Part Thirty Four

1.7K 209 14
                                    



Setahun telah berlalu setelah kejadian gudang itu. Chaeyeon sekarang telah masuk ke perguruan tinggi. Kesibukan sebagai mahasiswa membuatnya sedikit lupa tentang kejadian itu. Ia juga sengaja mengambil banyak ekstakulikuler. Ia berharap bisa menjalani kehidupan dengan tenang. Ia sudah menganggap kalau Daniel sudah meninggal. Walaupun kenangan tentang pria itu masih tetap terbayang.

"Hai Chaeyeon, mau pulang?" Salah satu temannya menyapanya, saat ia berjalan seorang diri menuju gerbang keluar kampus.

"Iya" Jawab Chaeyeon tersenyum.

"Temanmu telah menunggumu di luar"

"Terimakasih.."

Chaeyeon melanjutkan perjalanannya. Ia mendapati seseorang menunggunya di depan taman dekat dengan gerbang.

"Kau tak ada kegiatan apapun selain mengantar dan menjemputku?" Tanya Chaeyeon.

"Kuliahku belum terlalu sibuk" jawab Mingyu tersenyum. "Kau mau kemana sekarang? Aku akan mengantarmu"

"Aku harus menghadiri seminar di rumahsakit"

"Yasudah" Mingyu berjalan menuju motornya, disusul oleh Chaeyeon.

Chaeyeon dan Mingyu lebih dekat sekarang, hampir tiap hari mereka bertemu. Chaeyeon sudah terbiasa dengan kehadiran Mingyu disisinya. Kemana Chaeyeon mau pergi Mingyu selalu menemani. Ayah Chaeyeon pun sudah percaya dengan lelaki itu.

Akhirnya mereka sampai di tempat tujuan. Chaeyeon turun dari motor kemudian memeberikan helm pada Mingyu.

"Teman-teman ku sudah pada datang, sepertinya aku telat" ucap Chaeyeon sambil berjalan menuju lobi rumah sakit.

"Hei" panggil Mingyu pada Chaeyeon, gadis itu melirik dengan panggilan Mingyu. "Aku menunggu di lobi saja ya"

"Kau pulang saja"

"Nanti siapa yang akan mengantarmu pulang kalau aku pulang"

"Yasudah terserah, aku masuk ya" kata Chaeyeon sambil terus berjalan menuju lobi.

Mingyu menyalakan motornya, ia menjalankan motornya menuju parkiran.

* * *

Setelah dua jam berlalu, Mingyu asik memainkan handphonenya sambil menunggu Chaeyeon. Ini pertama kalinya ia mengantar Chaeyeon seminar di rumah sakit.

Mingyu melihat teman-teman Chaeyeon sudah mulai terlihat di lobi, itu menandakan kalau seminar
sudah beres. Ia mulai bersiap-siap untuk pulang.

Mingyu tersenyum melihat Chaeyeon keluar dari lift, Chaeyeon terlihat bersama beberapa orang temannya.

"Chaeyeon kita duluan ya" kata salah satu temannya setelah melihat Mingyu berada di sana.

"Iya, sampai ketemu besok" balas Chaeyeon sambil melambaikan tangannya. Ia kemudian berjalan menghampiri Mingyu yang sudah berdiri menunggunya.

"Sudah selesai?" Tanya Mingyu

Chaeyeon membalasnya dengan anggukan.

"Ah, sebentar aku mau ke toilet dulu" kata Mingyu.

"Ya sudah, aku menunggu disini"

Mingyu berjalan meninggalkan Chaeyeon, gadis itu mendudukan dirinya di sofa lobi rumah sakit. Tak ada yang dikerjakannya, ia hanya melihat orang berlalu lalang keluar masuk rumah sakit itu. Mungkin suatu saat ia akan bekerja di rumah sakit ini, mengobati orang-orang yang sedang sakit. Chaeyeon tersenyum memikirkannya.

Tapi tak bertahan lama senyumnya hilang, tak sadar ia berdiri dari duduknya setelah melihat seorang laki-laki masuk ke dalam rumah sakit. Ia menggunakan topi, tapi ia bisa melihat kalau laki-laki itu berambut coklat, perawakannya tinggi, wajahnya ditutupi oleh masker berwarna hitam. Tai lalat di ujung kanan matanya terlihat jelas di mata Chaeyeon.

Stockholm syndrome Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang