Kim; not today please...

2.1K 226 6
                                    

Sydney, Australia

Taehyung menatap dirinya sendiri di depan cermin besar yang berada di kamarnya itu. Pertama ia melihat betapa mengerikannya dirinya, mata yang sayu beserta kelopak mata yang terlihat hitam. Kulitnya terlihat pucat pasi sedikit seperti mayat hidup dan baru kali ini ia suka sekali mengoles lipblam minyak dibibirnya supaya wajahnya masih bisa dibilang seperti orang sehat.

Selesai, ia selesai mengoles lipblam rasa strawberry itu.

Taehyung segera mendatangi Ibu dan Ayahnya yang terlihat menunggu dirinya di luar. Ternyata orang tuanya sudah menunggunya daritadi, mobil hitam mereka pun terparkir rapi di depan rumah.

"Sudah siap, sayang?" Tanya Ibunya yang tengah mengelus puncak rambut anaknya.

Taehyung mengangguk yakin.

Kalian masih ingat ketika Taehyung pertama kali berkata dengan ibunya bahwa ia ingin lebih lama hidup? Dan hari ini adalah hari dimana ia benar-benar yakin akan keputusan yang ia buat.

Taehyung akan memulai kemoterapi untuk permata kalinya. Ia memasuki mobilnya beserta kedua orang tuanya. Mereka diantar oleh supir pribadi.

Taehyung terus menerus merasakan jantungnya tidak bisa berhenti berdegup sangat kencang.

Oke, siapa yang tidak gugup? Ini pertama kali untuknya. Taehyung sudah berfikir bagaimana rasanya merasakana kemoterapi? Apakah sakit atau biasa saja?

Dengan rasa penasaran ia membuka ponselnya dan mencari beberapa pengalaman orang yang pernah melakukan kemoterapi untuk pertama kalinya...

Taehyung takut, sungguh. Bukan takut karena ia akan merasakan obat kimia itu, melainkan ia takut akan efek samping yang sangat mengerikan baginya itu.

Sampai lah Taehyung dan kedua orang tuanya di salah satu rumah sakit terkenal yang berada di Sydney.

Taehyung dan kedua orang tuanya mulai masuk kedalam gedung besar itu, indra penciuman Taehyung mulai bereaksi.

Taehyung benci bau obat-obatan. Tentu ia juga akan membenci rumah sakit. Ia tidak tahan menciumnya, menurutnya ini adalah bau yang paling menyebalkan selain bau sampah busuk.

"Sayang, kau yakin?" Ibunya kembali menanyakan hal itu. Bukan untuk pertama kalinya, itu sudah menjadi pertanyaan keseharian ibunya ketika Taehyung ingin melakukan kemoterapi.

"Eomma aku ingin sehat, jangan khawatir."

Taehyung memasuki sebuah ruangan, lagi-lagi bau obat itu semakin parah. Taehyung hanya bisa menahan untuk tidak merasakan risih ketika mencium bau itu.

Dokter perempuan itu tersenyum ke arahnya, "Wah, akhirnya kau memilih keputusan yang terbaik, Taehyung." Dokter itu tersenyum senang dan Taehyung juga membalas senyuman.

Dokter yang bernama Rose ini sudah seperti keluarga bagi keluarga Taehyung. Perempuan yang sudah di ambang umur 40 tahun itu selalu bersama Taehyung dari umurnya 12 Tahun.

"Taehyung, dokter yakin kau akan cepat sembuh."

"Aku memang harus cepat sembuh." Ucap Taehyung sebelum akhirnya obat-obatan yang berasal dari infus itu mulai memasuki tubuh kurus Taehyung.

Impian mereka! [✔] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang