Part eleven

4.2K 303 19
                                    

Maaf sebelumnya, part ini hanya untuk 21+++++, kalo ada yang baca di bawah 21. Aku ga tanggung jawab ya.



Di kamar mandi Daniel merasa frustrasi, ia mengacak-ngacak rambutnya. Sesekali menatap cermin. "Apa yang terjadi padaku" gumamnya.

Tak lama ia keluar kamar mandi, mendapati Chaeyeon yang sedang menangis terseduh-seduh. Apa aku terlalu kasar padanya? Tanya Daniel dalam hati. Ia mendekati Chaeyeon, ditatapnya gadis yang masih mengeluarkan air mata itu.

"Aku akan menjawab pertanyaanmu." Pria itu akhirnya angkat bicara. "Doyeon bukan pacarku." Gadis di depannya membuka matanya, menatap ke arah Daniel.

"Dan.." Daniel terdiam sebentar sebelum melanjutkan ucapannya. "Aku tak suka tatapan pria-pria yang melihatmu di pesta tadi, mereka seperti serigala yang kelaparan, seperti aku sekarang." Daniel menarik Chaeyeon berdiri, tanpa basa-basi ia langsung mencium Chaeyeon dengan lembut. Tangannya melingkar di pinggang gadis itu. Kemudian tangan kanannya naik ketengkuk Chaeyeon, memperdalam ciumannya. Lidah Daniel mencari celah untuk bisa masuk kedalam bibir Chaeyeon.

Sejenak gadis itu menutup rapat bibirnya. Tapi tanpa ia sadari akhirnya ia membuka celah agar lidah Daniel bisa bermain-main dengan lidahnya. Ciuman Daniel penuh dengan rasa lapar. Dan membuat Chaeyeon merasakan kenikmatan yang menjalari seluruh tubuhnya. Sampai logikanya bergelut dengan gairahnya, untuk menyudahi ciuman itu. Akhirnya logikanya yang menang, ia mendorong tubuh Daniel dengan kuat. Bibir mereka pun terlepas.

"Apa yang akan kau lakukan padaku?" Tanya Chaeyeon.

Daniel terdiam, nafasnya tak beraturan. Gairahnya masih berada di puncak. Ia mencoba menenangkan diri. "Tadi di pesta saat aku pertama melihatmu, aku merasa gila mencoba untuk menahannya." Kata Daniel.

Apa maksudnya? Chaeyeon bertanya dalam hati. Tak sempat Chaeyeon mencerna kata-kata Daniel, pria itu kembali mendekati Chaeyeon, kembali menarik tengkuk gadis itu, dan bibir mereka pun kembali bersentuhan. Sejenak Chaeyeon terdiam, tak lama ia memberikan celah pada bibirnya, seperti mengundang lidah Daniel penuh damba. Seakan merindukan gairah pria itu. Dan Daniel tak melewatkan kesempatan itu.

Logika Chaeyeon telah hilang, ia menginginkan sentuhan dari pria itu.

Daniel melepaskan ikatan tangan Chaeyeon tanpa melepaskan tautan bibir mereka. Ia membopong gadis itu dan mendudukannya di meja nakas pinggir ranjang, kemudian Daniel mendekap tubuh Chaeyeon, payudara gadis itu menekan lembut dada Daniel yang kekar dan kedua pahanya menghimpit perut pria itu.

Bibir Daniel meninggalkan bibir gadis itu, sekarang bibirnya menjamah area leher dan tulang selangka Chaeyeon dengan rakus. Membuat tubuh Chaeyeon bergetar oleh kenikmatan yang menjalar.

Tanpa Chaeyeon sadari tangannya mengangkat dan menjambak rambut Daniel dengan lembut saat sentuhan bibir pria itu mengenai belahan dadanya.

Sedangkan tangan Daniel mencari resleting dress model kemben Chaeyeon kemudian menarik resleting itu kebawah, membuat bagian belakang dress yang gadis itu pakai terbuka. Jemari tangan Daniel menciptakan sentuhan-sentuhan di punggung dan pinggang, yang membuat gairah Chaeyeon memuncak.

Pria itu melonggarkan dekapan tubuhnya, sehingga bagian depan dress Chaeyeon meluncur turun, memperlihatkan payudara yang kencang dan sintal.

Daniel menatap pemandangan di depannya dengan kagum, kemudian ia membenamkan wajahnya pada payudara indah gadis itu.

Chaeyeon merasakan hembusan nafas yang menderu di payudaranya, disusul dengan kehangatan bibir Daniel. Lidah pria itu bermain-main di atas putingnya yang sudah mengeras. Ia mendesah merasakan kenikmatan itu.

Tangan kiri Daniel menjelajah masuk kedalam rok yang Chaeyeon gunakan, mengentuh paha gadis itu dengan irama yang beraturan. Sedangkan tangan kanannya, menjamah lebih dalam rok gadis itu sampai ia menemukan tempat buntu diantara paha Chaeyeon. Kemudian jemarinya mengusap dengan lembut. Membuat sebuah desahan lolos dari bibir gadis itu.

Daniel menghentikan kecupannya pada payudara Chaeyeon, matanya yang sudah gelap penuh nafsu itu menatap gadis itu dengan tatapan meminta.

Chaeyeon membalas tatapan Daniel, ia juga menginginkan hal yang sama dengan pria tampan itu. Deru nafasnya berpacu kencang. Tangan Daniel melepaskan sentuhannya, sekarang tangan itu membopong tubuh Chaeyeon dan menidurkannya di ranjang.

Daniel melempar jasnya ke lantai, kemudian ia membuka satu demi satu kancing kemeja putihnya, menampilkan dada yang keras dan perut yang seolah terpahat sempurna. Semua itu didapat karena ia selalu merawat tubuhnya dan rajin berolah raga. Ia melakukan hal itu karena percaya itu berguna untuk kesehatannya dan ya, ia juga melakukannya demi penampilan.

Untuk kesekian kalinya Chaeyeon melihat perut sixpack Daniel, tapi untuk pertama kalinya ia ingin menjamah perut itu.

Daniel kembali mendekap Chaeyeon, ia mendaratkan bibirnya yang langsung dibalas oleh bibir Chaeyeon, dan memainkannya dengan lembut.

Tangan pria itu kembali menyentuh dan meremas payudara Chaeyeon, membuat gadis itu mendesah dalam mulutnya. Tak lama tangan itu menjalar kembali menelusup kedalam rok dan mencoba menarik dalaman yang melindungi kenikmatan gadis itu. Ia memasukan satu jarinya. Membuat gadis cantik itu menjerit.

Daniel melepaskan ciumannya, menatap wajah cantik Chaeyeon yang mencoba menahan rasa perih, ia sangat menikmatinya. Membuat gairahnya semakin memuncak.

Satu tetes air mata Chaeyeon telah jatuh, kemurniannya telah disentuh oleh orang yang telah menculiknya. Kemurnian yang telah ia jaga selama ini.

Daniel mengecup payudara Chaeyeon, menghisap puncaknya. Ia mendengar desahan pelan saat kecupan itu beiringan dengan irama permainan jari tangan Daniel.

Jeritan Chaeyeon semakin memuncak.
Tangannya memegangi rambut Daniel semakin erat. Kala pria itu memasukan jari tengah untuk memperindah permainannya.

Daniel terus menghisap dan sesekali menggigit puting payudara gadis itu. Kedua jari tangannya juga memainkan perannya sangat lihai dengan irama yang lebih cepat.

Chaeyeon kembali menjerit, ia mencapai puncak karena perlakuan kedua jari tangan Daniel.

Melihat hal itu gairah Daniel sudah tak bisa dibendung lagi. Tangannya membuka laci pada meja nakas di pinggir ranjang dan menemukan bungkusan foil.

                              * * *

Mereka berdua ambruk. Ini adalah pengalaman pertama untuk Chaeyeon. Ia merasa lelah, lututnya serasa seperti jelly. Ingin rasanya ia pergi ke kamar mandi, membersihkan diri, tapi badannya tak mampu. Untuk sekedar memakai pakaiannya saja ia tak kuat. Diliriknya Daniel di samping badannya yang terbaring, pria itu sangat tampan dengan sedikit keringat dan rambut yang acak-acakan. Ia telah memberikan semuanya, semua yang telah ia jaga selama ini. Ia tak pernah membayangkan jika pria tampan ini yang akan mengambil ciuman pertama dan kesuciannya. Ia tak akan menangisi dan menyesalinya. Akhirnya Chaeyeon memejamkan matanya karena rasa kantuk telah menyerbu.

                                 * * *

Satu jam kemudian, Daniel membuka matanya, ia melihat jam menunjukan pukul 1 malam. Ia beranjak dari ranjang itu, kembali menggunakan celananya. Ditatapnya Chaeyeon yang tengah terlelap. Ia mengambil selimut dan menutupi tubuh gadis itu. Ia yakin yang diinginkan gadis itu sekarang adalah tidur. Ia tak akan mengganggunya, walaupun ada bercak darah yang harus segera dibersihkan.

Daniel tersenyum masih menatap Chaeyeon. Ia mencondongkan tubuhnya lalu memberikan kecupan lembut pada kening gadis itu.


Tbc.

Maafkan noona mu ini Daniel 😄.

Tadinya mau menceritakannya sampe full, tapi takut readers-nim pada kabur. 😁. Jadi di skip deh. Hehe.

Stockholm syndrome Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang