part 14

454 35 0
                                    

"A...ada apa Akashi-san?!" ucap Hana yang kebinggungan dan ragu dengan apa yang terjadi. Sekarang ini ia berada di ruang khusus milik seorang Akashi Seijuro.

"Ada sesuatu yang masih ingin ku tanyakan padamu." ucap Akashi sambil mempersilahkan Hana duduk.

"Apa kau mengenal dia?" ucap Akashi sambil memberikan selembar foto pada Hana. Ia yang melihat foto tersebut pun terkejut.

"Iya, aku mengenalnya memang ada apa Akashi-san?" jawab Hana sambil memegang rok sekolahnya dengan gementaran.

"Dia adalah alumni dari sekolah ini. Kami juga belum tau pasti dia ada di mana sekarang tapi kalau di lihat-lihat, sepertinya ada sesuatu yang besar terjadi padanya." ucap Akashi sambil mengimitasi Hana.

Ia yang mendengar perkataan Akashipun hanya menunduk dan kembali merasakan sesak pada dadanya.

'Aku mohon jangan sekarang aku mengiat kejadian itu. Aku mohon, aku tidak ingin ingatan itu kembali.' batin Hana sambil menunduk. Butiran-butiran keringat dingin di pelipis Hanapun kian menurun dan pertambah banyak.

"Akashi-san apa kau mencari jati diriku yang sesunggunya?" tanya Hana pada akhirnya.

Akashi yang mendengarkan hal itupun memandang Hana dengan sedikit kehangatan.

"Iya, karena bagi kami semua kau adalah keluarga." ucapnya tulus yang membuat Hana kaget dan memandang Akashi dengan wajah yang sulit di tebak.

"A-aku, a-aku ini masih anggota baru. Apa kau yakin dengan apa yang kau ucapkan, siapa tau aku akan menghianati mu." ucap Hana yang terdengar kurang percaya diri dengan apa yang Akashi katakan.

"Tapi, kami semua percaya padamu. Walaupun kau berkianat kami tetap menerima mu. Lagi pula kau sudah menolong Momoi dengan tulus tanpa rasa curiga sama sekali. Apa yang harus ku kawatirkan, kau bukanlah orang yang berkianat Prak-san." ucap Akashi tulus yang membuat Hana menghangat lalu memegang tangan Akashi.

"A-arigato, Akashi-kun. A- aku sangat senang." ucapnya bersyukur lalu menangis.

"A-akhirnya ada seseorang yang mempercayaiku, hiks . A-aku tidak tau harus bicara apa tapi... Aku benar benar berterima kasih pada kalian,hiks. Aku tau kalau aku ini masih hiks baru bergabung tapi bagiku kalian seperti keluargaku." ucap Hana sambil menangis dan tetap mempertahankan genggamannya pada Akashi.

Akashi yang mendengar kata kata Hanapun perlahan memberikannya dorongan berupa pelukan. Hana yang mendapat pelukanpun hanya diam dan kembali menangis.

Kejadian itu terus berlanjut hingga beberapa detik dan tanpa mereka tau kegiatan yang tadi di lakukan Akashi terlihat oleh beberapa anggota Kiseki.

"Akashi-chii, curang. Kenapa Hana-chii mau di peluk Aka-chii, aku juga mau memeluk Hana-chii." ucap Kise ngambek.

"Aho, dia memeluk Hana diam diam. Kenapa Akashi tidak langsung tunjukan pada kita?" tanya Aomine sembil mengorek telingannya.

"Karena Aka-chin tidak mau di cap laki-laki mesum seperti mu Mine-chin." ucap Murasakibara sambil memakan snaknya.

"Oy!! Aku tidak mesum." bela Aomine tidak terima di bilang laki laki mesum.

"Mereka kenapa sih?" tanya Kagami penasaran. Kuroko yang di sebelahnya pun memberitaunya dan membuat kaget Kagami.

"Se..sejak kapan kau di sana Kuroko?"

"Dari tadi Kagami-kun. Oiya kau tidak menyiapkan makanan?" tanyanya dengan wajah datarnya.

Kagami yang mendengar hal itupun bergegas menyiapkan makan siang mereka sesuai jadwal dan kebetulan Kagamilah tugas masak hari ini.

"Lain kali terbukalah pada kami Prak-san." ucap Akashi yang membuat Hana mengangguk lalu keluar ruangan yang membuat Kiseki kecuali Akashi yang tadi mengintip di balik jendela pun bergegas duduk di sofa dan bertingkah biasa.

Tiba tiba datanglah Momoi dengan keadaan berantakan dan terlihat kecapean. Kiseki yang melihat hal itupun menghampirinya dan bertanya padanya.

"Ada apa yang terjadi padamu Nanodayo?" ucap Midorima

"Gawat!!" ucap Momoi sambil mengantur nafasnya.

"Ada apa dengan mu suki-chan?!" ucap Hana dengan nada kawatirnya.

Momoipun menyerahkan sebuah dokumen kepada Hana dan Hanapun menyerahkannya pada Akashi.

"Sepertinya kita ada kerja habis makan teman teman." ucap Akashi sambil menunjukan selembaran kertas.

Mereka yang membaca kertas tersebut pun memasang wajah ceria.

"Yes!! Kita akan ikut lomba tersebut kan Akashi-chii?!" tanyanya sambil memandang Akashi dengan wajah cerianya.

"Iya. Kita semua akan ikut acara tersebut, tapi aku akan membagi kalian semua menjadi beberapa kelompok." perintanya lalu di angguki semua orang terkecuali Hana yang sedang menunduk ketakutan.

'Semoga saja aku tidak ikut terpilih.' batin Hana yang ketakutan itu, dan tanpa sadar gerak geriknya di lihat oleh Aomine yang ada di sebelahnya.

The Kitsune Girls GoMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang