[17] McDonalds

3.7K 424 2
                                    

"Ra, kenapa?" tanya Guanlin ketika mereka berdua sampai di tempat parkir motor.

Shira hanya menggelengkan kepalanya tak menjawab pertanyaan Guanlin. Guanlin tidak tau harus berbuat apa, selain mengiyakan permintaan Shira.

"Kita cari makan aja ya?" tanya Guanlin.

"Boleh."

"Kamu mau makan apa?"

"Terserah."

Guanlin diam, lalu memberikan sebuah helm pada Shira. Setelah memastikan Shira naik ke atas motornya, Guanlin langsung saja menjalankan motornya menuju tempat yang akan selalu membuat siapapun senang.

🐥🐥🐣🐥🐥🐥🐣🐥🐥

"Mau pesen apa Ra?" tanya Guanlin.

"Iced Coffee pake jelly sama float, terus spicy chicken bites," jawab Shira sembari memperhatikan menu-menu.

"Pesen berapa Mas?" tanya wanita dibalik kasir.

"Pesen 2 untuk setiap menu." jawab Guanlin.

Shira lalu melihat sekeliling lantai 1 mencari tempat duduk yang kosong tetapi nihil, "Lin, kayaknya kita ke atas aja deh disini penuh," ucapnya pada Guanlin yang dibalas dengan anggukan.

Setelahnya mereka berdua duduk di tempat yang kosong. Shira menikmati makanannya dalam diam, sedangkan Guanlin memperhatikannya dalam diam.

"Kenapa Ra?" tanya Guanlin.

Shira menatap bingung ke arah Guanlin, "kenapa gimana?"

"Lo gak biasanya diem gini, Ra."

"Gue baik-baik aja kok. Serius deh," Shira langsung menunjukkan senyumnya.

"Pasti gara-gara mereka kan?" tanya Guanlin yang langsung membuat Shira terdiam.

"Gue gak bermaksud ikut campur. Tapi lo emang berhak buat berteman sama siapa aja, lo gak harus berteman sama mereka aja atau sama gue aja. Lo bebas buat berteman sama semua orang yang emang pantes buat lo anggap teman." ucap Guanlin pada Shira.

"Makasih ya Lin." seulas senyum tipis muncul di wajah Shira.

"Gue selalu ada buat lo Ra. Karena...





































gue sayang sama lo."







































Shira tersentak kaget akan perkataan Guanlin, tetapi dadanya juga terada berdebar cepat dari biasanya.

Ia mengalihkan pandangannya dari mata Guanlin yang terus saja menatapnya. Baginya ini terlalu cepat untuk menyatakan perasaan jika memang Guanlin menyukainya. Apalagi sekarang hubungannya dengan teman-temannya sedang sangat kacau akibat dirinya yang dekat dengan Guanlin dan semakin kacau ketika Guanlin juga berselisih dengan Jihoon.

🐥🐥🐣🐥🐥🐥🐣🐥🐥

Mereka mengambil tas mereka yang dibawa Daniel ke Warkop Mbak Wendy yang berada di samping sekolah.

Rasa canggung langsung menyelimuti Shira kala itu, apalagi Ong sempat bertanya pada mereka.

"Darimana kalian?" Tanya Ong.

"Makan." Jawab Guanlin datar.

"Shira kenapa diem aja dah? Kalian abis ngapain?!" Tanya Ong panik yang pikirannya langsung negatif.

"Apaan sih pikiran lo!" Ong langsung menerima jitakan dari Jisung yang duduk di sampingnya sedang memakan pisang goreng.

"Gak ada apa-apa." Jawab Guanlin yang lalu mengambil tasnya dan Shira di atas meja.

Guanlin lantas kembali lagi ke motornya, dan bergegas pergi setelah Ong berteriak hal yang tidak-tidak.

Tidak ada percakapan antara mereka selama perjalanan pulang. Shira juga sedang sibuk dengan pikirannya saat ini, begitu juga dengan Guanlin.

🐥🐥🐣🐥🐥🐥🐣🐥🐥🐥

A/n:
Makasih bangett buat yg masih baca dan yang baru baca.
Maaf banget baru update, aku sibuk sesibuk sibuknya.
Semoga saja kalian masih betah yaa bacanya.
/2017

Always • Lai GuanlinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang