Part Thirty Six

1.7K 217 14
                                    

Chaeyeon membatu di tempat, pandangannya menuju seseorang yang memanggilnya. Ia pucat, seperti melihat hantu. Gadis itu menggelengkan kepalanya. "Tak mungkin" gumamnya.

Tapi seseorang itu tetap berada disana. Ia melangkahkan kakinya.

"Chaeyeon.." pria itu kembali memanggilnya.

"Siapa kau?" Tanya Chaeyeon.

Pria didepannya tersenyum. Senyuman yang pernah Chaeyeon ingat. Senyuman yang dirindukan Chaeyeon. Dan tai lalat di ujung mata kanannya tampak jelas sekali itu Kang Daniel.

"Kau bukan dia, Daniel sudah meninggal" air matanya keluar. Chaeyeon membalikan badannya, ia  ingin pergi dari tampat itu. Ia akan mencari tangga dan akan turun lewat sana saja.

Daniel mengejar Chaeyeon, memeluk gadis itu dari belakang. "Maafkan aku"

"Lepaskan! aku tak mengenalmu!" Chaeyeon memberontak, tapi pelukan Daniel sangat kuat. Chaeyeon tak bisa membendung lagi air matanya, ia menangis. Entah kenapa ia merasa marah saat mengetahui Daniel masih hidup, dipikirannya berkelebat kalau tenyata selama ini Daniel tak pernah mencarinya. Padahal ia selalu berusaha mencari pria itu. Dan tak disangka-sangka seseorang yang selalu ia cari berada dihadapannya.

"Maafkan aku"

Chaeyeon menangis sejadi-jadinya.

Daniel membalik tubuh gadis yang berada didekapannya. Ia memeluknya dengan penuh kasih sayang, pelukan yang tak ingin ia lepaskan.

Chaeyeon masih menangis, ia tak ingin melihat wajah lelaki itu.

"Maafkan aku" kembali Daniel meminta maaf, ia tahu kalau Chaeyeon menderita selama ini.

Chaeyeon tak tahu ia bisa memaafkan Daniel atau tidak. Ia butuh banyak penjelasan dari lelaki itu.

Mingyu yang mencari Chaeyeon akhirnya sampai di lantai 5 rumahsakit, baru keluar dari lift ia melihat pemandangan yang membuat hatinya sakit.

"Akhirnya mereka bertemu" gumam Mingyu sambil tersenyum pahit. Ia membalikan badannya, kembali memasuki lift. Tak ingin ia berlama-lama menyaksikan pemandangan itu.

Chaeyeon mendorong tubuh Daniel. "Menjauhlah dariku" Chaeyeon menunduk, masih tak mau melihat wajah Daniel.

"Maafkan aku, aku tahu kau menderita selama ini"

"Kang Daniel sudah meninggal" ucap Chaeyeon sambil berlari menjauh dari Daniel. Pria itu mengejar Chaeyeon, kemudian menggenggam pergelangan tangan Chaeyeon.

"Ikut aku" Kata Daniel sambil membawa Chaeyeon ke ruangan.

Daniel membawa Chaeyeon ke ruangan yang tadi Chaeyeon masuki. "Bisa kalian keluar" Daniel berbicara pada pria setelan hitam dan teman satunya lagi. Kedua pria itu keluar dari ruangan tanpa bertanya apapun. Daniel menutup pintu ruangan.

"Biarkan aku pergi" setengah hati Chaeyeon berkata seperti itu. Ia tak benar-benar ingin pergi sekarang. Sudah satu tahun lamanya ia merindukan pria itu.

"Duduklah" Daniel menyuruh Chaeyeon duduk di sofa. Dengan ragu Chaeyeon mengikutinya.

Sekarang Daniel berlutut di hadapan Chaeyeon. Mata mereka saling bertatapan, tapi itu tak bertahan lama. Chaeyeon langsung memutuskan tatapan mereka.

"Maafkan aku Chaeyeon, aku punya alasan untuk semua ini" Daniel menarik nafas.

"Kau sepertinya senang aku menderita" ucap Chaeyeon.

"Tidak, aku tak mau kau menderita. Tapi aku juga tak mau kau lebih menderita"

Pikiran Chaeyeon kosong, ia hanya menatap lantai, masih tak mau menatap Daniel. Kepalanya serasa pusing karena banyak menangis, semua ini masih serasa mimpi untuknya. Pria yang ia cari selama ini ternyata ada dihadapannya. Chaeyeon menutup kedua matanya.

Stockholm syndrome Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang