[25] Penjelasan dari Somi

3.5K 395 5
                                    

Setelah sampai telat di depan pagar rumahnya, ia langsung turun dari motor Donghan.

"Makasih ya Han." Ucap Shira tersenyum tipis.

"Iya sama-sama. Untung aja rumah lo ini bisa lewat jalan tikus, coba kalo enggak, kali udah kena tilang di lampu merah," omel Donghan. Shira yang nekad nebeng dengannya mau tak mau tidak mengenakan helm, karena Donghan juga tidak menyiapkan helm lebih.

"Elah santai kali Han. Ditilang doang, tinggal melas-melasin noh muka." Shira tersenyum miring.

"Lu lah yang melas, gue sih ogah, kan lu yang nebeng." Donghan terkekeh.

"Ah anjir lo!"

"Eh Ra, gue mau nanya dong." Donghan menatap Shira.

"Apaan?"

"Apa sih yang bikin cewe seneng?"

"Banyak sih, Han."

"Contohnya?"

"Kasih kabar terus walaupun itu cuma hal sepele sih, kayak misal lo lagi di jalan mau pulang gitu."

"Terus apa lagi?"

"Apa ya? Hm... Perhatian kecil gitu."

"Gitu ya?"

"Kenapa sih?"

"Nanya aja sih." Donghan nyengir.

"Yang jelas, kalo sayang, lo gak boleh cuma ngomong aja tapi tunjukin."

"Iya Ra, yaudah deh, gue balik ya."

"Oke, makasih ya!" Donghan mengangguk lalu pergi.

Shira masuk ke dalam rumah dan segera menuju ke kamar. Siang itu rumahnya kosong, Ibunya masih bekerja dan Sehun yang sedang kuliah. Ia mengganti baju seragam dengan kaos rumahan yang biasa digunakan, lalu mencuci mukanya agar tidak berjerawat karena Shira memiliki tipe kulit wajah yang berminyak.

Ia lantas merebahkan tubuhnya di kasur. Dan tiba-tiba terpikir tentang apa mau Guanlin yang sebenarnya, dia bilang sayang dan mengatakan kalau Shira harus percaya dengannya, tetapi Guanlin sendiri malah membuat Shira tidak percaya padanya.

Drrrt

Drrrt

Drrrt

Shira meraih ponselnya yang kebetulan berada tidak jauh darinya di atas kasur.

Somi's Calling

Shira langsung mengangkat panggilan tersebut.

"Halo Som?"

"Dimana lo?"

"Baru sampe rumah."

"Ohh, gue kira lo belom balik2 karena gak ada tebengan sama gue."

"Anjir. Oiya Som, gue boleh nanya?"

"Kenapa?"

"Lo bisa gak jelasin masalah kalian sama Guanlin sebelumnya kenapa? Terutama Hayoung."

"..."

"Please, Som."

Somi menghela nafas, "Tapi... Yaudah deh. Tapi lo diem-diem aja ya."

"Iya. Gue jemput lo ya sekarang."

"Oke."

Shira langsung saja mengambil jaket dan dompetnya lalu keluar dari kamar. Ia mencari kunci motor yang biasanya diletakkan di atas kulkas. Motor tersebut biasanya digunakan jika keadaan mendesak. Shira pernah diminta Mamanya untuk menggunakan motor tersebut untuk pergi ke sekolah, tetapi ia menolaknya.

Shira segera naik ke motornya setelah mengunci pintu dan pagar, lalu mengendarainya menuju rumah Somi.

🐥🐥🐥

Butuh wakru sekitar 30 menit untuk sampai di rumah Somi. Shira mencoba menelpon Somi karena cewek itu belum juga keluar dari rumahnya. Sekitar 10 kali panggilan Somi tidak mengangkatnya, hingga akhirnya ia keluar dair eumahnya.

"Lama amat woe!" Ucap Shira setengah berteriak.

Somi langsung lari lalu buka pagar, "gue mandi dulu Ra," jawabnya tersenyum lebar.

Shira menghela nafasnya kesal, ia bahkan rela merasakan gerah karena belum mandi.

"Gue aja belom mandi, Som." ucapnya.

Somi lantas mengenakan helmnya, "siapa suruh? Gue sih ogah ya pergi gak mandi."

"Asem emang lu."

"Dah dah, yuk ah!" Somi langsung naik ke motor dan Shira menjalankan motornya.

Shira hanya mengajak Somi ke KFC, tempat yang murah, dingin, plus ada wifi. Karena Shira yang harus membayarkan makanan untuk Somi demi informasi yang sangat ia butuhkan.

Somi mulai menceritakan semua yang terjadi, mulai dari pertemanan mereka dengan Guanlin sejak awal masuk SMA, Jihoon yang suka pada Hayoung, Guanlin juga yang diam-diam suka dengannya, Guanlin yang memberikan harapan palsu pada Sejeong, lalu mendekati Kyulkyung, dan akhirnya menuduh Somi yang telah memberitahu pada Jihoon tentang perasaanya pada Hayoung padahal Hayoung sendirilah yang memberitahu, dan berakhir dengan amarah Jihoon pada Guanlin hingga akhirnya Guanlin memilih untuk menjauh dari mereka.

"Terus sekarang lo gimana ke Guanlin?" Tanya Shira.

"Gue sih udah gak masalahin. Toh ya, yaudah lah ya, salah paham juga." Jawab Somi.

"Terus yang lainnya?" Tanya Shira yang masih penasaran.

"Samuel, Daehwi, Baejin sih ya mungkin mereka udah lupain. Tapi kalo Sejeong sama Yoojung gue kurang tau, Jihoon sih ya lo bisa liat sendiri kan? Lo yang baru kenal sama dia aja udah langsung dilarang buat deket-deket Guanlin." Jelas Somi.

"Iya sih. Terus Hayoung, maksud omongan kalian apa tentang busuknya dia?"

"Oh itu, ya ternyata dia sih penyebab masalahnya. Dia ngomong ke Jihoon kalo Guanlin itu deketin dia, ngajak jalan dia, telponin dia, dan bilang kalo Guanlin juga udah nembak dia. Dan setelah itu udah deh ancur semua, dan beberapa hari setelahnya Hayoung pindah tanpa kabar."

Shira menghela nafasnya, "Dan sekarang dia muncul lagi.. "

"Gue gak tau sih apa motif dia, tapi gue rasa dia masih ngarep sama Guanlin."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Always • Lai GuanlinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang