"Makasih ya Hun, udah nganterin sampe depan rumah," Shira merasa tidak enak pada Jihoon, ia mengantar Shira sampai di depan rumahnya, apalagi rumah Shira yang lumayan jauh tetapi masih lebih jauh rumah Jihoon, sekalian lewat katanya.
"Gakpapa kok, tenang aja. Oiya, kalo ada masalah pas ngerjain fisika atau kimia, tanya aja ke gue nanti gue bantuin," Jihoon senyum.
Shira balas dengan senyum juga, "hehe, iya Hun. Slow ae. Gue duluan ya, hati-hati ya Hun!"
Saat mobil Jihoon sudah pergi, tiba-tiba motor vario putih berenti tepat di depan Shira.
Shira bingung, ia mengira itu tukang begal atau copet.
Yang mengendari motor tersebut adalah cowo, ia lantas menbuka kaca helmnya, yang terdapat kaca kecil lagi yang hanya menutupi bagian mata.
Shira kaget saat melihatnya yang ternyata cowo itu adalah Guanlin.
"Guanlin?! Lo kok tau rumah gue?!" Pekik Shira.
Guanlin senyum-senyum aja.
"Kan Guanlin ngikutin dari belakang, tadinya Guanlin mau bareng Shira tapi Shira udah pulang sama mata kedip..."
Guanlin cemberut.
Shira mikir.
Mata kedip?
"Jihoon?" jawab Shira yang akhirnya sadar siapa yang Guanlin maksud, "Lo ngapain ke sini?" tanya Shira.
Guanlin nunjuk rumah yang ada di depan rumah Shira.
"Mau ke rumah Seonho." Jawabnya.
"Tadi katanya ngikutin gue."
"Eh," guanlin nyengir, "sekalian mau ke rumah Seonho."
Shira diam. Mikir. Daritadi jawabannya Guanlin tidak jelas.
"WOE! Shira! Baru balik? Sama Guanlin?" teriak Seonho dari pager rumahnya.
"Pala lo! Gue sama Jihoon! Nih urus temen lo! Lo juga ngapain ngeliatin?!" Ucap Shira setengah berteriak.
Guanlin udah senyum-senyum aja, melihat ke arah Shira yang malu-malu.
"Gue lagi nunggu bakso Malang lewat!" jawab Seonho.
"WOI ELAH TERIAK TERIAK AJA LO PADA YEE! BERISIK TAU GAK!"
Shira, Guanlin, sama Seonho langsung menoleh ke pintu rumah Shira.
Ternyata ada Abang Sehun, kakaknya Shira. Teriak sambil bawa-bawa mangkok isi tekwan.
"SHIRA ITU TEMENNYA SURUH MASUK AJA! MUMPUNG MAMA BIKIN TEKWAN NIH!" Teriak Sehun ke Shira sebelum menyendokan tekwan tersebut ke dalam mulutnya.
Shira menoleh ke Guanlin yang langsung siap untuk memasukkan motornya ke dalam perkarangan rumahnya.
"Eh eh! Enak aja lo! Gue kan nyuruh lo buat pulang, malah masuk!" Shira menghadang motor Guanlin.
"Itu abang kamu aja udah restuin kok hubungan kita, mama kamu juga pake bikinin tekwan lagi," Guanlin turun lagi buat buka gerbang, Shira diem aja, bengong, bingung mau gimana lagi.
Guanlin yang sudah masuk ke halaman rumah bersama motornya diikuti Seonho yang sudah lari masuk ke dalam.
"TANTE BUAT SEONHO 5 MANGKOK YA!!" teriak Seonho saat masuk kenrumah.
Shira cuma bisa menghela nafas lalu menutup pager rumahnya, takut motor Guanlin hilang dicuri. Kan sayang, tuh motor vario warna putih lagi, belum ada platnya pula pertanda motor itu masih baru.
Demi apapun Shira malas sekali untuk masuk ke dalam rumahnya. Padahal kalau pulang sekolah Shira semangat untuk pulang lalu masuk kamar. Gara-gara Guanlin, cowok itu seharusnya dijauhin oleh Shira tetapi ini malah datang ke rumah dan bertemu dengan Mama dan Abangnya.
Shira menutup pintu rumahnya. Di dapur ramai suara perdebatan antara mereka berempat.
"Buset, kedengeran sampe depan coba," ucap Shira bermonolog.
Langsung saja Shira menuju dapur ikut bergabung dengan yang lainnya setelah menaruh tasnya di depan pintu kamarnya.
"Ayo Dek! Cepet! Nanti gak kebagian jangan salahin Abang ya? Salahin Seonho tuh sekarang udah mangkok ke 3!" ucap Sehun yang sudah duduk di kursi sambil angkat kaki berasa di warkop.
Bisa Shira liat Seonho makan rusuh banget. Kayak takut gak kebagian tekwan. Enak gak enak yang penting makan itulah prinsipnya.
"Sini Shira, kamu harus cobain tekwan buatan Mama." Mamanya lalu menuntun Shira untuk mendekat, diambilkannya mangkok, dituangnya tekwan, dan Shira tinggal memakannya.
Shira duduk berhadapan dengan Guanlin yang hanya menatap Shira sambil menyantap tekwan.
"Kenapa temennya Shira? Gak enaknya tekwan buatan Tante? Apa ada yang kurang? Kurang asin?" tanya Mama Shira ke Guanlin karena ia memakan tekwan tersebut secara perlahan dan sedikit-sedikit.
"Enggak kok tante. Enak tekwannya." jawab Guanlin sambil senyum ke arah Mama Shira.
Kayak gak ikhlas gitu lo senyum, batin Shira.
"Ini temen apa pacar?"
Jelas sekali bahwa itu mulut embernya Bang Sehun.
"Pacar kak."
Si Guanlin.
Semua mata menatap Shira.
"B-buk-"
"Namanya siapa?" Tanya Mama asal memotong omongan Shira.
"Lai Guanlin, tante."
"Oh pantes ya kamu guanteng. Ternyata nama kamu Guanlin."
Apasih ma-_-, batin Shira.
Receh banget mak gue, batin Sehun.
Guanlin senyum-senyum aja. Sedangkan Seonho, tidak usah ditanya, sepertinya tekwan di panci sudah habis olehnya.
Makan kok gak kira-kira.
An:
Waiting for wanna-one.
Dan juga yang lainnya.
Kenapa gue masih nyesek aja klo nonton ulang pd101s2 trs liat Samuel sm jonghyun:"(
Gue ikhlas, tapi ya susah atuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always • Lai Guanlin
Fanfic1st Book Gue selalu sayang sama lo -Guanlin. [BAHASA DAN ALUR ABSURD] [REVISI DENGAN PENAMBAHAN ADEGAN] start: 22/06/2017 finish: 05/04/2018 start revisi: 01/05/2020 finish revisi: 24/05/2020 ©nywongg