So, skrg di part ini sudah masuk bulan desember, bulan dimana semuanya bakal terjawab ya, tp bukan skrg😜Perlahan lahan kt menuju ending :p
——
Kringggg!
Bunyi alarm dari jam kecil di lemari Jimin itu terdengar sangat jelas. Sontak saja Jimin langsung membuka kedua matanya yang masih terasa lengket, setelah itu ia menyeka beberapa kotoran matanya dan mulai menggerakan satu persatu badannya.
Seperti yang selalu ia lakukan pada setiap pagi, mengambil ponselnya yang terletak tidak terlalu jauh dari jangkauannya dan langsung melihat tanggal yang tercantun di ponsel miliknya.
"Welcome to Desember nih," Ucap Jimin sembari menatap layar ponselnya.
Ia mengangguk dan mulai berdiri dan melangkahkan kakinya ke kamar mandi.
Setelah mandi, tentu saja Jimin bersiap-siap untuk latihan di pagi hari yang cerah ini. Ia pun dengan segera, memasang tas di punggunnya dan tak lupa ia memasang earphone di telinganya. Ia mulai menyetel lagu Random, tiba-tiba ia tersenyum saat mengetahui bahwa lagu yang terputar saat ini sangat tepat dengan suasananya, mungkin?
"Miracle in December by EXO, yah semoga saja."
Jimin baru saja melangkah keluar dari gedung apartementnya, kali ini entah mengapa ia ingin menghubungi satu-satunya temannya yang mempunyai bulan kelahiran desember.
Iya, itu Taehyung.
"Lama sekali dia mengangkatnya."
Tapi saat itu bukanlah lagi perasaan kesal seperti biasanya saat Taehyung lama sekali untuk mengangkat telpon darinya, hanya saja Jimin tidak bisa sabar untuk menelpon temannya itu untuk hari ini hingga ia melupakan kekesalannya.
"Halo?"
Iya, Taehyung mengangkat telponnya. Tapi tidak ada jawaban ketika Jimin menyapanya.
"Taehyung-ah? Kau disana?"
Sudah jalan satu menit panggilan itu berlangsung, namun hanya hening yang terdengar.
Jimin tetap menunggu, ia tidak memikirkan apa-apa lagi. Saat itu hanya saja, ia ingin berbicara dengan temannya yang sudah sangat lama tidak Jimin dengar suaranya.
"Tae, kau tidak lupa tanggal kan? Aku tahu, ini baru saja tanggal 1 desember tapi aku sangat tidak sabar menunggu 30 desember, ulangtahun mu teman!"
"...."
"Apa kau tidur?"
"Bisa kau berbicara sedikit saja?"
"Kau tidak sengaja kan tidak menjawab?"
Masih tetap hening.
"Tae, sejak sebulan yang lalu saat aku dan Jungkook menganggap kau hilang dari grupchat, aku tidak pernah mendengar suara mu lagi."
"..."
"Bisa tidak kau tidak pelit dengan suara mu itu? Membuatku kesal saja, niat ku di pagi hari ini hanya ingin mendengarkan pendapatmu mengenai impian kita bertiga, bukankah kau pikir waktu berjalan sangat cepat? Tiba-tiba saja sudah desember, betul kan? Aku tidak sabar melihat wajah temanku yang paling tampan ini!"
"Hiks..."
Bukan, itu bukan suara tangisan Jimin.
Tangisan itu berasal dari telepon Taehyung, Jimin mengangkat alisnya bingung dan mulai memberhentikan langkah kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Impian mereka! [✔]
FanfictionJeon Jungkook, Kim Taehyung dan Park Jimin sudah bersahabat dari sekolah dasar. Namun ketika mereka ingin menjalani sekolah menengah pertama, persahabatan mereka terhalang oleh ruang dan waktu. -- Jeon Jungkook, dia yang ingin merasakan masa-masa SM...