Part fourteen

3.2K 287 25
                                    


Daniel menatap Chaeyeon, ia berusaha mencerna ucapan gadis itu. Disaat yang bersamaan handphone Daniel berbunyi. Itu telepon dari Ong. Sambil menatap Chaeyeon pria itu mengangkat teleponnya.

"Hyung ada apa?" Tanya Daniel. "Kenapa dengan Doyeon?" Daniel terdiam mendengarkan perkataan Ong di telepon. "Apa?" Daniel membalikan badannya, "baiklah aku akan segera kesana." Daniel berjalan menuju walk in closet dan mengambil jaket. Sebelum ia meninggalkan kamarnya, ia menatap Chaeyeon sebentar, kemudian ia bergegas keluar dari kamar. Meninggalkan Chaeyeon sendirian.

Chaeyeon terdiam dengan apa yang terjadi. Nafasnya tersenggal. Apa yang aku pikirkan berbicara seperti itu, pikir gadis itu. "Ia bahkan tak peduli dengan perkataanku. Daniel langsung pergi untuk bertemu Doyeon, memang benar kata Guanlin mereka kembali bersama." Chaeyeon berkata pada diri sendiri.

Tak bisa dibendung lagi, air matanya keluar.

"Aku tak pantas menyukainya, pria itu telah menyukai orang lain" ia berkata sambil terseduh-seduh.

Pintu kamar kembali terbuka, membuat Chaeyeon menolehkan kepalanya ke arah pintu, ia melihat sosok Guanlin berjalan mendekatinya.

"Kau tak apa-apa?" Tanya Pria tampan itu. "Aku mendengar tangisanmu."

Chaeyeon tak menjawabnya, ia tak bisa pura-pura. Tangisannya malah semakin menjadi.

Guanlin bingung dengan apa yang terjadi, ia mencoba duduk didekat gadis itu, dan berusaha menenangkannya.

"Apa yang terjadi padamu?" Tanya Guanlin. "Daniel hyung melakukan apa padamu?"

Chaeyeon tetap membisu, ia tak mau memberitahu perasaannya pada Guanlin.

Guanlin mendekatkan dirinya dan  memeluk Chaeyeon. Sekarang gadis itu menangis dalam dekapannya. Ia tak ingin bertanya lagi tentang penyebab Chaeyeon menangis, ia hanya terdiam sambil mengelus rambut gadis itu dengan lembut. Walaupun sebenarnya pertanyaan terus memenuhi pikirannya. Apa yang hyung lakukan pada gadis ini?

                                * * *

Rasa lelah menyerbu Daniel, ia terduduk di kursi rumah sakit bersama Ong. Ia menunggu dokter yang merawat Doyeon.

"Aku tak tahu kalau Doyeon akan seperti ini" kata Ong.

"Ia tak kuat minum, kalau ia terlalu banyak minum ia akan keracunan hyung" kata Daniel.

"Kalau sajang-nim tahu aku memberikannya minuman bisa gawat ini"

"Bagaimana kau bisa bersama Doyeon?" Tanya Daniel tiba-tiba menyela.

"Tadi ia mencarimu ke klub, tapi kau sudah pulang. Jadi aku menemaninya. Sepertinya dia masih mengharapkanmu Niel."

Daniel menggelengkan kepalanya. Kemudian ia menyandarkan kepalanya ke sandaran kursi rumah sakit. Matanya tertutup. Ia teringat kembali dengan ucapan Chaeyeon. Aku harus segera pulang, ucapnya dalam hati. Ia membuka matanya, diliriknya jam yang melingkar di tangannya menunjukan pukul 4 dini hari. Gadis itu pasti sudah tidur, pikirnya lagi.

"Maaf, kalian perwakilan dari Kim Doyeon-ssi?" Dokter datang dan menyela keheningan mereka.

Ong mengangguk sambil mendirikan badannya. "Bagaimana keadaan Doyeon?"

Stockholm syndrome Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang