Part twenty

2.5K 264 27
                                    

Daniel tak bisa tidur dengan nyenyak, ia benar-benar penasaran siapa wanita itu. Ia melacak nomor ponsel sang penelepon, itu adalah nomor Seoul. Tak jauh, pikirnya. Yang membuat pikirannya lebih kalut lagi adalah wanita itu ingin menghabisi Chaeyeon dalam waktu satu minggu. Ia sungguh tak punya waktu banyak.

Sekarang Daniel sedang berkutat dengan laptopnya, ia melacak keberadaan nomor handphone tersebut. Nomor itu berada diluar kota untuk saat ini. Berarti wanita itu sedang tidak ada di Seoul.

Daniel beberapa kali menggerjapkan matanya, ia sungguh lelah. Tapi hal ini benar-benar tak bisa ditunda.

"Kau pulang" suara Chaeyeon mengintrupsi kegiatannya. Daniel mendongkakan kepalanya melihat ke tempat gadis itu tadi berbaring. Sekarang Chaeyeon tengah terduduk sambil menggosok mata dengan punggung tangannya.

Daniel langsung menutup laptopnya, ia tak ingin Chaeyeon mengetahui apa yang ia lakukan.

"Eoh" Kata Daniel sambil tersenyum.

"Kau tak tidur?"

"Sebentar lagi aku akan tidur, kau kembalilah tidur" kata Daniel sambil berdiri, ia masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badannya.

Chaeyeon tersenyum sambil menatap Daniel. Ia merasa senang Daniel pulang. Ia membaringkan tubuhnya mencoba untuk kembali tidur.

Pikiran Chaeyeon teringat dengan Guanlin, apakah aku harus mengatakan pada Daniel? Tanya gadis itu dalam hati. Ia masih tak menyangka kalau Guanlin akan menyukainya juga. Padahal ia sudah mengangap Guanlin sebagai kakaknya. Sekarang ia merasa canggung kalau bertemu dengan pria tinggi itu. Apalagi sikap Guanlin sekarang berbeda padanya. "Ia cemburu" gumam Chaeyeon.

Chaeyeon juga tak mengerti kenapa ia bisa menyukai Daniel yang telah menculiknya bahkan awalnya Daniel bersikap kasar padanya. Chaeyeon tersenyum, Daniel memang berbeda. Pria itu mempunyai pesona yang bisa membuatnya berlutut. Memikirkan Daniel ia merasa bisa mencium wangi pria itu.

"Kau belum tidur?" Ternyata Daniel sudah selesai membersihkan dirinya. Ia sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk. Pria itu hanya menggunakan celana pendek, dadanya dibiarkan telanjang begitu saja, sehingga abs pria itu menjadi pemandangan indah Chaeyeon malam ini.

Chaeyeon menggelengkan kepalanya. Daniel melempar begitu saja handuk yang ia pakai untuk membersihkan kepalanya.

Pria itu meluncur ke tempat tidur, kemudian memeluk Chaeyeon dari belakang. Ia mencium leher gadis itu.

"Aku suka wangimu" pujian Daniel membuat Chaeyeon tersenyum. Sejenak Daniel lupa dengan masalahnya, begitu juga dengan Chaeyeon ia lupa dengan Guanlin. Chaeyeon merasa nyaman berada dipelukan pria itu.

Daniel membalikan tubuh Chaeyeon, sehingga tubuh gadis itu menghadap ke arahnya. Ia mendaratkan bibirnya pada bibir gadis itu. Tak pernah Daniel merasa kenyang akan Chaeyeon. Ia mencium Chaeyeon dengan lembut, lidahnya membelai indah dalam mulut gadis itu. Ia mencurahkan semua rasa cintanya. Chaeyeon membalas ciuman Daniel. Mereka berdua larut dalam kenikmatan dan kenyamanan. Ciuman mereka lama dan dalam.

                  
                                   * * *

Hari telah berganti, Daniel yang bangun lebih dulu langsung membersihkan badan dan mengganti pakaiannya. Ia harus cepat-cepat kembali bertindak dan mencari wanita itu. Keluar dari walk in closetnya, pria itu mendapati Chaeyeon yang telah bangun. Gadis itu duduk di tepian ranjang.

Stockholm syndrome Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang