Jeon; impianku.

1.2K 142 6
                                    




Kalian tahu kan, bahwa aku adalah seseorang yang tidak mempunyai impian, lebih tepatnya seseorang yang sedang mencari impiannya.

Kali ini aku sudah memutuskannya. -Jeon


❣❣❣


Aku tengah menatap diriku sendiri di kaca berbentuk persegi, yang sekarang sedang menampakkan wajahku. Sembari membenarkan dasi yang sudah terlihat rapi itu, aku menggerakan bentuk sudut di bibirku dan menunjuk diriku sendiri di kaca dengan yakin.

"Hari ini kelulusan mu," ucapku.

Setelah itu, aku langsung mendatangi Eomma yang sedang menyiapkan sarapan.

Aku tidak memanggil Eomma, hanya saja aku ingin memeluknya.

"Selamat pagi, sayang."

Rasanya lega mendengar suara Eomma di pagi hari ini, mendengar suaranya saja membuat hatiku senang.

Aku memeluk Eomma dari belakang saat itu, dan Eomma membalasnya dengan memegang tanganku saat itu–tetap saja ia sibuk untuk menyiapkan sarapan.

Ketika aku memeluk Eomma dari belakang, entah kenapa mataku terasa memanas dan saat itu aku menggigit bibir bawahku untuk menahan beberapa air mata yang sudah siap untuk pecah.

Oh ayolah, aku sudah sangat lama untuk memeluk Eommaku sendiri seperti ini, aku selalu mengeluh dengan diriku sendiri dan yang paling parahnya, aku pernah mengecewakan Eomma yang sebenarnya sangat ingin melihat aku untuk bisa meraih sesuatu hal yang susah, perlahan-lahan mudah untuk kuraih.

Dan saat ini aku sangat merasakan perasaan yang sangat campur aduk, dimana saat ini aku sangat senang akan hari kelulusanku dan saat itu juga aku merasa sedih karena aku masih belum bisa membuat Eomma bahagia melihatku.

Aku mulai memeluknya dengan erat, rasanya seperti tidak ingin kehilangannya.

Aku tahu pasti, bahwa saat aku mengeluarkan air mataku, itu akan membuat mataku bengkak.

Ini menyangkut perasaan menyesalku kepada seseorang yang sangat aku sayangi, tidak mungkin aku tersenyum dan puas merasakan hal itu.

Aku menarik nafasku dan menghembuskannya saat itu juga,

"Eomma, terima kasih karena sudah menjadi Eomma dari anakmu yang susah diatur ini, susah untuk membuatmu senang, susah untuk membuatmu mempercayaiku, susah untuk mendengarkan kata-katamu, dan susah untuk membuat keinganmu untuk membuatku menjadi anak yang mengikuti apa yang diinginkan Eomma untukku."

Aku awalnya berharap bahwa ketika aku bersuara, aku ingin suaraku terdengar jelas tapi...

Suaraku serak karena menahan air mata, aku tidak yakin Eomma bisa mendengarkannya dengan benar.

Eomma menepuk tanganku pelan, "Tapi biarpun seperti itu, Eomma sayang dengan mu, Jeon Jungkook."

Saat itu hatiku benar-benar tersayat, bukannya aku harus senang ya mendengarnya?

"Eomma, aku sudah beberapa kali mengecewakanmu...Maafkan aku,"

Eomma melepaskan pelukanku, dan menghadapkan aku kearahnya. Saat itu mata aku dan Ibu bertemu, namun tidak ada satupun mulut yang berbicara.

Eomma mencium keningku, lalu tersenyum menatapku.

"Eomma bangga Jungkook, karena kamu menjadi dirimu sendiri."

Impian mereka! [✔] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang