Jk, maaf...

1.7K 192 12
                                    


Seoul, South Korea.

"JUNGKOOK???"


"YAK!!!!"



"KAU SUDAH GILA? KAU MAU MATI?"


Jungkook hampir melukai tangannya sendiri tepat hampir di urat nadinya. Beruntung ada Mingyu yang datang menghampirinya sekarang.


"Ha..ha... Kau datang ternyata, teman?" ucapnya sedikit tidak wajar. Tertawa ketika tangannya kini mengeluarkan darah dan menahan sakit seperti itu?


Mingyu rasanya hampir ingin mengeluarkan bola matanya dari tempatnya ketika melihat temannya seperti ini.


"Kau kenapa? Kau biasanya tidak seperti ini, Jungkook-ah???"


Mingyu menggoyang-goyangkan badan temannya untuk menyadarkan, ketika Jungkook sekarang tertawa menyedihkan  sambil memegang tangannya yang luka itu.

"Aku menyesal memanggil mu, Mingyu-ya." ucapnya pelan.

"Padahal aku ingin melanjutkan aksi ku..." Lanjutnya sembari tertawa miring.

Mingyu menampar tepat di pipi Jungkook agar anak itu cepat tersadar dari pikirannya yang gila.


"Sadarlah! Aku tidak mengenal mu, kau siapa? Kau bukan seperti Jeon Jungkook teman ku!"  Teriak Mingyu.



Jungkook melepaskan tangannya yang melindungi lukanya itu, ia menunduk sembari menahan tangis.


"Bagaimana ini, aku sudah lelah?"

Mingyu segera memeluk temannya itu, menepuk punggung Jungkook berkali-kali dan membisikan sesuatu hal ditelinganya.

"Jika kau lelah berhentilah, bukannya melakukan hal yang gila ini."

Jungkook menangis, iya dirinya menangis.


"Aku tau, kau sudah lelah dengan perlakuan ibumu terhadap mu, tapi kumohon jangan pernah melakukan hal gila seperti ini lagi..."


"Aku takut kehilangan teman ku..."  Ucap Mingyu.


Aku takut kehilangan teman ku.

Takut kehilangan teman ku.

Kehilangan teman.

Ini seperti yang Jungkook pikirkan setiap saat, bagaimana jika ia kehilangan Jimin dan Taehyung? bagaimana jika mereka tidak peduli lagi dengannya?....

Membayangkannya saja sudah sakit baginya.

"Maafkan aku...maafkan aku, Mingyu."

-----


Jungkook berada di rumah sakit sekarang, memandang langit-langit putih dengan tatapan kosong.

Ia tidak mau bertemu ibunya, ia tidak mau berbicara dengan ibunya.

Tapi tetap saja ibunya datang, mau bagaimana lagi seorang ibu pasti akan datang dan khawatir bukan.

"Jungkook-ah..."


"Kenapa kau melakukannya?" Tanya ibunya, Jungkook tetap saja menutup matanya tanpa ingin membukanya sekali pun.


"Kau tau Eomma khawatir terhadap mu, jalanmu masih panjang Jungkook...kenapa kau tega melakukan sesuatu hal yang membuat jalan mu sendiri putus?"

Ibunya menangis melihat keadaan anaknya sekarang.

Tidak mau membuka matanya padahal ibunya tau jika Jungkook bangun, tidak mau membuka mulutnya untuk membalas ucapan ibunya..



"Maafkan Eomma sudah memaksa mu... Membuatmu merasa keberatan dengan semuanya...Maafkan Eomma sudah membuat mu merasakan ini selama bertahun-tahun..."



"Maafkan Eomma yang ingin melihatmu seperti Eomma melihat Appa mu..."




Jungkook yang tidur miring membelakangi ibunya sekarang diam-diam menangis.

Mendengar ibunya meminta maaf sungguh membuat hatinya perih, memang ini yang ingin ia dengar dari ibunya tapi ia berfikir lebih dalam lagi...seharusnya ia tidak bertindak gila seperti ini membuat ibunya menangis dan kecewa.


Padahal ia  bersyukur selama ini ibunya sangat menyayanginya...

Karena ia hanya mempunyai ibunya sekarang...

Satu-satunya keluarga yang Jungkook punya.

Tapi kenapa sekarang ia menyakiti hati satu-satunya keluarganya sekarang?


"Jungkook, Maafkan Eomma..."

Jungkook membalikan badannya ia melihat ibunya menunduk menangis. Ia meraih tangan ibunya dan mengelus tangan ibunya itu.


"Seharusnya Jungkook yang harus minta maaf..."


"Maafkan Jungkook sudah membuat mu kecewa karena tidak bisa mengikuti apa kehendak Eomma..."


"Maaf...Jungkook minta maaf..."

"Untuk berbuat hal gila seperti ini, Jungkook menyesal."




Ibunya menangis disamping Jungkook, dirinya sadar bahwa selama ini anaknya sudah mengalami masa-masa yang susah.


"Eomma, tidak akan memaksa mu lagi mulai sekarang terserah dengan mu, asalkan anak Eomma bahagia."


Jungkook tersenyum, ia langsung memeluk ibunya itu.

"Maaf, dan terimakasih Eomma sudah memahami ku..."

"Selamat ulang tahun anak Eomma yang tampan dan pintar, Eomma selalu menyayangi mu."


"Begitu juga Appa mu yang kini tenang di surga sana, Jungkook-ah jangan membuat Appa mu menyesal disana kau harus membahagiakannya." Lanjut Ibunya.

"Tentu Eomma juga harus bahagia sebelum Jungkook bahagia."

---

HAPPY BIRTHDAY 20TH JEON JUNGKOOK ❤️

Impian mereka! [✔] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang