chat; strange.

1.2K 160 8
                                    




Jimin tengah berada di ruang makan keluarga Jeon, dan jelas terlihat Ibu Jungkook yang tengah menyiapkan makan malam untuk kedua laki-laki yang sedang asyik mengobrol sambil duduk menunggu makanan tiba.

"Makan malam sudah siap!" Ucap Ibu Jungkook dengan nada riang sembari menaruh piring terakhir, yang berisi kimchi tersebut.

Mulut Jimin membentuk huruf O, dan menampaikan kedua matanya yang terlihat sedikit membesar dari biasanya. Ia takjub dengan pemandangan yang ia lihat, makanan yang sangat ia rindukan.

"Jimin sudah jarang memakan masakan rumah, kan?" Tanya Ibu Jungkook, buru-buru Jungkook langsung mengiyakan ucapan Ibunya tersebut.

"Dia selalu makan - makanan instan, lihat pipinya yang terlihat chubby itu!"

Jungkook tertawa dengan puasnya, ia tidak segan-segannya mencubiti pipi Jimin, sedangkan Jimin hanya terdiam sembari menahan emosi. Tentu saja ia masih menjaga imagenya di depan Ibu Jungkook.

"Anak Eomma juga chubby!" Ibunya malah gemas dengan tingkah laku anaknya sendiri  itu, ia langsung saja mencubiti pipi anaknya dan setelah itu turut mencicipi pipi Jimin.

"Jimin tidak berubah ya?" Lagi-lagi Ibu Jungkook menatap wajah Jimin.

"Iya Eomma, pipinya tetap gembul kan?"

Jimin pura-pura terbatuk, ia menahan malu yang sangat berlebih. Saat itu Jimin, dengan tatapan yang tidak bisa diekspresikan, membuat Jungkook hanya tersenyum tipis ke arah Jimin, itu bermaksud untuk jaga-jaga, agar tidak membuat Jimin meledak dengan amarah.

"Bukan, Jimin masih saja terlihat imut–Ingin sekali rasanya mempunyai anak yang memiliki wajah imut seperti Jimin—kalau begitu boleh tidak Eomma mu ini..."

Jungkook meneguk salivanya, ia terlalu penasaran akan lanjutan dari ucapan Ibunya.

Jimin sudah siap mendengarkan pembalasan dari semua yang sudah Jungkook lakukan untuk mengejek dirinya.

"TIDAK, EOMMA!" teriak Jungkook membuat mata Ibunya membulat sempurna.

Jimin yang tengah mengunyah makananya pun terlihat hampir tersedak, ia buru-buru menepuk dadanya sendiri pelan.

"Kenapa? Apa yang tidak?" Tanya Ibunya sambil cekikikan.

"Eomma ingin membuatnya jadi Anak Eomma? Nanti kasih sayang Eomma, terbagi–Tidak boleh!"

"Yak, Jeon Jungkook kau terlalu kekanak-kanakan!" Ucap Jimin dengan nada mengejek. Tapi dibalik itu Jimin ingin tertawa sepuas-puasnya.

Begini-begini juga aku imut.

Batin Jimin saat itu dengan membanggakan dirinya sendiri.

"Kenapa? Bukannya kalian sangat dekat, Jika Eomma membuat kalian seperti saudara, kau bakalan tidak akan merasakan takut untuk ditinggalkan lagi, kan?"

Jumgkook segera memakan makanannya dengan cepat saat itu, "Aku sudah selesai!" Ucapnya.

Jimin dan Ibu Jungkook sangat puas dengan reaksi Jungkook, mereka juga terlihat mengedipkan mata masing-masing. Sukses membuat Jungkook cemburu dan sukses membuat Jungkook merajuk.

Setelah Jimin selesai makan, Ibu Jungkook menatap mereka keduanya dengan tatapan aneh, seperti ada sesuatu yang kurang?

"Kalian dulu bersahabat berdua saja kan?" Tanya Ibu Jungkook.

Impian mereka! [✔] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang