Part three

4.3K 357 30
                                    

Cahaya matahari pagi masuk melalui celah-celah gordeng, menembus ruangan dan menyilaukan seseorang yang tengah tertidur. Daniel mengerjapkan matanya, ia memegang kepalanya yang masih terasa pening akibat mabuk semalam. Sudah beberapa minggu ini dia pergi ke klub hanya untuk melihat gadis yang dia sukai. Mau tak mau dia pasti menenggak minuman.

Daniel terduduk sambil mengedarkan pandangannya pada seorang gadis yang maringkuk di pojok kamarnya. Masih tidur pikir Daniel. Ia beranjak menuju kamar mandi, untuk membersihkan diri. Selesai membersihkan diri, pria itu keluar dari kamar mandi. Belum berpakaian, hanya handuk yang menggantung di pinggangnya. Dilihatnya gadis yang menjadi tawanannya itu masih meringkuk dengan posisi yang sama waktu ia bangun tidur. Daniel melangkahkan kakinya menuju sang gadis.

"Hei.." panggil Daniel, sambil menggoyangkan tubuh Chaeyeon dengan kaki. Tapi tak ada tanggapan dari Chaeyeon. "Hei..!"

Chaeyeon tetap bergeming.

Daniel membalikan tubuh Chaeyeon, ternyata gadis itu pingsan. Ia melirik kearah meja dipinggir Chaeyeon, ada tiga piring dengan makanan yang masih utuh. "Pantas saja" gerutunya.

Daniel melepaskan ikatan tangan Chaeyeon dan membopongnya. Ia menidurkan Chaeyeon dikasur dan memberikan selimut padanya.

Selesai berpakaian, Daniel kembali menghampiri Chaeyeon. Ia mengikat tangan Chaeyeon, pada sandaran ranjang.

Hiks..

Hiks..

Hiks..

Pandangan Daniel langsung mengarah pada Chaeyeon. Gadis itu menangis, tapi masih belum sadar. Setetes air matanya mengalir mengentuh pipi. Keningnya mengkerut. Hiks hiks hiks. Ia kembali terisak.

Daniel yang melihat hal itu tanpa sadar mengangkat tangannya dan menggapus air mata Chaeyeon. Ia tak tahu kenapa gadis ini menjadi korban penculikan. Tak mau lama-lama terhanyut dalam keadaan Chaeyeon, Daniel mengambil handphonenya dan menghubungi seseorang.

"Sajang nim" Daniel menghubungi bos besarnya.

"Sampai kapan gadis ini akan di rumahku?" Tanyanya sambil mengacak rambut coklatnya.

"Baiklah. Aku tak tahu kalau tempat biasa masih belum aman" kata Daniel sambil mendengarkan bosnya berbicara di telepon. Selesai berbicara di telepon ia meletakan handphonenya di atas meja, sambil menatap Chaeyeon dia bergumam, "merepotkan sekali."

Danielkeluar dari kamar, menghampiri Guanlin yang sedang asik menonton tv.

"Kau sudah makan hyung?" Tanya Guanlin.

"Belum, ada makanan apa?

"Tadi aku memesan ayam" Guanlin mengacungkan telunjuknya ke arah meja makan.

Daniel berjalan menuju meja makan, kemudian duduk di salah satu kursinya. Ia memakan ayam yang ditunjukan Guanlin.

"Guanlin, kenapa kau tidak memastikan kalau gadis itu makan?" Tegur Daniel sambil memakan ayamnya.

"Dia tak memakan makan malamnya juga?" Guanlin yang sedang asik nonton tv membalikan badannya ke arah Daniel.

Daniel menggelengkan kepalanya "Dia sekarang pingsan" kata Daniel masih memakan ayamnya.

Stockholm syndrome Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang