Part nineteen

2.5K 259 8
                                    

Sudah dua hari Chaeyeon tak melihat Guanlin, ia sangat aneh dengan pria itu. Biasanya pria tampan itu selalu menemaninya, tak sekarang melihat batang hidungnya pun tidak. Bertanya pada Yoon ahjumma kemana Guanlin, tapi Yoon ahjumma bilang Guanlin tak kemana-kamana. Tak bisa dipungkiri lagi, kalo Chaeyeon merasa kesepian. Daniel juga tak bisa terus menemaninya karena pria itu sibuk sekali. Walaupun Chaeyeon selalu bertanya-tanya apa yang seorang mafia kerjakan, sampai ia bisa tak pulang berhari-hari.

Siang itu Chaeyeon membolak-balikan salah satu novel yang diberikan Guanlin. Ia hanya membacanya sekilas-sekilas, tak benar-benar membacanya. Pikirannya masih dipenuhi dengan sikap Guanlin yang aneh menurutnya.

Tiba-tiba ia menutupkan novel. "Apa aku menemui Guanlin saja ya?" Tanyanya pada diri sendiri. Chaeyeon terdiam sebentar menimbang-nimbang pikirannya, akhirnya ia beranjak dari kasur dan membuka pintu kamar. Dia berjalan menujur ruang TV mencari Guanlin.

Tak susah mencarinya, karena Guanlin sedang berada di sofa depan TV. Di menonton TV, tapi dengan tatapan yang kosong.

"Guanlin-ah?" Chaeyeon mengeluarkan suaranya.

Guanlin terperanjat, ia langsung terduduk dan tatapannya mengarah pada Chaeyeon.

"Bagaimana kau bisa keluar dari kamar?" Tanya Guanlin.

"Ya aku keluar saja"

"Hyung tak mengikatmu?"

Chaeyeon menggelengkan kepalanya.

"Ahh, sekarang sudah pasti tak akan diikat" kata Guanlin lagi sambil tersenyum sinis. "Apa yang kau perlukan?"

"Aku tak memerlukan apa-apa, aku kira kau sakit"

"Kenapa kau bisa berpikiran begitu?" Tanya Guanlin.

"Karena kau tak pernah menemuiku"

"Kenapa aku harus menemuimu?" Guanlin bertanya dengan nada yang sinis. Ia seolah meremehkan Chaeyeon.

"Kau tak penasaran kemana aku pergi waktu malam itu?" Tanya Chaeyeon sambil tersenyum.

"Aku sudah tahu" tatapan Guanlin sekarang mengarah ke TV, ia bersikap sangat cuek pada Chaeyeon.

"Oh kau tahu"

Guanlin berdiri, "ia aku tahu! kalau kau dan hyung mempunyai hubungan!" Ia merasa sangat marah. Ia menatap Chaeyeon dengan tatapan yang tajam.

"Kenapa kau membentakku?" Tanya Chaeyeon.

"Tak bisakah kau melihatku Jung Chaeyeon? Aku yang selalu menemanimu. Tapi kenapa?!" Guanlin mengacak rambut dan mukanya.

Chaeyeon masih tak mengerti dengan sikap Guanlin yang seperti ini. Ia hanya bisa menatap pria itu sambil pikirannya bertanya-tanya.

"Aku menyukaimu, aku tak tahu kalau kau malah menyukai hyungku" suara Guanlin melemah.

Chaeyeon yang mendengar pengakuan dari Guanlin sangat kaget, ia tak menyangka kalau pria itu menyukainya. Tapi sekarang ia tahu kenapa pria ini bersikap dingin padanya.

"Kembalilah ke kamar" Kata Guanlin dengan suara yang lemah.

Chaeyeon membalikan badannya, ia kembali berjalan menuju kamar dengan pikiran yang masih terkejut.

* * *

Di rumah tuan Kim, lebih tepatnya di tempat parkiran. Daniel sedang duduk bersama Ong di dalam mobil, ia sedang mendengarkan percakapan-percakapan tuan Kim dengan berbagai kliennya. Tapi ia belum mendengar percakapan apapun mengenai Chaeyeon.

Stockholm syndrome Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang