Part Eight

3.5K 326 14
                                    

Tiba-tiba Chaeyeon mengerjap-ngerjapkan matanya. Seolah dia tau kalau sedang ada yang memperhatikannya. Ia terbangun, sampai benar-benar nyawanya terkumpul ia baru menyadari kalau dua lelaki tampan tengah menatap kearahnya. Chaeyeon menatap bergantian Daniel dan Guanlin. "Kenapa kalian melihatku?" Chaeyeon berbicara.

Tanpa menjawab pertanyaan Chaeyeon, Daniel beranjak dari sofa, ia berjalan menuju kamar mandi. Sedangkan Guanlin tersenyum kearah Chaeyeon, "Kau lucu saat tidur" kata Guanlin.

Chaeyeon langsung membenarkan posisinya, sekarang ia terduduk. Ia mengusap mata dengan punggung tangannya.

"Mau makan atau mau mandi dulu?" Kata Guanlin.

"Kau seperti pengasuhku saja" Chaeyeon tersenyum simpul. "Aku ingin mandi dulu."

"Ok" ucap Guanlin singkat. "Aku akan mengambilkan pakaianmu, sepertinya sudah dibersihkan oleh yoon ahjuma." Guanlin keluar dari kamar itu.

Setelah setengah jam, pintu kamar mandi terbuka. Menampilkan Daniel yang hanya menggunakan handuk yang tergantung dipinggangnya. Chaeyeon yang melihatnya, langsung memalingkan muka. Tapi Daniel langsung masuk ke walk in closetnya.

Kenapa aku harus melihatnya terus, pikir Chaeyeon. Muka gadis itu memerah.

Tak lama Guanlin kembali kekamar. "Ini pakaianmu." Ia memberikan pakaian pada Chaeyeon.

Chaeyeon menatap pakaian itu, pakaian yang aku pakai waktu dibawa ke rumah ini, ia berbicara dalam hati. Kembali ia merindukan rumahnya.

Daniel selesai berpakaian, hari ini ia menggunakan pakaian yang lebih santai, tshirt putih dan ripped jeans hitam.

"Hari ini kau tak akan keluar hyung?" Tanya Guanlin.

"Nanti malam, aku harus pergi ke pelabuhan."

"Ahh" Guanlin menganggukan kepalanya. "Oh iya, aku harus pinjam suit darimu."

"Untuk apa kau menggunakan suit?"

"Apakah kau lupa, malam minggu nanti sajang-nim mengadakan pesta bulanan. Setelan jas ku sudah kecil, kau kan punya banyak."

"Kenapa kau tak membelinya saja. Punyaku tak akan cukup di badanmu, sekalian kau membeli beberapa pakaian gadis ini." Daniel melirik ke arah Chaeyeon, "Dan juga pakaian dalamnya. Sepertinya Ong hyung salah membeli dalaman untuk gadis ini."

"Bagaimana kau tahu?" Tanya Chaeyeon.

"Aku melihatnya, kau kan masih menyimpannya di atas wastafel." Daniel menjawab pertanyaan Chaeyeon.

"Ya sudah, nanti malam aku akan membelinya." Guanlin angkat bicara.

* * *

Malam hari, Chaeyeon merasa gelisah, dirabanya bawah bantal yang ia pakai. "Masih ada" pikirnya. Ia tahu kalau Guanlin dan Daniel tak ada di rumah, ini kesempatan baginya untuk kabur. Matanya menatap ke arah pintu, takut kalau tiba-tiba terbuka. Ia mengambil pisau lipat kecil yang ia simpan di bawah bantalnya.

Ia menggesek-gesekan pisau itu pada tali yang melingkar di pergelangan tangannya. "Sial, susah sekali" gumam Chaeyeon. Ia terus menggesek-gesekan pisau itu, sesekali ia berhenti sambil mengibas-ngibaskan lengannya karena merasa pegal. Akhirnya setelah 15 menit satu tangannya terlepas dari tali yang mengikatnya. "Ok, satu lagi" gumamnya. Kembali ia menggesek-gesekan pisau kecil itu. Sampai akhirnya pergelangan tangannya terbebas dari jeratan tali itu. "Ya tuhan" ucapnya, ia merasa senang. Ini kesempatan baginya untuk bebas.

Stockholm syndrome Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang