⚠️⚠️⚠️banyak kata yang typo dan beberapa kesalahan lainnya⚠️⚠️⚠️
Setelah 1 Minggu Hana di biarkan berlatih oleh kedua orang tuanya yang tentu saja di bantah oleh Hana karena cita citanya yang ingin menjadi seorang perawat membuatnya keras kepala dan percaya diri dengan keyakinannya.
Sedangkan sang ayah masih senang tiasa membantu dan melatih para GoM dengan sangat kejam kecuali porsi latihan untuk Momoi.
Awalnya mereka semangat tapi perlahan pelatihan yang mereka alami bagai neraka bahkan Kuroko, Kise dan Murasakibara hampir tepar di lapangan khusus latihan milik keluarga Park.
Setiap mau berangkat sekolah dan pulang sekolah selalu berlatih tak kenal letih kecuali sang pelatih memberikan waktu untuk beristirahat. Aomine, Kise dan Murasakibara sempat protes namun berakhir dengan wajah penuh lembab membuat ia mau tak mau latihan terus menerus namun berbeda dengan Kagami yang terlihat menikmati bahkan bersemangat berlatih.
Hana dan Momoi di latih oleh ibu Hana dengan senjata dan olah tubuh agar refleks mereka terasah dengan baik. Hana hanya diam saat berlatih bahkan terlihat menahan kekesalannya karena di larang membaca buku yang selama ini dia bawa saat waktu luang yang sedikit di berikan oleh ibunya.
'Kenapa harus berlatih terus aku ingin membaca buku pengetahuanku bukan belajar caranya berkelahi. Sudah cukup masa lalu ku yang suram jangan masa depanku nanti.' pikir yang saat ini diam diam kabur melalui jendela toilet yang memang pas untuk ukuran tubuhnya.
Merasa kakinya sudah menginjak tanah Hana pun bergegas ke luar tanpa ketahuan hingga ia berhenti di halte bus. Melihat lihat di mana mana iapun terdiam sambil memandang awan pada sore itu walaupun cahayanya menyinarinya, ia masih bertahan bahkan tanpa sadar ia menitikkan air mata.
"Kapan ini berakhir.......
Aku ingin semuanya selesai. Aku ingin di negara Jepang ini damai dan tentram tanpa ada namanya Yakuza dan mafia....." Ucapnya lirih lalu perlahan menghapus air matanya tapi tetap saja keluar.'Aku tidak sekuat yang orang lain bilang. Aku bukan Kitsune yang mereka maksud, aku hanya Hana. Hanya gadis remaja berusia 16 tahun.' batinnya yang terus menangis.
Tanpa dia sadar ada seseorang yang mendengar perkataannya. Ia merasa sedih dan prihatin melihat sosok di depannya itu terlihat rapuh dan lemah. Ia hanya berdoa di balik senja yang perlahan menghilang memberi taunya bahwa kebahagiaan pasti bisa di dapat. Bahkan cerita dengan tokoh protagonis selalu berakhir bahagia saat menerima semua musibah dengan lapang dada.
~sementara itu~
POV Kuroko
Sendari tadi aku tidak melihat Hana-san di pelatihan bahkan di markas kami. Aku sempat bertanya pada momoi-san dan ia bilang Hana-san berada di toilet tapi setelah ku tunggu dia belum juga keluar membuatku panik dengan membuka pintu toilet tapi terkunci yang membuatku harus mendobrak pintu hingga terbuka dan di sana tidak ada Hana melainkan jendela yang terbuka membuatku buru buru berlari keluar mencari keberadaannya namun nihil.
Aku sudah mencarinya di sekitar rumahnya tapi tidak juga menemukan sosoknya. Di taman yang terlihat indah pun tak ada juga sosok Hana. Ini membuatku frustasi dan takut.
Aku takut kau kembali di culik dan terluka parah. Aku tau kau kuat tapi aku sadar kau rapuh di dalam. Itu membuatku takut akan hal buruk yang akan terjadi padamu. Rasanya seperti di tingkam belati di dada.
Sakit..
Aku tau kenapa kau selalu menutup diri mu pada kami. Tingkah laku mu yang pemalu dan penuh pengorbanan membuktikan bahwa kau kehilangan seseorang yang berharga.
Kau pasti banyak menderita di masa lalu yang hingga sekarang masih membuatmu mengingat semua itu bagai kaset rusak. Seharusnya kami sadar akan hal itu tapi kami menutupi itu semua karena kau kuat yang tanpa sadar menyakiti perasaan mu sendiri.
Maaf.....
Maaf selama ini buta akan keadaanmu tapi kumohon biarkan kami memberimu sesuatu yang selama ini tak pernah kau dapat. Tolong jangan kau tutup hatimu rapat rapat.
Izinkan kami mendapat kepercayaan mu walau hanya sekecil biji jagung.
Setidaknya kau tidak lagi sendiri.....
Saat aku terus menerus berpikir tiba tiba aku melihat nya. Ia ada di halte bus sambil menyeka air mata yang keluar dengan lembut. Menangis bagai seseorang yang membutuhkan sandaran untuk membagi segala luka dan lara yang kau terima.
Aku juga tidak sendiri.
Di sana juga aku melihat teman temanku yang lain yaitu Akashi-kun. Ia berada di sebuah toko baju menyenderkan punggungnya pada tembok di sana.
Aku bisa melihat tatapan lembut Akashi yang jarang di perlihatkan oleh nya tapi entah kenapa ia menatap lembut sosok Hana diam diam seakan takut ikut campur urusan Hana.
Setelah melihat hal itu aku pun memandang Hana yang lagi lagi berdiri tegak sambil mengacungkan kepalan pada langit yang perlahan mengelap.
Kurasa dia sudah memiliki tekad yang kuat untuk kembali lagi menjalani semuanya dengan perubahan......
...
...
...
"Apa yang Akashi-kun lakukan di sini?" Tanya ku yang membuat ia sedikit tersentak dengan kehadiranku.
Mungkin hawa tipis ku membuat ia tak sadar kalau aku perlahan mendekat pada nya.
"Kau sendiri sedang apa Tetsuya?" Tanya balik Akashi-kun yang membuatku menunjuk sosok hana.
Dia hanya diam tak lagi bertanya...
...
...
"Kalian berdua sampai kapan menatapku dari belakang secara sembunyi sembunyi?"
~~~~'''•>•'''~~~~
😰😰😰😰Jangan lupa klik
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
The Kitsune Girls GoM
Fanfictionbagaimana jika seorang gadis yang culun dan pemalu di sekolahkan di tempat para kriminal dan suka berkelahi.di lain sisi gadis itu juga memiliki sebuah rahasia yang besar tentang jati dirinya.gadis yang perlahan mulai terbuka dan berubah karena keha...