada targetnya lalu menembak musuh di bagian kepala.

"Kalian tau, hari ini aku benar benar harus bertemu dengan Hana-chii. Aku merindukannya." ucap Kise terlihat murung sedangkan Midorima yang mendengarnya memandanginya sebentar lalu berpaling.

Jujur saja di dalam benak dan hati Midorima juga merasakan hal yang sama dengan Kise namun dia tidak ingin mengakuinya karena malu dengan harga dirinya.

Entah sekarang Kiseki no Sedai saat ini sangat ingin bertemu dengan sosok Hana. Di mata mereka ia bukan hanya sosok yang lembut dan pintar bela diri tapi juga seperti seorang malaikat. Dan karena itu mereka menyukainya tanpa sadar.

~ di tempat lain ~

Hana saat ini benar benar cemas, bahkan snak yang di berikan Murasakibara sudah habis tak tersisah. Entah berapa kali dia mencoba untuk menyelesaikan apa yang dia pikirkan namun hasilnya nihil Hana tetap terus saja rasa cemas hampir-hampir buat Akashi jengah.

" Sudah kubilang mereka tidak akan apa-apa percaya padaku mereka itu kuat bahkan data yang kau miliki saja tidak akan bisa masuk dalam logika."ucap Akashi pada Akhirnya yang membuat Hana terdiam.

"Be...benarkah, maksud ku apa mereka benar benar baik baik saja?!" ucap Hana dengan tatapan cemas dan sedikit harapan.

"Itu benar Hana-chin, lagi pula mereka juga mengawatirkanmu. Sekarang jangan bersedih lagi, Hana-chin jelek kalai nangis. Aku sukanya senyum Hana-chin, soalnya manis kaya permen." ucap Mirasakibara polos yang membuat Hana tersipu lalu menunduk malu.

"Oi!! Kalian masih hidup?!" teriak seseorang yang membuat mereka menoleh kebelakang dan membuat Hana tersenyum senang.

"Maafkan kami Akashi-kun karena telat. Ada beberapa hambatan di distrik 10 dan kami sudah mengaturnya." ucap seorang wanita dengan rambut panjang berwarna pink yang saat ini sedang di peluk oleh Hana.

"A...aku kawatir dan takut kau pergi meninggalkan ku sendirian Suki-chan!!" ucap Hana dengan air mata yang kini mulai mengalir di pipinya, Sedangkan Momoi yang melihat itupun menenangkan Hana dengan membalas pelukannya. Mengucapkan kata kata penenang agar Hana tenang dan kembali lagi seperti semula.

"Apa kalian juga sama?!" tanya Akashi yang diangguki oleh seorang laki laki berambut biru muda.

"Ada beberapa tikus kecil di sana. Mereka bermain licik dengan menggunakan sandra dan mengepung kami." ucap Seorang Aomine sambil memberikan sebuah dompet seseorang kepada Akashi.

"Baiklah, ayo kita kembali pulang dan rayakan kemenangan kita." ucap Akashi yang mendapat seruan semangat dari yang lain.

"Apa Akashi-chii meneraktir kita?!" tanya Kise dengan wajah penuh harapan.

"Iya dan untuk itu ayo bergegas." ucap Akashi yang membuat semua orang bersorak sedang ya terkecuali Hana, Midorima, dan Kuroko yang hanya menjawabnya dengan senyum kecil di wajah mereka masing masing.

Setelah pulang dari sana mereka pun mengadakan pesta kecil kecilan. Hana yang di sanapun hanya menatap mereka lembut sembari memakan makanannya tanpa mengganggu mereka.

'Kalian benar benar luar biasa. Kurasa mulai sekarang aku akan mulai terbuka pada kalian dan menjadi sebuah keluarga. Aku berjanji akan melindungi kalian dengan sekuat tenaga. Kakak, ku harap kau mendukungku dan ku harap kau juga lindungi keluarga ini' batinnya lalu tersenyum kecil dengan suasana hangat di sekitarnya yang mengingatkannya akan keluarganya. Keluarga yang menerimanya dengan senyum hangat dan apa adanya di dalam diri Hana. Untuk itulah dia akan melakukan apapun untuk melindungi keluarganya kembali meski harus darah dan nadi ia pertaruhkan.

The Kitsune Girls GoMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang